Rabu, 10 Juli 2013

38 Pengemis di Jaksel Diamankan, Mafia Pengemis Diburu

Jakarta - Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan 38 orang pengemis yang beroperasi saat Ramadan. Penghasilan yang tinggi membuat banyak pengemis berdatangan ke Jakarta. Petugas menduga ada orang yang menyalurkan para pengemis ini.

"Kita mamang masih mencari mafia yang menyalurkan pengemis ini. Namun ini memang perlu waktu dan juga penyelidikan," kata Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda kepada detikcom, Kamis (10/7/2013).


Huda mengatakan, sejak Jumat (5/7) hingga pagi ini sudah ada 38 orang pengemis dan penyandang penyakit sosial lainnya yang diamankan petugas. Mereka yang diamankan berasal dari berbagai wilayah di Jakarta Selatan seperti Cilandak, Mampang, Tebet, dan Kebayoran Baru.

"Dari semua wilayah Jaksel kita amankannya," katanya.

Huda mengatakan, para pengemis ini berasal dari berbagai daerah di luar Jakarta seperti Bogor, bahkan Jawa Tengah. Mereka mengemis dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan cara biasa dan ada juga yang menggunakan kotak amal. Mereka berdatangan ke Jakarta karena bisa mendapatkan uang ratusan ribu rupiah hanya dengan menengadahkan tangan setiap harinya.

"Semuanya sudah kita kirim ke panti untuk dibina," katanya.

Salah satu bentuk pengemis terorganisir yang pernah ditangkap adalah pengemis yang menggunakan kotak amal untuk sumbangan masjid atau panti asuhan. Setelah diselidiki ternyata kebanyakan sumbangan untuk masjid atau panti itu palsu. Biasanya setelah mendapatkan uang para pengemis ini membagi hasil yang didapatnya dengan orang yang mengorganisirnya.

"95 Persen tidak benar itu masjid atau panti asuhannya. Mereka sama saja dengan mengemis, ada koordinatornya. Biasanya hasilnya nanti dibagi dua Rp 50 ribu Rp 50 ribu dengan koordinatornya. Bayangkan kalau ada ratusan orang seperti ini di Jakarta bisa dapat berapa," ungkap Huda.

Kasudin Sosial Jaksel Abdurrahman Anwar menyarankan warga yang ingin memberikan bantuan langsung saja ke lembaga profesional atau ke tempat-tempat resmi. "Kalau mau menyumbang jangan di jalanan, lebih baik ke panti asuhan atau masjid," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//