Jakarta - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada, Hifdzil Alim menyatakan banyaknya usulan perubahan yang diajukan partai-partai dalam daftar Inventaris masalah RUU KUHP dan KUHAP tak wajar. “Ada unsur balas dendam partai,” kata Hifdzil saat dihubungi, Rabu, 19 februari 2014.
Menurut Hifdzil dari seribuan lebih perubahan yang diajukan dalam DIM, Partai Keadilan Sejahtera merupakan yang paling banyak mengajukan. Dia menduga hal ini lantaran partai ingin melindungi sejumlah kadernya. “Ini adalah operasi terselubung melawan pemberantasan korupsi melalui konstitusi.”
Bila dillihat sejumlah perubahan yang diajukan PKS, Hifzil menilai ada upaya partai dakwah itu melindungi citra dan kepentingan kadernya. Sebelumnya PKS pernah punya pengalaman buruk dengan ditangkapnya presiden partai akibat terlibat korupsi. Saat itu, PKS menilai KPK berlaku sewenang-wenang dan telah merugikan partai. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Ingin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ingin. Tampilkan semua postingan
Kamis, 20 Februari 2014
Minggu, 18 Agustus 2013
Jokowi Ingin Waduk di Jakarta Seperti di Singapura
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan dia berencana mengubah bantaran Waduk Ria-rio, Pulo Gadung, Jakarta Timur, menjadi seperti bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara, saat ini. "Sama kayak sini (Waduk Pluit), nanti di kanan kiri juga akan dibuat taman," ujar Jokowi usai peresmian taman Waduk Pluit, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Waduk Pluit sendiri baru berubah. Lima hektar dari waduk seluas 20 hektar itu kini sudah menjadi taman. Jokowi menyebut nantinya di Waduk Ria-rio, pengerjaan taman akan dilakukan di sebelah barat dan selatan dulu. Dari situ, barulah dikembangkan ke daerah lain.
Menurut dia pula, berdasarkan desain waduk, Ria-rio akan mirip seperti taman-taman di Singapura. Jokowi berjanji tak akan ada bangunan beton atau hotel di situ. Selanjutnya *
Waduk Pluit sendiri baru berubah. Lima hektar dari waduk seluas 20 hektar itu kini sudah menjadi taman. Jokowi menyebut nantinya di Waduk Ria-rio, pengerjaan taman akan dilakukan di sebelah barat dan selatan dulu. Dari situ, barulah dikembangkan ke daerah lain.
Menurut dia pula, berdasarkan desain waduk, Ria-rio akan mirip seperti taman-taman di Singapura. Jokowi berjanji tak akan ada bangunan beton atau hotel di situ. Selanjutnya *
Senin, 05 Agustus 2013
Pertamina "Ngotot" Ingin Naikkan Harga Elpiji 12 Kg
PT Pertamina Persero tetap ingin menaikkan harga elpiji dalam waktu dekat. Sebab, kerugian perseroan setiap tahun selalu bertambah akibat menanggung kerugian penjualan elpiji.
Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya mengatakan, setiap tahun Pertamina mengalami kerugian atas penjualan elpiji 12 kg sebesar Rp 5 triliun. Bahkan secara akumulasi dalam 4 tahun terakhir, Pertamina mengalami kerugian hingga Rp 20 triliun.
"Soal kenaikan harga elpiji, nanti kita akan bicara lagi. Bagaimanapun, beban korporasi sudah terlalu berat. Tiap tahun kita rugi Rp 5 triliun, tapi secara akumulasi kita rugi Rp 20 triliun," kata Hanung saat ditemui di lapangan Monas Jakarta, Senin (5/8/2013). Selanjutnya *
Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya mengatakan, setiap tahun Pertamina mengalami kerugian atas penjualan elpiji 12 kg sebesar Rp 5 triliun. Bahkan secara akumulasi dalam 4 tahun terakhir, Pertamina mengalami kerugian hingga Rp 20 triliun.
"Soal kenaikan harga elpiji, nanti kita akan bicara lagi. Bagaimanapun, beban korporasi sudah terlalu berat. Tiap tahun kita rugi Rp 5 triliun, tapi secara akumulasi kita rugi Rp 20 triliun," kata Hanung saat ditemui di lapangan Monas Jakarta, Senin (5/8/2013). Selanjutnya *
Selasa, 30 Juli 2013
Rombongan SBY disadap saat hadiri G20 di Inggris
Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan telah disadap saat menghadiri KTT G20 di London, Inggris, pada April lalu. Hal itu seperti diberitakan Jumat (26/7) oleh dua media Australia bernama Fairfax Media yang membawahi The Age dan The Sydney Morning Herald.
Dalam berita itu, disebutkan, yang melakukan penyadapan adalah Badan Intelijen dari Amerika Serikat dan Inggris. Namun, pemerintah Australia ikut menerima keuntungan dari hasil sadapan itu.
"Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyebut mendapat keuntungan dari penyadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri KTT G20 di London," ujar salah satu sumber intelijen negeri kanguru tersebut.
Sumber itu mengatakan Kevin Rudd memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap para pemimpin di Asia, termasuk SBY. Selanjutnya *
Dalam berita itu, disebutkan, yang melakukan penyadapan adalah Badan Intelijen dari Amerika Serikat dan Inggris. Namun, pemerintah Australia ikut menerima keuntungan dari hasil sadapan itu.
"Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyebut mendapat keuntungan dari penyadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri KTT G20 di London," ujar salah satu sumber intelijen negeri kanguru tersebut.
Sumber itu mengatakan Kevin Rudd memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap para pemimpin di Asia, termasuk SBY. Selanjutnya *
Label:
Amerika Serikat,
Australia,
Badan Intelijen,
besar,
disadap,
Dua,
G20,
hadiri,
Inggris,
Ingin,
keuntungan,
Kevin Rudd,
media,
Rombongan,
SBY,
tahu,
The Age,
The Sydney Morning Herald
Minggu, 23 Juni 2013
Ingin Lolos Piala Dunia, Indonesia Harus Pindah ke Zona Oseania
Sebuah gagasan menarik dilontarkan Timo Scheunemann. Salah satu pegiat sepak bola usia muda Indonesia ini mengusulkan agar PSSI pindah zona konfederasi, dari zona Asia ke zona Oseania.
Menurut Timo, kepindahan zona ini bisa memperlancar langkah Indonesia untuk meraih mimpi tampil di Piala Dunia. Tak seperti di Asia, pria berdarah Jerman ini menambahkan, tantangan bagi Indonesia hanya bakal datang dari Selandia Baru dan tim-tim yang menempati peringkat keempat di zona Concacaf (Amerika Tengah).
"Sementara, jika tetap berada di Asia, ada Thailand, Malaysia dan lain-lain. Lalu, hadangan utama datang dari sekitar 10 tim kuat, negara-negara Arab, Korea, Jepang, Australia dan lain-lain," tutur Timo.
"Dari segi geografis, ide ini masuk akal. Dari segi ras, kita adalah Melayu dan Polynesia," sambung pemegang Lisensi A Kepelatihan dari UEFA ini.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI ini mengakui bahwa idenya ini terbilang kontroversial. Namun, Timo menegaskan bahwa idenya ini sangat realistis dan rasional.
"Australia pindah ke Asia karena tidak ada lagi lawan tangguh setelah mereka berkembang pesat. Selain itu, mereka pindah, karena ada lawan terakhir wakil Amerika Selatan - biasanya Uruguay - yang dianggap terlalu tangguh dan membuat mereka gagal. Waktu itu, bagi mereka, pindah ke Asia lebih menjanjikan untuk lolos ke Piala Dunia," papar Timo.
"Namun, saat ini berbeda. Hadangan terakhir wakil Oseania ke Piala Dunia adalah rangking 4 dari wakil Zona Concacaf - biasanya Panama atau Honduras. Jadi, ada kemungkinan kita untuk lolos," tandasnya.
Menurut Timo, kepindahan zona ini bisa memperlancar langkah Indonesia untuk meraih mimpi tampil di Piala Dunia. Tak seperti di Asia, pria berdarah Jerman ini menambahkan, tantangan bagi Indonesia hanya bakal datang dari Selandia Baru dan tim-tim yang menempati peringkat keempat di zona Concacaf (Amerika Tengah).
"Sementara, jika tetap berada di Asia, ada Thailand, Malaysia dan lain-lain. Lalu, hadangan utama datang dari sekitar 10 tim kuat, negara-negara Arab, Korea, Jepang, Australia dan lain-lain," tutur Timo.
"Dari segi geografis, ide ini masuk akal. Dari segi ras, kita adalah Melayu dan Polynesia," sambung pemegang Lisensi A Kepelatihan dari UEFA ini.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI ini mengakui bahwa idenya ini terbilang kontroversial. Namun, Timo menegaskan bahwa idenya ini sangat realistis dan rasional.
"Australia pindah ke Asia karena tidak ada lagi lawan tangguh setelah mereka berkembang pesat. Selain itu, mereka pindah, karena ada lawan terakhir wakil Amerika Selatan - biasanya Uruguay - yang dianggap terlalu tangguh dan membuat mereka gagal. Waktu itu, bagi mereka, pindah ke Asia lebih menjanjikan untuk lolos ke Piala Dunia," papar Timo.
"Namun, saat ini berbeda. Hadangan terakhir wakil Oseania ke Piala Dunia adalah rangking 4 dari wakil Zona Concacaf - biasanya Panama atau Honduras. Jadi, ada kemungkinan kita untuk lolos," tandasnya.
Label:
Australia,
berdarah Jerman,
Concacaf,
geografis,
Harus,
Indonesia,
Ingin,
kontroversial,
Lisensi A Kepelatihan,
lolos,
Piala Dunia,
Pindah,
rasional,
realistis,
Selandia Baru,
Timo Scheunemann,
Zona Oseania
Minggu, 09 Juni 2013
Semen Indonesia Ingin Akuisisi Pabrik di Banglades
TEMPO.CO, Denpasar - PT Semen Indonesia Tbk berniat untuk mengakuisisi pabrik semen di Bangladesh. Hal ini dikatakan Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Sucipto, di Denpasar, Bali, Jumat, 7 Juni 2013.
Menurut Dwi, PT Semen Indonesia saat ini telah memiliki empat pabrik semen, yakni Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company di Vietnam. Target ke depan, kata dia, Semen Indonesia berencana mengakuisisi beberapa pabrik semen lagi di Asia Tenggara serta Bangladesh.
"Ini sebuah upaya untuk naik kelas," kata Dwi di sela acara Penganugerahan Pemenang Kompetisi Musik Paling Aksi dan Kreatif (Kompak) Antar Karang Taruna tingkat Nasional di Ampitheatre Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali, Jumat lalu.
Dwi mengatakan, kapasitas produksi perseroan melalui empat pabrik yang dimiliki saat ini telah mencatatkan diri sebagai produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kapasitas produksi sebesar 30 juta ton per tahun.
Menurut Dwi, PT Semen Indonesia saat ini telah memiliki empat pabrik semen, yakni Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company di Vietnam. Target ke depan, kata dia, Semen Indonesia berencana mengakuisisi beberapa pabrik semen lagi di Asia Tenggara serta Bangladesh.
"Ini sebuah upaya untuk naik kelas," kata Dwi di sela acara Penganugerahan Pemenang Kompetisi Musik Paling Aksi dan Kreatif (Kompak) Antar Karang Taruna tingkat Nasional di Ampitheatre Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali, Jumat lalu.
Dwi mengatakan, kapasitas produksi perseroan melalui empat pabrik yang dimiliki saat ini telah mencatatkan diri sebagai produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kapasitas produksi sebesar 30 juta ton per tahun.
Label:
akuisisi,
Asia Tenggara,
Banglades,
Bangladesh,
Dwi Sucipto,
Ingin,
kompak,
pabrik,
produsen semen terbesar,
Semen Gresik,
Semen Indonesia,
Semen Padang,
Semen Tonasa,
Thang Long Cement Company,
Vietnam
Langganan:
Postingan (Atom)