Sabtu, 01 Juni 2013

Kanker Payudara Perempuan Muda Berbeda

Herbal untuk Kanker
Kurangnya uji klinis pada pasien kanker payudara yang berusia muda diklaim menjadi penyebab masalah kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang, penelitian Inggris mengatakan.

Sebuah riset yang didanai oleh lembaga penelitian kanker di Inggris dan Wessex Cancer Trust, menemukan bahwa tipe kanker tertentu pada pasien yang berusia muda dapat kambuh dengan cepat setelah lima tahun. Hal ini sangat kontras dengan apa yang biasanya terjadi pada kanker payudara.

Riset ini menganalisa bahwa hampir sejumlah 3.000 perempuan yang berumur di bawah 40 tahun di negara ini didiagnosis mengidap kanker payudara. Jumlah ini adalah 5% dari jumlah keseluruhan penderita kanker payudara di negara itu.

Data yang diterbitkan oleh Journal of National Cancer Institute menunjukkan bahwa angka pasien selamat dalam waktu 5 tahun setelah diagnosa mencapai 85%. Namun dalam waktu delapan tahun, angka ini menjadi 68%.

Masalah Sebenarnya

Kanker payudara pada umumnya didapati pada perempuan yang telah memasuki usia menopause. Kanker ini biasanya dapat diobati dengan kemoterapi dan dilanjutkan dengan pemberian obat yaitu tamoxifen selama lima tahun untuk memblokir reseptor ekstrogen.

Para peneliti mengatakan bahwa mengkonsumsi Tamoxifen dalam jangka panjang dapat membantu. Namun mereka tetap berpendapat bahwa pengujian kanker ini perlu melibatkan lebih banyak perempuan muda.

Ketua penelitian ini, Profesor Dianna Eccles, mengatakan: "Penelitian ini menambahkan bukti bahwa kanker payudara dapat bersifat sangat berbeda ketika didiagnosis pada perempuan yang lebih muda. Jenis kanker ini mungkin perlu pendekatan pengobatan yang berbeda."

Kate Law, direktur riset klinis dari lembaga Riset Kanker Inggris, mengatakan: "Secara umum kemungkinan hidup para perempuan yang didiagnosis kanker kini dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang didiagnosis pada tahun 1970-an. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan para pasien dari kelompok umur yang lebih muda."

Sumber: *

Jumat, 31 Mei 2013

Film 'Sang Kyai' Gambarkan Tonggak Berdirinya Indonesia

Bila Tiba - Ungu (Soundtrack Film)
SEMARANG -- Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Doktor Noor Achmad menilai kisah dalam film 'Sang Kyai' mengandung arti perjuangan dengan memaknai heroisme atas nama kebangsaan.

"Film ini (Sang Kyai) menunjukkan salah satu tonggak berdirinya bangsa dan negara Indonesia dari peran seorang kiai," katanya usai pemutaran Film 'Sang Kyai' di Bioskop Citra 21 Semarang, Kamis (30/5).

Pemutaran Film 'Sang Kyai' tersebut diprakarsai LPP Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah dengan Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) sekaligus menjadi rangkaian peringatan Dies Natalis Ke-13 Unwahas Semarang.

Menurutnya, apa yang menjadi semangat dan nilai perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy'ari pendiri NU yang menjadi tokoh sentral dalam film itu, patut dijadikan contoh seluruh bangsa Indonesia.

Seperti tergambar dalam salah satu adegan, ketika utusan Presiden Soekarno diperintahkan menghadap KH Hasyim Asy'ari untuk menanyakan fatwa orang yang berjuang untuk membela bangsa dan negara, bukan agama.

Pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, tersebut kemudian mengumpulkan para ulama untuk membahasnya dan akhirnya keluarlah fatwa, orang berjihad demi membela tanah airnya hukumnya wajib.

Kemudian, tampak pula dalam adegan Bung Tomo yang menghadap ulama yang sangat disegani itu untuk meminta saran, dan kakek dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu memuji pidato Bung Tomo yang berapi-api.

Bahkan, KH Hasyim Asy'ari pun menyarankan Bung Tomo agar menambahkan tiga kalimat takbir yang menunjukkan kebesaran Allah SWT (Allahu Akbar) pada awal dan akhir pidato yang dikumandangkan tokoh pemuda itu.

Noor Achmad menjelaskan, banyak sekali adegan dalam film yang disutradarai Rako Prijanto itu yang menggambarkan nilai keagamaan, kebangsaan, dan kedekatan dengan umat K.H. Hasyim Asy'ari yang patut dicontoh.

Nilai-nilai, intelektualitas, dan karakter kuat yang dimiliki Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari itulah, katanya, yang menjadi pegangan dasar bagi Unwahas dalam menjalankan perannya mendidik generasi bangsa.

"Sebagai perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pengurus Besar NU (PBNU), Unwahas perlu untuk mengenalkan sosok K.H. Hasyim Asy'ari kepada civitas akademika dan masyarakat agar bisa meneladaninya," imbuhnya mengakhiri.


Kamis, 30 Mei 2013

Jawara UN se-Indonesia dari Bali, Kadek Devi Belajar Hingga Dini Hari

Ni Kadek Devi Apriyanti (detikNews)
Denpasar, - Meraih prestasi dengan perjuangan berat dilalui oleh jawara UN tingkat SMU se-Indonesia asal Bali, Ni Kadek Devi Apriyanti. Belajar hingga larut dini hari dijalani untuk menjadi yang terbaik.

Kadek Devi, bersorak gembira dinobatkan menjadi jawara UN tingkat SMU se-Indonesia. Nilai nyaris sempurna diraihnya.

Kadek Vani, siswa SMU Negeri 4 Denpasar mengumpulkan nilai rata-rata 9,87 dari enam mata pelajaran yang diujikan. Lima dari enam mata pelajaran nilainya sempurna 10, hanya mata pelajaran bahasa Indonesia yang memperoleh 9,2.

Kadek Devi, gadis asal Nusa Dua, Bali. Ia bersekolah di SMU favorit di Pulau Dewata. Rumahnya dari sekolah berjarak 30 kilometer, ia memilih kost di belakang SMU Negeri 4 Denpasar.

Menghadapi UN, Kadek Devi menempuh berbagai trik yang menunjang konsentrasinya belajar. Salah satu musik yang menjadi andalan saat belajar adalah lagu-lagu yang meluncur dari suara boy band asal Korea, yaitu Bong Bang.

Siswi kelas 12 IPA 3 menempati kamar berukuran 3x4 meter. Di dalam kamar hanya dilengkapi kasur lengkap bantal guling, almari pakaian dan sebuah meja belajar.

Menghapal berbagai rumus, Kadek Devi yang bercita-cita kuliah di Kedokteran Universitas Udayana ini menghiasi dinding kamarnya dengan aneka rumus, matematika, kimia, dan fisika. "Supaya gampang mengingatnya," ujarnya.

Menjelang UN, gadis kelahiran 1995 ini mengikuti program khusus di sekolahnya. Program ini diberikan sekolah kepada 20 siswa terbaik di sekolah yang kerap menelurkan jawara UN.

Dengan menetap sendiri di Denpasar, ia menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar. Bahkan, jelang UN ia asyik menekuni menyimak buku-buku dan aneka soal hingga jam lima pagi. "Saya pernah telat masuk sekolah karena belajar sampai jam 5 pagi," selorohnya.

Rabu, 29 Mei 2013

'Teror' Penjagal Kambing Pelaku Diduga Profesional, Sembelih 17 Kambing Tanpa Buat Kegaduhan

Jakarta - Sebanyak 17 kambing milik warga Tebet, Jaksel, dicuri dengan cara yang tak biasa. Kambing-kambing itu dipotong di dalam kandang dan hanya disisakan bagian jeroan. Aksi sang pelaku dikenal sangat rapi dan profesional.

Adalah Mat Hasan alias Hasan Nur yang kehilangan 11 kambing dari kandangnya dan 6 kambing lain milik tetangganya. Pencurian dilakukan pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di mana warga tengah pulas tidur.

"Sekitar di atas pukul 02.00 Wib, udah nggak ada orang sepi. Biasanya ramai sih, tapi malam itu hujan. Setelah itu rintik-rintik aja, jadi orang malas keluar," cerita anak Mat Hasan, Husni saat ditemui detikcom di kediamannya di Tebet, Jaksel, Selasa (28/5/2013).

"Sekitar 3 ekor yang hamil, total semuanya 17 ekor. Profesional banget, dan ini pertama. Seumur-umur ini baru kejadian," lanjutnya.

Husni heran, bagaimana mungkin para pelaku bisa masuk ke dalam kandang tapi ada suara kambing yang mengembik. Tak hanya itu, waktu pencurian juga ditenggarai sangat singkat.

"Kalau ngematiin aja sih nggak lama. Tapi kalau sampe daging-dagingnya juga (dicuri) agak lama. Lagi sadis, yang hamil aja sampai dikeluarin sama dia. Janinnya ditinggal," ungkapnya.

Ia menuturkan, pelaku menyembelih kambing kemudian hanya menyisakan jeroan di dalam kandang. Husni juga heran karena jarak rumah dan kandang kambing tak begitu jauh, tapi tak terdengar suara orang tengah mencuri.

"Kadang berisik kalau ada orang, tapi malam itu nggak," ucap Husni.

Atas pencurian ini, Mat Hasan sudah melapor ke Polsek Tebet.

Selasa, 28 Mei 2013

Para Peraih Piala Emas Indonesian Movie Award 2013

Jakarta - Film Habibie & Ainun dinobatkan sebagai Film Terfavorit Indonesia Movie Awards (IMA) 2013 sekaligus menutup salah satu ajang penghargaan bergengsi bagi insan perfilman Indonesia yang berlangsung Senin, 27 Mei 2013 di Studio 8 RCTI.
IMA sendiri sudah berlangsung selama tujuh kali dan telah mengeluarkan 14 Piala Emas untuk delapan kategori yang dinilai oleh dewan juri serta enam kategori yang dinilai berdasarkan pilihan penonton serta satu buah penghargaan Lifetime Achievement bagi insan spesial yang tentu saja sumbangsihnya dalam dunia perfilman di Indonesia sangat besar.

Adapun daftar lengkap peraih Piala Emas IMA 2013 adalah sebagai berikut:

A. Kategori Terbaik (Penilaian Dewan Juri)

1. Pemeran Utama Pria Terbaik: Lukman Sardi (Rectoverso)

2. Pemeran Wanita Terbaik: Imelda Therinne (Belenggu)

3. Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ray Sahetapy (The Raid)

4. Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Dewi Irawan (Rectoverso)

5. Pendatang Baru Pria Terbaik: Petrus Bayleto (Atambua 39 0 C)

6. Pendatang Baru Wanita Terbaik: Gondut (Demi Ucok)

7. Pasangan Terbaik: Lukman Sardi & Dewi Irawan (Rectoverso)

8. Pemeran Anak-anak Terbaik: Simson Siwokay (Di Timur Matahari)

B. Kategori Terfavorit (Pilihan Pemirsa)

9. Pemeran Utama Pria Favorit: Reza Rahadian (Habibie & Ainun)

10. Pemeran Utama Wanita Favorit: Laudya Cynthia Bella (Belenggu)

11. Pendatang Baru Pria Favorit: Natalius Chendana (3 Sum)

12. Pendatang Baru Wanita Favorit: Sharena (Perahu Kertas 2)

13. Soundtrack Favorit: Cinta Sejati - Bunga Citra Lestari (Habibie & Ainun)

14. Film Favorit: Habibie & Ainun

C. Lifetime Achievement Award: Aminah Cendrakasih

Mega Isyaratkan Tak Nyapres, Ini Tanggapan Jokowi

Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan menginginkan regenerasi capres. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (51) yang muncul sebagai capres paling potensial pun angkat bicara terkait isyarat Mega tak nyapres di 2014 tersebut.

"Nggak tahu saya, itu urusan Ketua Umum dan DPP. Nggak tahu, saya nggak mikir," kata Jokowi sembari tersenyum.

Hal ini disampaikan Jokowi di sela-sela makan siang di RM Dapur Sunda di Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Jokowi mengaku belum tertarik memikirkan Pilpres 2014. Meskipun survei menempatkannya sebagai capres paling potensial.

"Tidak mikir, dari dulu memang nomor satu," kilahnya.

Ada fenomena politik menarik di PDIP. Pada beberapa pilkada, mereka mengedepankan tokoh-tokoh muda. Fenomena ini bisa berlanjut di Pilpres 2014. PDIP juga membuka peluang pencapresan Jokowi.

"Ibu Mega berkeinginan ada kaderisasi dan regenerasi. Jika ada tokoh muda potensial kenapa tidak, pastinya akan menjadi salah satu pertimbangan," kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani (39) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Keinginan Megawati untuk melakukan kaderisasi di PDIP kian menguat. Selain memajukan tokoh muda di Pilkada, PDIP juga memajukan banyak caleg muda untuk Pemilu 2014.

"Hampir sebagian besar caleg yang kita ajukan tokoh muda," ujarnya

Minggu, 26 Mei 2013

Ganjar-Heru Menangi Delapan dari 10 Dapil Jateng (SMS-KPU, 67,24%)

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah melakukan perhitungan cepat dari laporan Ketua KPPS se-Jateng yang dikirim melalui SMS. Dari 67,24% data yang sudah masuk, posisi pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko berada di atas sama halnya dengan hasil survei beberapa lembaga.

Ketua KPU Jateng, Fajar Subhi AKA mengatakan dari hasil sementara, pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono mendapatkan perolehan suara 21,16%, pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroaymodjo 30,59%, sedangkan Ganjar Pranowo-Heru sudjatmoko 48,25%.

"Ini real bukan sampling. Dari hasil laporan Ketua KPPS lewat SMS ke nomor khusus yang sudah disiapkan," kata Fajar saat ditemui di kantornya, Jl Veteran Semarang.

"Ini sudah laporan 40 ribu TPS dari jumlah total 61.951 TPS," imbuhnya.

Meski demikian, ia belum bisa mengklaim hasil tersebut mewakili hitungan manual yang dilakukan KPU hingga 4 Juni mendatang. Menurutnya, masih ada kemungkinan hasilnya akan berubah.

"Bisa saja mengubah keadaan, kita lihat nanti tanggal 4 Juni," tandasnya.

Muali besok, lanjut Fajar, pihaknya akan mulai melakukan perhitungan manual dari tingkat desa kemudian kecamatan, kabupaten/kota, terakhir pleno di tingkat provinsi.

"Sekali lagi ini bukan sebagai hasil Pilgub," ujar Fajar.
Sumber: *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//