Tampilkan postingan dengan label uang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label uang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 September 2013

Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora Sitorus

Jakarta - Dugaan adanya main mata antara Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus dengan sejumlah petinggi kepolisian ternyata bukan isapan jempol. Polisi pengusaha itu mengaku telah menyetor hingga Rp 10 miliar untuk memuluskan bisnis haramnya.

"Ada dugaan gratifikasi," kata juru bicara keluarga Labora Sitorus, Wolter Sitanggang, kemarin. Kamis pekan lalu, Wolter membawa kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Aliran duit haram tersebut terungkap setelah Pusat Pelaporan dan Anali­sis Transaksi Keuangan mencium adanya kejanggalan dalam transaksi di sejumlah rekening milik Labora sepanjang 2007-2012.

Selama periode tersebut, total transaksi mencapai Rp 1,5 triliun. Dalam transaksi-transaksi mencurigakan ini, Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan, antara lain, menemukan adanya aliran dana ke sejumlah petinggi Kepolisian. Selanjutnya *

Rabu, 31 Juli 2013

Begini Dukun Jagal Bunuh Korban

Magelang: Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan Muhyaro membunuh korbannya dengan menutup mata mereka dengan sajen di depan matanya. Muhyaro kemudian memukul korban dari belakang.

Irjen Dwi Prayitno mengaku tengah menyelidiki secara intensif saksi-saksi dalam kasus penggandaan uang yang dilakukan oleh dukun lereng Sumbing, Muhyaro (41). "Ada lebih dari 5 saksi yang tengah kami selidiki, namun belum bisa kami tahan karena bukti permulaan belum cukup," kata Inspektur Jenderal Dwi Priyatno di Magelang, Selasa, 30 Juli 2013.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi ditemukan alat bukti berupa uang dari perantara. Ia mengatakan kasus ini murni didasari motif ekonomi. "Korban membawa uang cukup banyak,” kata dia. "Dari Rp 1juta menjadi Rp10 juta, Rp10 juta menjadi Rp100juta." Selanjutnya *

Minggu, 21 Juli 2013

Anak Bakar Rumah Orangtua Karena Tak Diberi Uang Untuk Beli Narkoba

Gara gara tak diberi uang untuk membeli narkoba, seorang pria di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), mengamuk pada Minggu (21/7/2013) sore. Dia menghunus golok untuk menakut-nakuti warga dan membakar rumah orangtua-nya.

Eka Surya (28) mengacung-acungkan golok itu dari lantai dua rumah orang tuanya di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Dia mengancam semua orang termasuk kakak kandungnya sendiri, Lina.

Permintaan keluarga dan warga agar dia turun dan menyerahkan diri, dibalas dengan lemparan kayu dan batu. Bahkan kehadiran polisi dari Polsek Percut Sei Tuan tidak dihiraukan. Selanjutnya *

Rabu, 12 Juni 2013

Begini Cara Mucikari SMP Gaet Anak Buah

Surabaya - Mucikari NA, siswi kelas IX sekolah menengah pertama, ternyata menggunakan sistem getok tular dalam menjalankan bisnis prostitusinya. Yang dimaksud getok tular, remaja 15 tahun ini mengiming-imingi teman sepermainannya dengan BlackBerry dan sejumlah uang. "NA memameri BlackBerry dan uang banyak kepada korban, asalkan mau menjadi anak buahnya," kata Kepala Sub-Unit Vice Control Kejahatan Umum Kepolisian Resor Kota Surabaya, Inspektur Satu Teguh Setiawan, Selasa, 11 Juni 2013.

NA mengaku telah merekrut 10 anak buah. Rata-rata anak buah NA berusia di bawah 17 tahun. Hanya satu orang berusia 19 tahun, yang notabene kakak kandungnya sendiri. "Mereka berasal dari beberapa wilayah di Surabaya," kata Teguh.

Awalnya, NA hanya mengajak beberapa teman. Kemudian, bisnis NA tersebar melalui BlackBerry Messenger. Anak buah NA yang merasa mendapatkan keuntungan pun melakukan getok tular ke rekannya yang lain. Untuk tiap satu korban yang ditawarkan ke pelanggan, NA mendapatkan Rp 250 ribu. Dan dalam sepekan, ia bisa menjual 3-4 orang untuk melayani pria hidung belang. DA, seorang korban NA, misalnya, pernah mengantongi Rp 1-3 juta dari pelanggan yang memakai jasanya.

Kepala Sub-Bagian Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Suparti mengatakan, kasus ini terungkap setelah polisi menyamar selama sebulan. Mereka berpura-pura sebagai pelanggan atau undercover buy. 
"NA termasuk berpengalaman dalam menjalankan aksi mucikarinya," kata Suparti. Dengan tarif Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta, NA tidak langsung menawarkan anak buahnya ke pelanggan. Ia akan mengajak calon pelanggan untuk berkenalan dulu. Bahkan nongkrong dan makan di sebuah mal. "Setelah beberapa kali bertemu dan yakin, dia baru mau transaksi."

Karena masih di bawah umur, NA pun tidak ditahan. Tapi ia tetap akan menjalani proses hukum sesuai dengan Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Selasa, 04 Juni 2013

Pengakuan Sensasional GL, Pemalsu Surat Ritual Seks

Jakarta - Demi mencari sensasi, GL (26) menjual cerita bohong dengan membuat surat perintah ritual seks bebas yang mencatut nama kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kota Bandung. Selidik punya selidik, pengangguran ini ternyata terobsesi seks bebas.

GL mengaku melakukan aksi itu karena didera masalah ekonomi. Kicauan bohong sebagai korban sekte seks bebas yang disebarnya itu terkadang mampu menyentuh hati orang yang mendengarnya. Ia pun diberi uang.

Sabtu, 11 Mei 2013

Forum Rektor: Capres 2014 Jangan Pro-Amerika

Surakarta- Forum Rektor Indonesia menilai saat ini masyarakat terjebak hanya memilih calon pemimpin berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan kekuatan uangnya. “Sama sekali tak memperhatikan program,” ujar Ketua Forum Rektor Indonesia Laode Kamaluddin kepada wartawan saat penjelasan pelaksanaan Regional Meeting Forum Rektor Indonesia Wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 10 Mei 2013.

Laode mengatakan, saat ini Indonesia sudah hampir 10 tahun dipimpin seorang Presiden yang dinilai santun dan berpenampilan baik. “Nyatanya toh tidak bisa menyelesaikan persoalan kita,” katanya. Mantan staf Wakil Presiden yang dekat dengan BJ Habibie ini menunjuk angka kemiskinan yang masih 28,59 juta orang sebagai buktinya.

Untuk itu Forum Rektor menyodorkan usulan enam kriteria calon pemimpin bangsa. "Pertama punya jejak kepemimpinan di berbagai organisasi maupun lembaga dan tidak pernah melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, atau cacat moral lainnya," kata La Ode.

Kedua, tegas dan berani menegakkan keadilan. Ketiga punya inovasi dan visi yang jelas, lalu memiliki rumusan yang jelas untuk arah pembangunan bangsa. Kelima, harus profesional dan berdiri di atas semua golongan dan terakhir mampu membawa Indonesia sejajar dengan bangsa maju di Asia. “Yang tidak kalah penting, harus paham era Asia dan tidak lagi pro Amerika atau Eropa. Sebab masa depan ekonomi ada di Asia,” ujar La Ode.

Kriteria itu akan dibahas dan disepakati dalam pertemuan Forum Rektor regional Jawa pada 11 Mei di kampus UNS Surakarta yang dihadiri 100 rektor. Pimpinan perguruan tinggi itu akan memberi masukan untuk merumuskan kriteria calon pemimpin pada Pemilu 2014. Selanjutnya disosialisasikan agar masyarakat tak lagi memilih berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan uang. “Jika hanya mendasarkan tiga hal itu, akan membuat Indonesia makin terpuruk,” katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Forum Rektor Ravik Karsidi mengatakan, pertemuan serupa akan digelar di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua, Bali dan Nusa Tenggara dan terakhir Kalimantan.

Rabu, 08 Mei 2013

Nilai Duit Vitalia Shesya dari Fathanah

Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut model majalah Popular Vitalia Shesya menerima uang dari tersangka kasus suap daging sapi Ahmad Fathanah. Namun komisi belum mau menyebut berapa besaran duit yang diterima Vitalia.

"Dia (Vitalia) mengaku pernah diberi uang, tapi jumlahnya tidak disebutkan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi S.P, Senin, 6 Mei 2013. Johan mengaku belum bisa memastikan apakah duit itu yang digunakan oleh Vitalia untuk membeli jam Chopard dan Honda Jazz.

"KPK hanya menyita jam tangan dan mobil dalam penguasaan Vitalia," kata Johan. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tempo, Fathanah baru mengenal Vitalia pada November 2012.

Sumber Tempo menyebut Vitalia menerima uang senilai Rp 200-250 juta dari Fathanah. Selain model seksi ini, Fathanah mengalirkan uangnya ke artis cantik Ayu Azhari sebesar Rp 20 juta dan US$ 1.800. "Uang itu tidak terkait dengan pekerjaan dia," kata sumber itu.

Kasus suap impor daging sapi terungkap saat komisi antikorupsi menangkap orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, di Hotel Le Meredien, Jakarta, pada 29 Januari lalu. Fathanah diduga menerima duit Rp 1 miliar dari direktur dan pemilik PT Indoguna Utama selaku importir daging, yaitu Juard Effendi dan Arya Abadi Effendi.

Duit itu rencananya akan diberikan kepada Luthfi guna mendapatkan kuota impor daging. Saat itu, KPK juga mencokok Juard dan Arya. Esoknya, mantan Presiden PKS itu ditangkap komisi. Belakangan, KPK juga menyematkan status tersangka pada Direktur Utama Indoguna, Maria Elizabeth Liman.

Rabu, 28 Maret 2012

Bagaimana Google Adsense Bekerja?


Berapa banyak uang yang dapat Anda benar-benar peroleh dari Google Adsense? Ini adalah salah satu pertanyaan umum yang dihadapi oleh blogger dan pengusaha internet yang ingin mendapatkan uang dari situs web mereka. Jika Anda baru saja mulai website Anda, Anda mungkin menyadari betapa sulitnya dapat  menghasilkan pendapatan yang signifikan. Meskipun Google Adsense adalah salah satu cara paling populer untuk menghasilkan uang dari website Anda, potensi penghasilan tampak terbatas. Meski demikian,dengan kerja keras dan mendedikasikan Anda juga bisa mendapatkan jumlah yang signifikan dari Adsense saja. Ada banyak kisah sukses dari situs yang memperoleh jutaan pendapatan setiap tahun dari Adsense saja. Situs ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk usaha Anda.

Selanjutnya ...



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//