Jakarta - Juru bicara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Fitron Nur Ikhsan, mengatakan duduknya keluarga besar Ratu Atut di eksekutif dan legislatif Banten karena keluarga punya sejarah panjang. Kekuasaan ini diperoleh karena peran ayah yang membina jawara Banten sehingga menjadi akar rumput penting dalam pemilihan secara langsung seperti sekarang.
"Ayah Ratu Atut, melestarikan seni budaya, pencak silat, debus dan jawara ini," kata Fitro dalam diskusi di Polemik Sindo Radio, Cikini, Jakarta, Sabtu, 12 Agustus 2013.
Fitron mengatakan, ayah Ratu Atut, Haji Chasan Sochib, memiliki perusahaan besar, CV Ciomas yang berdiri sejak 1960-an. Menurut dia, sejak awal perusahaan ini sudah mendapatkan proyek di Banten dengan nilai ratusan juta. Karena itu tak heran perusahaan ini menjadi besar sejak lama. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Punya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Punya. Tampilkan semua postingan
Senin, 14 Oktober 2013
Dinasti Atut Berkuasa Karena Punya Akar Rumput
Label:
akar rumput,
Berkuasa,
Chasan Sochib,
Ciomas,
debus,
Dinasti Atut,
eksekutif,
Fitron,
jawara Banten,
Karena,
legislatif,
pencak silat,
peran ayah,
Polemik Sindo Radio,
Punya,
seni budaya
Jumat, 23 Agustus 2013
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko akhirnya angkat bicara soal kekayaannya yang terbilang besar. Setidaknya berdasar laporan harta kekayaan penyelenggara negara yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Moeldoko punya harta sebesar Rp 36 miliar.
Menurut Moeldoko kekayaan yang dia miliki bisa dibuktikan asal-muasalnya. "Memangnya tentara tidak boleh kaya? Yang penting kan dari mana memperoleh kekayaan, benar tidak," kata Moeldoko saat ditemui wartawan saat uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di DPR, Rabu, 21 Agustus 2013.
Moeldoko beralasan kekayaannya ia peroleh selama bertugas sebagai tentara dan sebagian warisan keluarga. Ketika berdinas, dia mengaku sering bertugas ke luar negeri. "Itu operasi ke luar negeri seharinya US$ 125 (Rp 1,25 juta), kan besar," katanya.
Dari warisan keluarga, Moeldoko terang-terangan mengaku mempunyai istri dari keluarga kaya. "Kalau saya dikasih orang tua saya harta warisan kan boleh saja, masa tidak boleh?" Selanjutnya *
Menurut Moeldoko kekayaan yang dia miliki bisa dibuktikan asal-muasalnya. "Memangnya tentara tidak boleh kaya? Yang penting kan dari mana memperoleh kekayaan, benar tidak," kata Moeldoko saat ditemui wartawan saat uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di DPR, Rabu, 21 Agustus 2013.
Moeldoko beralasan kekayaannya ia peroleh selama bertugas sebagai tentara dan sebagian warisan keluarga. Ketika berdinas, dia mengaku sering bertugas ke luar negeri. "Itu operasi ke luar negeri seharinya US$ 125 (Rp 1,25 juta), kan besar," katanya.
Dari warisan keluarga, Moeldoko terang-terangan mengaku mempunyai istri dari keluarga kaya. "Kalau saya dikasih orang tua saya harta warisan kan boleh saja, masa tidak boleh?" Selanjutnya *
Jumat, 12 Juli 2013
Punya 3 SPBU, Tiap Bulan Irjen Djoko Susilo Terima Rp 300 juta
Jakarta - Irjen Djoko Susilo juga memiliki SPBU di Kendal, Ciawi dan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Tiap bulannya dari tiga SPBU itu, mantan Kakorlantas Mabes Polri yang jadi terdakwa kasus korupsi dan pencucian uang itu mendapat tambahan pemasukan Rp 300 juta per bulan.
Label:
3,
Bogor,
bulan,
Ciawi,
Erick Maliangkay,
Harry Ikhlas,
Irjen Djoko Susilo,
Jakarta Utara,
Kapuk Muara,
Kendal,
korupsi,
pencucian uang,
pengadilan,
Punya,
Rp 300 juta,
SPBU,
Terima,
Tiap,
Tipikor
Langganan:
Postingan (Atom)