Tampilkan postingan dengan label tegas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tegas. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Juni 2013

Ditegur Touring Tak Pakai Helm, Bupati Indragiri Hulu Ancam Demo DPRD


Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) meminta Kapolres Inhu bersikap tegas pada bupati yang touring tak mengenakan helm. Menanggapi hal itu Bupati Inhu Yopi Arianto malah mengancam akan mengerahkan massa mendemo DPRD.

Bupati Inhu Yopi Arianto balik menantang anggota dewan tersebut. Dia beralasan naik motor di pedesaan sehingga tak perlu pakai helm.

"Saya tidak memakai helm karena saya menyapa masyarakat saya, saya mengendarai motor di pedesaan, bukan di perkotaan, masa begitu saja di komentari," ungkap Yopi kepada merdeka.com senin malam (10/6) melalui selulernya.

Yopi mengakui dirinya bersalah tak mentaati peraturan, "saya memang salah tidak pakai helm, tapi kalau dewan mengkritik saya perjalanan ke pedesaan menemui masyarakat Batang Gangsal, nanti saya kerahkan massa dari sana untuk unjuk rasa di DPRD Inhu," kecam Yopi.

Bupati juga menyarankan kepada Dewan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya agar dipergunakan kepada masyarakat. Hal itu dinilainya lebih berguna.


Minggu, 09 Juni 2013

Taufiq Kiemas Anggap Jokowi Obat Penyakitnya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku terkejut atas berita duka wafatnya tokoh nasional Taufiq Kiemas. Baginya, Taufiq merupakan sosok yang tegas, dan layak untuk ditiru para juniornya.

Saat datang ke rumah duka di Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2013), Joko Widodo alias Jokowi sempat bercerita mengenai hal-hal yang membuatnya teringat akan sosok Ketua MPR RI itu.

Jokowi menyampaikan, Taufiq sempat menganggapnya sebagai obat dari penyakit yang dideritanya. Hal itu disampaikan Taufiq saat dirinya terpilih menjadi Gubernur di DKI.

"Mas saya kemarin sakit, tapi sekarang saya dapat obat," kata Jokowi menirukan kata-kata almarhum.

"Obatnya apa?" kata Jokowi. 

"Obatnya itu kamu, kamu terpilih di DKI dan saya sekarang sembuh dan tidak sakit lagi'," kata Jokowi mengenang kalimat Taufiq.

Mantan Wali Kota Surakarta ini melanjutkan, selama ini dirinya sangat dekat dengan suami Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri tersebut.

Ia berharap, Taufiq wafat dalam kondisi dan situasi yang baik.

"Saya rasa kita semua kaget, dan kita berdoa semoga arwah beliau diterima dan ditempatkan yang paling baik. Beliau kebapakan dan tegas, peninggalan besar beliau untuk bangsa dan negara ini adalah empat pilar kebangsaan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapura. Taufiq menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 19.01 waktu Singapura.

Pihak keluarga berencana membawa jenazah Taufiq pada pukul 09.00, waktu Singapura, Minggu (9/6/2013). Jenazah rencananya akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma dan dimakamkan di TMP Kalibata.

Sabtu, 11 Mei 2013

Forum Rektor: Capres 2014 Jangan Pro-Amerika

Surakarta- Forum Rektor Indonesia menilai saat ini masyarakat terjebak hanya memilih calon pemimpin berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan kekuatan uangnya. “Sama sekali tak memperhatikan program,” ujar Ketua Forum Rektor Indonesia Laode Kamaluddin kepada wartawan saat penjelasan pelaksanaan Regional Meeting Forum Rektor Indonesia Wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 10 Mei 2013.

Laode mengatakan, saat ini Indonesia sudah hampir 10 tahun dipimpin seorang Presiden yang dinilai santun dan berpenampilan baik. “Nyatanya toh tidak bisa menyelesaikan persoalan kita,” katanya. Mantan staf Wakil Presiden yang dekat dengan BJ Habibie ini menunjuk angka kemiskinan yang masih 28,59 juta orang sebagai buktinya.

Untuk itu Forum Rektor menyodorkan usulan enam kriteria calon pemimpin bangsa. "Pertama punya jejak kepemimpinan di berbagai organisasi maupun lembaga dan tidak pernah melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, atau cacat moral lainnya," kata La Ode.

Kedua, tegas dan berani menegakkan keadilan. Ketiga punya inovasi dan visi yang jelas, lalu memiliki rumusan yang jelas untuk arah pembangunan bangsa. Kelima, harus profesional dan berdiri di atas semua golongan dan terakhir mampu membawa Indonesia sejajar dengan bangsa maju di Asia. “Yang tidak kalah penting, harus paham era Asia dan tidak lagi pro Amerika atau Eropa. Sebab masa depan ekonomi ada di Asia,” ujar La Ode.

Kriteria itu akan dibahas dan disepakati dalam pertemuan Forum Rektor regional Jawa pada 11 Mei di kampus UNS Surakarta yang dihadiri 100 rektor. Pimpinan perguruan tinggi itu akan memberi masukan untuk merumuskan kriteria calon pemimpin pada Pemilu 2014. Selanjutnya disosialisasikan agar masyarakat tak lagi memilih berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan uang. “Jika hanya mendasarkan tiga hal itu, akan membuat Indonesia makin terpuruk,” katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Forum Rektor Ravik Karsidi mengatakan, pertemuan serupa akan digelar di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua, Bali dan Nusa Tenggara dan terakhir Kalimantan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//