Jumat, 23 Agustus 2013
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko akhirnya angkat bicara soal kekayaannya yang terbilang besar. Setidaknya berdasar laporan harta kekayaan penyelenggara negara yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Moeldoko punya harta sebesar Rp 36 miliar.
Menurut Moeldoko kekayaan yang dia miliki bisa dibuktikan asal-muasalnya. "Memangnya tentara tidak boleh kaya? Yang penting kan dari mana memperoleh kekayaan, benar tidak," kata Moeldoko saat ditemui wartawan saat uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di DPR, Rabu, 21 Agustus 2013.
Moeldoko beralasan kekayaannya ia peroleh selama bertugas sebagai tentara dan sebagian warisan keluarga. Ketika berdinas, dia mengaku sering bertugas ke luar negeri. "Itu operasi ke luar negeri seharinya US$ 125 (Rp 1,25 juta), kan besar," katanya.
Dari warisan keluarga, Moeldoko terang-terangan mengaku mempunyai istri dari keluarga kaya. "Kalau saya dikasih orang tua saya harta warisan kan boleh saja, masa tidak boleh?" Selanjutnya *
Menurut Moeldoko kekayaan yang dia miliki bisa dibuktikan asal-muasalnya. "Memangnya tentara tidak boleh kaya? Yang penting kan dari mana memperoleh kekayaan, benar tidak," kata Moeldoko saat ditemui wartawan saat uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di DPR, Rabu, 21 Agustus 2013.
Moeldoko beralasan kekayaannya ia peroleh selama bertugas sebagai tentara dan sebagian warisan keluarga. Ketika berdinas, dia mengaku sering bertugas ke luar negeri. "Itu operasi ke luar negeri seharinya US$ 125 (Rp 1,25 juta), kan besar," katanya.
Dari warisan keluarga, Moeldoko terang-terangan mengaku mempunyai istri dari keluarga kaya. "Kalau saya dikasih orang tua saya harta warisan kan boleh saja, masa tidak boleh?" Selanjutnya *
Penuturan Yadi, Saksi yang Pertama Kali Melihat Penjambretan Sisca Yofie
Bandung - Banyak saksi berbicara terkait kasus pembunuhan terhadap perempuan cantik Sisca Yofie (34). Namun hanya satu yang pertama kali menyaksikan adegan di sekitar rumah kos Sisca di Jalan Setra Indah Utara Kota Bandung. Ini penuturan saksi bernama Yadi (17) saat kejadian.
Senin (5/8/2013) lalu, sekitar pukul 17.30 WIB, Yadi berangkat dari Pos Satpam di Jalan Sindang Sirna Elok menuju rumah neneknya di Sarijadi. Saat itu Yadi hendak mengambil nasi untuk berbuka puasa.
"Abis ngambil nasi, saya mau ke Babakan Jeruk ngambil sepatu, lewat ke situ (lokasi kosan Sisca)," ujar Yadi saat ditemui di Pos Satpam, Jalan Sindang Sirna, Jumat (23/8/2013).
Sampai di depan Gang Tukeur, sekitar 40 meter dari kosan Sisca, tiba-tiba lampu motor Yadi mendadak mati. Selanjutnya *
Senin (5/8/2013) lalu, sekitar pukul 17.30 WIB, Yadi berangkat dari Pos Satpam di Jalan Sindang Sirna Elok menuju rumah neneknya di Sarijadi. Saat itu Yadi hendak mengambil nasi untuk berbuka puasa.
"Abis ngambil nasi, saya mau ke Babakan Jeruk ngambil sepatu, lewat ke situ (lokasi kosan Sisca)," ujar Yadi saat ditemui di Pos Satpam, Jalan Sindang Sirna, Jumat (23/8/2013).
Sampai di depan Gang Tukeur, sekitar 40 meter dari kosan Sisca, tiba-tiba lampu motor Yadi mendadak mati. Selanjutnya *
Ganjar Satrio Boyong Emas Perdana RI di World Skills Competition 2013
Jakarta - Ganjar Satrio (19) senang bukan kepalang. Ia tak menyangka bisa meraih medali emas pertama untuk Indonesia di ajang World Skills Competition (WSC) 2013 di Leipzig, Jerman. Bekal Ganjar adalah keahlian dan kreativitasnya di bidang desain grafis.
Untuk diketahui, WSC adalah lomba adu keahlian bagi siswa SMK se-Dunia. Ada 40 kategori perlombaan di WSC 2013, dan Indonesia mengirimkan 32 partisipan siswa SMK untuk mengikuti 30 kategori perlombaan. Ganjar mengikuti kategori teknologi desain grafis.
Emas yang diraih Ganjar adalah emas perdana bagi Indonesia yang sudah 9 tahun berpartisipasi di ajang internasional itu. Ganjar mendapat tantangan membuat majalah korporat dan desain iklan di media cetak. Selanjutnya *
Untuk diketahui, WSC adalah lomba adu keahlian bagi siswa SMK se-Dunia. Ada 40 kategori perlombaan di WSC 2013, dan Indonesia mengirimkan 32 partisipan siswa SMK untuk mengikuti 30 kategori perlombaan. Ganjar mengikuti kategori teknologi desain grafis.
Emas yang diraih Ganjar adalah emas perdana bagi Indonesia yang sudah 9 tahun berpartisipasi di ajang internasional itu. Ganjar mendapat tantangan membuat majalah korporat dan desain iklan di media cetak. Selanjutnya *
Puan: Kalau Ibu Mega Memutuskan, Pak Jokowi Majunya Lewat PDIP
Semarang, - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) adalah kader PDIP yang loyal. Tentu jika nyapres, Jokowi pun lewat PDIP.
"Jokowi kader PDIP, kalau ibu ketua umum memutuskan, ya pak Jokowi majunya lewat PDIP," kata Ketua DPP PDIP bidang Politik, Puan Maharani, dalam halal bihalal usai pelantikan Ganjar-Heru sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhen, Semarang, Jumat (23/8/2013).
Meski demikian Puan mengakui belum bisa dipastikan apakah Jokowi benar akan maju Pilpres 2014 atau tidak. Semua tergantung dari perintah ketua umum.
"Kembali lagi, tunggu siapa yang ditunjuk oleh Ibu Megawati untuk maju Pilpres. Sekarang kami maju konsolidasi agar Pileg menang," tandasnya.
Puan menambahkan, dengan kemenangan Ganjar-Heru dalam Pilgub Jateng, setidaknya sudah mewakili suara PDIP secara nasional.
"Jawa Tengah mempunyai suara yang cukup signifikan untuk PDIP," tegas Puan. Sumber *
"Jokowi kader PDIP, kalau ibu ketua umum memutuskan, ya pak Jokowi majunya lewat PDIP," kata Ketua DPP PDIP bidang Politik, Puan Maharani, dalam halal bihalal usai pelantikan Ganjar-Heru sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhen, Semarang, Jumat (23/8/2013).
Meski demikian Puan mengakui belum bisa dipastikan apakah Jokowi benar akan maju Pilpres 2014 atau tidak. Semua tergantung dari perintah ketua umum.
"Kembali lagi, tunggu siapa yang ditunjuk oleh Ibu Megawati untuk maju Pilpres. Sekarang kami maju konsolidasi agar Pileg menang," tandasnya.
Puan menambahkan, dengan kemenangan Ganjar-Heru dalam Pilgub Jateng, setidaknya sudah mewakili suara PDIP secara nasional.
"Jawa Tengah mempunyai suara yang cukup signifikan untuk PDIP," tegas Puan. Sumber *
Langganan:
Postingan (Atom)