NANNING---Promosi perdagangan China Asean Expo (CAEXPO) ke-10 di Nanning, Ibu Kota Propinsi Guangxi, China, berlangsung 3-6 September 2013 menjadi saksi bahwa masyarakat China ternyata suka batik Indonesia.
Hal itu dikemukakan oleh Nelty Fariza, Direktur Batik dan Handicraft of Banten Etnik dan Cipta Aditya, Brand Manager Batik Muda, di lokasi pameran CAEXPO ke-10 di Nanning, China. "Hasil penjualan kami sangat bagus. Tiga hari pameran sudah mendapatkan Rp 32 juta, dan hari ini adalah hari pameran terakhir yang akan jauh lebih ramai karena masyarakat umum gratis masuk lokasi pameran," kata Nelty.
Menurut dia, produk batiknya disukai karena motif batik Banten dan Tangerang Selatan mengadopsi etnis China Banteng yang banyak tinggal di Tangerang sehingga disukai oleh masyarakat China. "Bahkan saya sudah mendapatkan pembeli dari Beijing dan Myanmar yang akan membeli dan memasarkan di jaringan toko mereka," kata Nelty yang juga menjual topi, kain, sepatu bermotifkan dan desain etnik Banten. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label RI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RI. Tampilkan semua postingan
Senin, 09 September 2013
Selasa, 03 September 2013
RI Diminta Tiru Thailand Terkait Pemenuhan Kebutuhan Dolar
Jakarta : Pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya defisit neraca berjalan Indonesia yang terjadi belakangan tak ayal karena kurangnya jumlah dolar di pasar Indonesia. Dengan adanya hal itu, Indonesia dinilai perlu meniru strategi Thailand dalam memenuhi kebutuhan mata uang dolar.
Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan Thailand memiliki ketentuan dari hasil ekspor yang masuk ke negara dalam bentuk dolar wajib ditukarkan dalam mata uang bath dalm jangka waktu yang telah ditentukan pemerintah Thailand.
"Jadi sepengetahuan saya, di Thailand itu ada ketentuan devisa hasil ekspor seperti yang kita miliki tapi tambahannya adalah bahwa kalau di Thailand itu ada kewajiban dari eksportir itu untuk menukarkan hasil ekspornya dalam hal ini dari dolar AS ke bath, mata uang lokalnya mereka,"ungkapnya seperti yang ditulis Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan Thailand memiliki ketentuan dari hasil ekspor yang masuk ke negara dalam bentuk dolar wajib ditukarkan dalam mata uang bath dalm jangka waktu yang telah ditentukan pemerintah Thailand.
"Jadi sepengetahuan saya, di Thailand itu ada ketentuan devisa hasil ekspor seperti yang kita miliki tapi tambahannya adalah bahwa kalau di Thailand itu ada kewajiban dari eksportir itu untuk menukarkan hasil ekspornya dalam hal ini dari dolar AS ke bath, mata uang lokalnya mereka,"ungkapnya seperti yang ditulis Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Sabtu, 31 Agustus 2013
Warga Malaysia: Soal `Merah Putih`, Belajar Patriotisme dari RI!
Kuala Lumpur : Sama-sama bendera negara, namun perlakuan terhadap 'Merah Putih' jauh lebih terhormat ketimbang 'Jalur Gemilang' yang jadi simbol Malaysia. Paling tidak, itu yang ada dalam benak Johan Jaaffar, seorang kolumnis negeri jiran.
Dalam artikelnya berjudul "Learn patriotism from Indonesians" -- belajar patriotisme dari bangsa Indonesia, ia menyoroti perlakuan rakyat Indonesia pada benderanya. Tak perlu debat, wacana, atau kampanye, penduduk nusantara dengan rela dan bangga mengibarkan Merah Putih.
Bahkan, menurut Johan, seorang Pramoedya Ananta Toer, yang dipenjara selama 12 tahun, dilabeli dengan 'tahanan politik', memajang Sang Saka Merah Putih berukuran kecil di mejanya. Selanjutnya *
Dalam artikelnya berjudul "Learn patriotism from Indonesians" -- belajar patriotisme dari bangsa Indonesia, ia menyoroti perlakuan rakyat Indonesia pada benderanya. Tak perlu debat, wacana, atau kampanye, penduduk nusantara dengan rela dan bangga mengibarkan Merah Putih.
Bahkan, menurut Johan, seorang Pramoedya Ananta Toer, yang dipenjara selama 12 tahun, dilabeli dengan 'tahanan politik', memajang Sang Saka Merah Putih berukuran kecil di mejanya. Selanjutnya *
Label:
bangga,
belajar,
Jalur Gemilang,
Johan Jaaffar,
kolumnis,
Learn patriotism from Indonesians,
Malaysia,
Merah Putih,
Patriotisme,
Pramoedya Ananta Toer,
rela,
RI,
soal,
warga
Rabu, 28 Agustus 2013
Orang Kaya RI Simpan Rp 1.500 Triliun di Singapura, Ini Tanggapan BI
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengakui dana triliunan rupiah milik orang Indonesia disimpan di negara luar, seperti Singapura.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, terdapat beberapa faktor mengapa banyak yang menyimpan dana di perbankan di Singapura.
"Ada beberapa faktor. Tapi yang dominan adalah pelayanan. Pelayanan perbankan di Singapura berbeda sekali dengan di Indonesia. Semua mengutamakan kepuasan nasabah," kata Difi kepada detikFinance, Rabu (28/8/2013). Selanjutnya *
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, terdapat beberapa faktor mengapa banyak yang menyimpan dana di perbankan di Singapura.
"Ada beberapa faktor. Tapi yang dominan adalah pelayanan. Pelayanan perbankan di Singapura berbeda sekali dengan di Indonesia. Semua mengutamakan kepuasan nasabah," kata Difi kepada detikFinance, Rabu (28/8/2013). Selanjutnya *
Jumat, 23 Agustus 2013
Ganjar Satrio Boyong Emas Perdana RI di World Skills Competition 2013
Jakarta - Ganjar Satrio (19) senang bukan kepalang. Ia tak menyangka bisa meraih medali emas pertama untuk Indonesia di ajang World Skills Competition (WSC) 2013 di Leipzig, Jerman. Bekal Ganjar adalah keahlian dan kreativitasnya di bidang desain grafis.
Untuk diketahui, WSC adalah lomba adu keahlian bagi siswa SMK se-Dunia. Ada 40 kategori perlombaan di WSC 2013, dan Indonesia mengirimkan 32 partisipan siswa SMK untuk mengikuti 30 kategori perlombaan. Ganjar mengikuti kategori teknologi desain grafis.
Emas yang diraih Ganjar adalah emas perdana bagi Indonesia yang sudah 9 tahun berpartisipasi di ajang internasional itu. Ganjar mendapat tantangan membuat majalah korporat dan desain iklan di media cetak. Selanjutnya *
Untuk diketahui, WSC adalah lomba adu keahlian bagi siswa SMK se-Dunia. Ada 40 kategori perlombaan di WSC 2013, dan Indonesia mengirimkan 32 partisipan siswa SMK untuk mengikuti 30 kategori perlombaan. Ganjar mengikuti kategori teknologi desain grafis.
Emas yang diraih Ganjar adalah emas perdana bagi Indonesia yang sudah 9 tahun berpartisipasi di ajang internasional itu. Ganjar mendapat tantangan membuat majalah korporat dan desain iklan di media cetak. Selanjutnya *
Senin, 10 Juni 2013
Kronologis Kerusuhan Konjen RI Jeddah
Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan kerusuhan yang terjadi pada Minggu (9/6) kemarin.
Dalam siaran persnya hari ini, KJRI Jeddah menyebutkan, kerusuhan ini terjadi karena antrean WNI Overstayers yang mengurus dokumen imigrasi tidak tertib, hingga terjadi desak-desakan yang berujung pada kerusuhan.
Konsulat Jeddah memastikan, pada Senin (10/6) ini, pelayanan keimigrasian bagi WNI Overstayers di Arab Saudi telah dibuka kembali.
Rilis Konsulat Jeddah menyebutkan belakangan ini terjadi lonjakan WNI yang mengurus dokumen keimigrasian semenjak Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi secara resmi mengumumkan pemberlakuan kebijakan amnesti/pemutihan bagi seluruh warga negara asing di Arab Saudi yang tidak memiliki izin tinggal.
Kebijakan tersebut berlaku mulai minggu kedua bulan Mei 2013 hingga 3 Juli 2013. Di situ disebutkan warga negara asing yang tidak memiliki dokumen dimungkinkan untuk pulang ke negara masing-masing secara mandiri tanpa harus membayar denda atau harus menjalani hukuman penjara atas pelanggaran peraturan izin tinggal dan izin kerja.
Di saat yang sama, pemerintah Arab Saudi juga memberikan kesempatan kepada warga asing untuk mengurus izin tinggal dan bekerja secara legal di Arab Saudi, termasuk bagi mereka yang datang dengan visa Umroh atau Haji sebelum tanggal 3 Juli 2008.
Sudah 48.260 Terlayani
KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah sejak awal telah memberikan layanan pendataan dan penerbitan dokumen keimigrasian bagi warga Indonesia yang membutuhkan, baik untuk kebutuhan kepulangan ke tanah air maupun untuk mendapatkan izin tinggal dan bekerja di Arab Saudi.
“Hasil keputusan rapat koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait pada 28 Mei 2013 dan 30 Mei 2013 di Jakarta, menyepakati untuk memberikan dukungan penuh kepada KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah terkait dengan pemberian pelayanan bagi WNI selama periode kebijakan amnesti,” bunyi siaran pers itu.
Atas hasil rapat koordinasi itu, Pemerintah Republik Indonesia mengirimkan Tim Perbantuan Teknis sejumlah orang untuk membantu proses pendataan dan penerbitan dokumen perjalanan. Di samping itu, dengan memperhatikan kondisi obyektif keberadaan WNI overstayers di Arab Saudi disepakati, penanganan WNI overstayers dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek utama, yakni aspek keimigrasian, ketenagakerjaan dan perlindungan.
Sejumlah Standard Operating Procedures (SOP) telah ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai dengan kewenangannya, namun dengan memperhatikan dinamika yang ada dan perlunya antisipasi untuk mengambil kebijakan/keputusan di lapangan, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktur Dokumen Perjalanan dan Fasilitas Keimigrasian (Kementerian Hukum dan HAM), Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Kemenakertrans) serta Direktur Perlindungan WNI dan BHI (Kemlu) telah tiba di Jeddah pada 7 Juni 2013.
Menurut siaran pers itu, hingga Minggu (9/6), KJRI Jeddah telah melayani kepada 48.260 WNI overstayers. Jumlah ini terus bertambah dan diperkirakan akan terus meningkat tajam dalam beberapa waktu ke depan. Kedatangan WNI overstayers ke KJRI Jeddah mengalami puncaknya pada Sabtu (8/6), dengan jumlah lebih dari 12.000 orang.
“Pada hari itu KJRI Jeddah mampu melayani sebanyak 5.931 orang yang penyelesaiannya dilakukan hingga pukul 03.00 dini hari. Selanjutnya, petugas KJRI menyampaikan pengumuman kepada para WNI yang belum terlayani agar datang kembali ke KJRI di hari pelayanan berikutnya,” jelas KJRI Jeddah.
Diakui KJRI Jeddah, sebagian massa merasa kecewa dengan pengumuman tersebut, dan mulai melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji, namun masih dapat dikendalikan oleh aparat keamanan yang berjaga.
Kronologis Kerusuhan Minggu
Namun pada Minggu (9/6), jumlah WNI yang datang ke KJRI sejak awal telah terkonsentrasi di sepanjang jalan hingga di depan pintu gerbang KJRI. Ketika pintu akan dibuka, sejumlah WNI dalam antrian tidak tertib dan berdesak-desakan yang mengakibatkan satu orang WNI tewas dan ratusan lainnya pingsan.
Dengan situasi yang tidak kondusif itu, Kepala Polisi Keamanan Diplomatik dengan kekuatan personel sekitar 30 orang meminta pihak KJRI untuk tidak mengambil resiko dan menyarankan untuk tidak membuka pintu gerbang karena adanya kekhawatiran akan timbul korban lebih banyak lagi.
Sejumlah pejabat dan staf KJRI serta masyarakat yang ada di dalam kompleks KJRI berupaya menghalau di tengah lemparan berbagai benda tersebut.
Saat itulah, beberapa WNI mulai membakar barang-barang yang ada di sekitar pintu gerbang dan tembok pembatas sehingga kobaran api dan kepulan asap membubung tinggi.
KJRI Jeddah melaporkan, beberapa jam suasana mencekam, pintu gerbang yang terbuat dari besi kokoh hampir dapat ditembus namun pihak keamanan dapat mengatasi situasi.
“Seorang petugas keamanan KJRI dipukuli oleh sekelompok orang dan sempat dirawat di unit gawat darurat. Sementara itu, beberapa orang yang mencoba menenangkan massa dipukuli oleh sekelompok oknum yang sejak awal telah memprovokasi massa,” tulis siaran pers KJRI Jeddah.
Menurut siaran pers itu, KJRI Jeddah merencakan akan tetap membuka pelayanan keimigrasian akan pada Senin (10/6), untuk membagikan 5000 dokumen perjalanan yang telah siap. Namun jika kondisi keamanan masih belum kondusif, maka pelayanan akan ditunda.
Dengan situasi yang tidak kondusif itu, Kepala Polisi Keamanan Diplomatik dengan kekuatan personel sekitar 30 orang meminta pihak KJRI untuk tidak mengambil resiko dan menyarankan untuk tidak membuka pintu gerbang karena adanya kekhawatiran akan timbul korban lebih banyak lagi.
Petugas KJRI lantas mengumumkan bahwa karena situasi yang tidak kondusif dan sesuai permintaan pihak keamanan, maka proses pelayanan ditunda hingga situasi memungkinkan.
Menanggapi pengumuman itu, sejumlah WNI overstayers pria memaksa masuk dan sebagian diantaranya melempar berbagai benda ke dalam KJRI Jeddah, dan bahkan terdapat beberapa orang yang mencoba untuk memanjat tembok KJRI dan merusak kawat berduri untuk membuka pintu gerbang kantor KJRI Jeddah.
Sejumlah pejabat dan staf KJRI serta masyarakat yang ada di dalam kompleks KJRI berupaya menghalau di tengah lemparan berbagai benda tersebut.
Saat itulah, beberapa WNI mulai membakar barang-barang yang ada di sekitar pintu gerbang dan tembok pembatas sehingga kobaran api dan kepulan asap membubung tinggi.
KJRI Jeddah melaporkan, beberapa jam suasana mencekam, pintu gerbang yang terbuat dari besi kokoh hampir dapat ditembus namun pihak keamanan dapat mengatasi situasi.
“Seorang petugas keamanan KJRI dipukuli oleh sekelompok orang dan sempat dirawat di unit gawat darurat. Sementara itu, beberapa orang yang mencoba menenangkan massa dipukuli oleh sekelompok oknum yang sejak awal telah memprovokasi massa,” tulis siaran pers KJRI Jeddah.
Menurut siaran pers itu, KJRI Jeddah merencakan akan tetap membuka pelayanan keimigrasian akan pada Senin (10/6), untuk membagikan 5000 dokumen perjalanan yang telah siap. Namun jika kondisi keamanan masih belum kondusif, maka pelayanan akan ditunda.
Label:
amnesti,
Arab Saudi,
ditunda,
izin tinggal,
Jeddah,
Kerusuhan,
kobaran api,
Konjen,
Kronologis,
lonjakan,
memprovokasi,
pemutihan,
pendataan,
RI,
tewas,
Tim Perbantuan Teknis,
warga negara asing,
WNI Overstayers
Rabu, 05 Juni 2013
Masuk Jajaran Orang Kaya yang Baik Hati di RI, Ini Respons Bos Sido Muncul
Semarang - Pemilik dan CEO Sidomuncul Group, Irwan Hidayat masuk di antara 48 orang paling dermawan dan murah hati serta paling inovatif di kawasan Asia versi Forbes. Menurut Irwan, penobatan itu bukan untuk dirinya pribadi namun perusahaan.
"Saya enggak ngerti, saya cuma menjabat, hehe. Saya ini mewakili perusahaan, kalau mau diomong saya mewakili pemegang saham," kata Irwan usai menyalurkan bantuan di Wisma Kasih Bunda, Jl Sanggung Barat Semarang, Rabu (5/6/2013).
Menurut dia, pemegang saham terbesar di Sidomuncul adalah ibunya sebesar 50% dan sisanya dipegang oleh Irwan dan empat adiknya. "Jadi saya ini hanya menyumbang 10%," tandasnya.
Selanjutnya *
Menurut dia, pemegang saham terbesar di Sidomuncul adalah ibunya sebesar 50% dan sisanya dipegang oleh Irwan dan empat adiknya. "Jadi saya ini hanya menyumbang 10%," tandasnya.
Selanjutnya *
Langganan:
Postingan (Atom)