Surakarta - Pelaksanaan rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 6-9 September 2013 di Jakarta diyakini akan memunculkan kejutan. Salah satunya tentang wacana calon presiden dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Bertempat di area Hari Bebas Kendaraan di Jalan Slamet Riyadi, Minggu, 1 September 2013, masyarakat Solo menyampaikan dukungan agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, maju sebagai calon presiden.
Sebuah papan berukuran 1x0,5 meter bergambar foto Jokowi yang memakai pakaian beskap dengan senyum khas terpajang di tengah jalan. Di depannya terdapat puluhan kertas putih seukuran buku tulis yang dilekatkan di aspal dengan perekat.
Di kertas tersebut, masyarakat menuliskan harapannya agar mantan Wali Kota Solo tersebut maju menjadi calon presiden. "Mau maju dari PDI Perjuangan atau maju sendiri, tidak masalah. Yang penting jadi presiden," kata Susan, salah seorang warga. Dia mengatakan suara rakyat adalah suara Tuhan. Dia berharap Jokowi benar-benar menjadi presiden di 2014. Selanjutnya *
Minggu, 01 September 2013
Indonesia Sambut Baik Permintaan Maaf Belanda
Jakarta - Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana Pemerintah Belanda yang akan menyampaikan permohonan maaf atas serangkaian eksekusi yang dilakukan tentara Belanda di Indonesia pada periode 1945 hingga 1949. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene, permintaan maaf ini merupakan niat baik dari Belanda, bukan karena proses pengadilan seperti kasus pembantaian oleh Westerling di Sulawesi Selatan.
"Ini lebih pada keputusan politik pemerintah Belanda, bukan karena pengadilan," kata Tene ketika dihubungi Tempo, Ahad 1 September 2013. Pemerintah Belanda menjanjikan kompensasi 20.000 euro bagi janda korban eksekusi tentara Belanda. Selanjutnya *
"Ini lebih pada keputusan politik pemerintah Belanda, bukan karena pengadilan," kata Tene ketika dihubungi Tempo, Ahad 1 September 2013. Pemerintah Belanda menjanjikan kompensasi 20.000 euro bagi janda korban eksekusi tentara Belanda. Selanjutnya *
Label:
20.000 euro,
baik,
Belanda,
Indonesia,
janda korban eksekusi,
keputusan politik,
kompensasi,
maaf,
Michael Tene,
pengadilan,
Permintaan,
Sambut,
Westerling
Smartfren Andromax U2 Diperkenalkan Secara Resmi (Rp. 1.870.000,-)
Andromax U2 dibenamkan prosesor Qualcomm Snapdragon 1.2 GHz quad-core dan RAM 1GB. Selain itu sistem operasi yang digunakan adalah Android 4.1.2 Jelly Bean. Untuk fitur pendukung multimedia, Andromax U2 dilengkapi dengan kamera 8MP dan sistem audio Dolby Digital Plus yang membuat keluaran suara dari Andromax U2 lebih powerfull dan enak di kuping. Smartfren Andromax U2 sudah mulai dipasarkan di kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan harga jual Rp 1.870.000,-.
Spesifikasi utama Andromax U2:
Dual SIM CDMA (EVDO Rev-A) + GSM (EDGE)
Layar IPS 4.5 inci qHD, One Glass Solution
Prosesor Qualcomm Snapdragon MSM8625Q 1.2 GHz quad-core
RAM 1GB
Android 4.1 Jelly Bean
Memori internal 4 GB + microSD slot
Kamera 8MP & 2MP
Baterai 1.700 mAh
Harga Rp 1.870.000,- Sumber *
Spesifikasi utama Andromax U2:
Dual SIM CDMA (EVDO Rev-A) + GSM (EDGE)
Layar IPS 4.5 inci qHD, One Glass Solution
Prosesor Qualcomm Snapdragon MSM8625Q 1.2 GHz quad-core
RAM 1GB
Android 4.1 Jelly Bean
Memori internal 4 GB + microSD slot
Kamera 8MP & 2MP
Baterai 1.700 mAh
Harga Rp 1.870.000,- Sumber *
Sabtu, 31 Agustus 2013
Dinilai Lecehkan DPRD, Ahok: Saya Tantang Presiden Pecat Saya!
Jakarta : Fraksi PPP mengirim surat kepada pimpinan DPRD DKI terkait pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai melecehkan institusi DPRD.
Menanggapi hal itu, Ahok pun menantang Fraksi PPP untuk menyampaikan surat langsung kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memecat dirinya sebagai wakil gubernur.
"Kalau gitu, saya tantang Presiden suruh pecat saya. Saya demen tuh yang kayak gitu. Sampaikan aja PPP kirim surat ke Mendagri, ke Presiden bilang mau memecat Ahok dari Wagub DKI. Bagus dong kalau dipecat. Iya nggak?" tegas mantan Bupati Belitung Timur itu di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (30/8/2013). Selanjutnya *
Menanggapi hal itu, Ahok pun menantang Fraksi PPP untuk menyampaikan surat langsung kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memecat dirinya sebagai wakil gubernur.
"Kalau gitu, saya tantang Presiden suruh pecat saya. Saya demen tuh yang kayak gitu. Sampaikan aja PPP kirim surat ke Mendagri, ke Presiden bilang mau memecat Ahok dari Wagub DKI. Bagus dong kalau dipecat. Iya nggak?" tegas mantan Bupati Belitung Timur itu di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (30/8/2013). Selanjutnya *
Soekarno-Hatta vs Soeharto di Jalan Medan Merdeka
Jakarta : Jalan Medan Merdeka di Jakarta diusulkan berganti nama menggunakan 4 nama tokoh. Di antara ke empat tokoh itu, yakni Soekarno, Hatta, Ali Sadikin, dan Soeharto. Namun rencana pergantian nama ini memunculkan kontroversi.
Sejarawan dari Universitas Indonesia, JJ Rizal mendukung penggunaan nama tokoh menjadi nama jalan, khususnya Presiden RI pertama Soekarno dan mantan Wapres Mohammad Hatta. Kedua proklamator itu dinilai sangat layak untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Namun tak demikian dengan pemilihan nama mantan Presiden Soeharto.
"Kalau namanya diganti jadi nama Soekarno dan Hatta sangat baik. Bisa menjadi simbolisasi kita menghargai peran besar mereka yang telah menjadikan Jakarta Kota Juang. Tapi kalau di dalamnya ada nama Soeharto, itu kecelakaan," ucap JJ Rizal kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (31/8/2013). Selanjutnya *
Sejarawan dari Universitas Indonesia, JJ Rizal mendukung penggunaan nama tokoh menjadi nama jalan, khususnya Presiden RI pertama Soekarno dan mantan Wapres Mohammad Hatta. Kedua proklamator itu dinilai sangat layak untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Namun tak demikian dengan pemilihan nama mantan Presiden Soeharto.
"Kalau namanya diganti jadi nama Soekarno dan Hatta sangat baik. Bisa menjadi simbolisasi kita menghargai peran besar mereka yang telah menjadikan Jakarta Kota Juang. Tapi kalau di dalamnya ada nama Soeharto, itu kecelakaan," ucap JJ Rizal kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (31/8/2013). Selanjutnya *
Bukti Baru, Kehidupan di Bumi Sejatinya Berawal dari Mars
Florence : Sejauh ini, hanya Bumi yang diketahui mampu menopang kehidupan, setidaknya dalam Tata Surya. Namun, riset terbaru menyebut, kehidupan sejatinya berawal dari Mars --tetangga terdekat planet manusia.
Hasil penelitian terbaru itu mendukung ide bahwa Planet Merah adalah tempat yang lebih baik untuk memulai kehidupan biologis miliaran tahun lalu, ketimbang Bumi di masa-masa awal pembentukannya.
Pembuktian itu t didasarkan pada bagaimana molekul pertama yang diperlukan bagi pembentukan kehidupan berkumpul. Detil terkait teori itu diungkap oleh Profesor Steven Benner pada Pertemuan Goldschmidt di Florence, Italia. Selanjutnya *
Hasil penelitian terbaru itu mendukung ide bahwa Planet Merah adalah tempat yang lebih baik untuk memulai kehidupan biologis miliaran tahun lalu, ketimbang Bumi di masa-masa awal pembentukannya.
Pembuktian itu t didasarkan pada bagaimana molekul pertama yang diperlukan bagi pembentukan kehidupan berkumpul. Detil terkait teori itu diungkap oleh Profesor Steven Benner pada Pertemuan Goldschmidt di Florence, Italia. Selanjutnya *
Warga Malaysia: Soal `Merah Putih`, Belajar Patriotisme dari RI!
Kuala Lumpur : Sama-sama bendera negara, namun perlakuan terhadap 'Merah Putih' jauh lebih terhormat ketimbang 'Jalur Gemilang' yang jadi simbol Malaysia. Paling tidak, itu yang ada dalam benak Johan Jaaffar, seorang kolumnis negeri jiran.
Dalam artikelnya berjudul "Learn patriotism from Indonesians" -- belajar patriotisme dari bangsa Indonesia, ia menyoroti perlakuan rakyat Indonesia pada benderanya. Tak perlu debat, wacana, atau kampanye, penduduk nusantara dengan rela dan bangga mengibarkan Merah Putih.
Bahkan, menurut Johan, seorang Pramoedya Ananta Toer, yang dipenjara selama 12 tahun, dilabeli dengan 'tahanan politik', memajang Sang Saka Merah Putih berukuran kecil di mejanya. Selanjutnya *
Dalam artikelnya berjudul "Learn patriotism from Indonesians" -- belajar patriotisme dari bangsa Indonesia, ia menyoroti perlakuan rakyat Indonesia pada benderanya. Tak perlu debat, wacana, atau kampanye, penduduk nusantara dengan rela dan bangga mengibarkan Merah Putih.
Bahkan, menurut Johan, seorang Pramoedya Ananta Toer, yang dipenjara selama 12 tahun, dilabeli dengan 'tahanan politik', memajang Sang Saka Merah Putih berukuran kecil di mejanya. Selanjutnya *
Label:
bangga,
belajar,
Jalur Gemilang,
Johan Jaaffar,
kolumnis,
Learn patriotism from Indonesians,
Malaysia,
Merah Putih,
Patriotisme,
Pramoedya Ananta Toer,
rela,
RI,
soal,
warga
Langganan:
Postingan (Atom)