Tampilkan postingan dengan label Ancam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ancam. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juli 2013

Persaingan pengemis di Istiqlal, ancam saling bunuh

Persaingan mencari rezeki dan pengaruh memang tak pernah memandang profesi. Termasuk di dalam dunia pengemis sekalipun. Pengemis senior menjadi penguasa wilayah. Bumbu persaingan pun diwarnai ancaman pembunuhan.

Seperti dituturkan Atika (40), pengemis yang merasa terganggu oleh ulah rekan seprofesinya, yang disebutnya Mama Zahra. Atika menganggap Mama Zahra, bermulut besar dan suka mengaku sebagai orang terlama di Masjid Istiqlal.

"Saya nih yang paling lama. Tanya sama yang lainnya. Saya dari 2003 sudah di sini," kata Atika saat berbincang dengan merdeka.com di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (17/7). Selanjutnya *

Selasa, 11 Juni 2013

Ditegur Touring Tak Pakai Helm, Bupati Indragiri Hulu Ancam Demo DPRD


Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) meminta Kapolres Inhu bersikap tegas pada bupati yang touring tak mengenakan helm. Menanggapi hal itu Bupati Inhu Yopi Arianto malah mengancam akan mengerahkan massa mendemo DPRD.

Bupati Inhu Yopi Arianto balik menantang anggota dewan tersebut. Dia beralasan naik motor di pedesaan sehingga tak perlu pakai helm.

"Saya tidak memakai helm karena saya menyapa masyarakat saya, saya mengendarai motor di pedesaan, bukan di perkotaan, masa begitu saja di komentari," ungkap Yopi kepada merdeka.com senin malam (10/6) melalui selulernya.

Yopi mengakui dirinya bersalah tak mentaati peraturan, "saya memang salah tidak pakai helm, tapi kalau dewan mengkritik saya perjalanan ke pedesaan menemui masyarakat Batang Gangsal, nanti saya kerahkan massa dari sana untuk unjuk rasa di DPRD Inhu," kecam Yopi.

Bupati juga menyarankan kepada Dewan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya agar dipergunakan kepada masyarakat. Hal itu dinilainya lebih berguna.


Senin, 03 Juni 2013

Romo Magnis: Pernyataan Dipo Alam Ancam Kebebasan Berpendapat

JAKARTA - Rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno memandang pernyataan Dipo Alam yang mengatakan tidak baik pemimpin Islam dicerca oleh yang nonMuslim mengancam hak minoritas untuk mengeluarkan pendapat.

Romo Magniz menilai pernyataan Dipo tersebut seharusnya dipersoalkan.

"Nah ini sesuatu yang seharusnya dipersoalkan. Jangan-jangan dia mau mengatakan bahwa minoritas tidak boleh menyatakan pendapat mereka, kalau dia mengatakan mayoritas boleh bicara minoritas harus lepas dari fakta," ujar Magniz di Gedung Margasiswai, Menteng, Jakarta, Senin (3/6/2013).

Dikatakan Romo Magnis, mayoritas dan minoritas di Indonesia sama hak dan kewajibannya. Sehingga, komentar Dipo tersebut kata dia, sudah melenceng dan keluar rel.

"Tetapi tentu mayoritas dan minoritas sama haknya, mungkin itu sedikit keluar rel beliau waktu mengatakan itu," kata dia.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//