Minggu, 12 Mei 2013

Masih Ingat Novia Ardhana?

Jakarta -Satu lagi perempuan yang berada di pusaran Ahmad Fathanah, tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian. Dia adalah Novia Ardhana, setelah sederet nama yang menerima derma dari Fathanah seperti mahasiswa Maharani, artis Ayu Azhari, model majalah pria dewasa Vitalia Shesya dan penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu, belakangan nama Novia Ardhana juga muncul.

Hal itu diungkapkan pengacara Vitalia, Farhat Abbas, bahwa Novia memang pernah mendapat hadiah dari Fathanah berupa Honda Jazz, uang Rp 50 juta dan sejumlah perhiasan. Siapakah sebenarnya Novia Ardhana? Sampai kini Tempo masih berusaha menghubungi Novia.

Wanita yang biasa disapa Novi ini lahir di Jakarta pada 27 November 1974. Di awal tahun 2000an wajahnya sempat menghiasi layar kaca sebagai bintang sinetron. Selain artis, Novi yang berparas putih mulus itu juga pernah menjadi presenter dan memandu beberapa acara antara lain Seputar Olah Raga (RCTI) dan Sisi-Sisi Selebriti.

Di dunia sinetron namanya melambung dengan sederet sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Jelangkung, Bila Wanita Bercanda, Misteri Nini Pelet, Maharani, Asyiknya Geng Hijau, Cahaya Kemenangan, Nyanyian Seorang Istri, dan Kembali ke Fitrah.

Berita perceraian Novi dengan suami, Muhammad Bintang merebak di tahun 2004. Novi yang memiliki pribadi supel itu dikabarkan bercerai karena kedekatannya dengan aktor senior Tio Pakusadewo di tahun 2003. Belakangan juga muncul nama aktor Agus Kuncoro yang juga sempat dekat dengan Novi. Nama Agus disebu-sebut sebagai pemicu bercerainya dengan Abin, panggilan Muhammad Bintang yang menikahi Novi pada 9 Februari 2001. Hasil pernikahan ini dikaruniai seorang putri bernama Jasmine Mutiara Bintang. Perceraian ini juga didasari tindak tanduk Abin yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga yang pernah memukuli Novi hingga lembam.

Novi yang menjadi mualaf atau memeluk agama Islam ini pernah mengaku dirinya sebagai pecandu narkoba pada April 2006. Novi juga pernah terjaring razia narkoba di Bali saat malam pergantian tahun 2006, dengan ditemukan 0,5 gram ganja, dan ekstasi. Namun karena barang terlarang tersebut bukan miliknya maka dirinya tidak ditahan.

Sabtu, 11 Mei 2013

Forum Rektor: Capres 2014 Jangan Pro-Amerika

Surakarta- Forum Rektor Indonesia menilai saat ini masyarakat terjebak hanya memilih calon pemimpin berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan kekuatan uangnya. “Sama sekali tak memperhatikan program,” ujar Ketua Forum Rektor Indonesia Laode Kamaluddin kepada wartawan saat penjelasan pelaksanaan Regional Meeting Forum Rektor Indonesia Wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 10 Mei 2013.

Laode mengatakan, saat ini Indonesia sudah hampir 10 tahun dipimpin seorang Presiden yang dinilai santun dan berpenampilan baik. “Nyatanya toh tidak bisa menyelesaikan persoalan kita,” katanya. Mantan staf Wakil Presiden yang dekat dengan BJ Habibie ini menunjuk angka kemiskinan yang masih 28,59 juta orang sebagai buktinya.

Untuk itu Forum Rektor menyodorkan usulan enam kriteria calon pemimpin bangsa. "Pertama punya jejak kepemimpinan di berbagai organisasi maupun lembaga dan tidak pernah melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, atau cacat moral lainnya," kata La Ode.

Kedua, tegas dan berani menegakkan keadilan. Ketiga punya inovasi dan visi yang jelas, lalu memiliki rumusan yang jelas untuk arah pembangunan bangsa. Kelima, harus profesional dan berdiri di atas semua golongan dan terakhir mampu membawa Indonesia sejajar dengan bangsa maju di Asia. “Yang tidak kalah penting, harus paham era Asia dan tidak lagi pro Amerika atau Eropa. Sebab masa depan ekonomi ada di Asia,” ujar La Ode.

Kriteria itu akan dibahas dan disepakati dalam pertemuan Forum Rektor regional Jawa pada 11 Mei di kampus UNS Surakarta yang dihadiri 100 rektor. Pimpinan perguruan tinggi itu akan memberi masukan untuk merumuskan kriteria calon pemimpin pada Pemilu 2014. Selanjutnya disosialisasikan agar masyarakat tak lagi memilih berdasarkan popularitas, elektabilitas, dan uang. “Jika hanya mendasarkan tiga hal itu, akan membuat Indonesia makin terpuruk,” katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Forum Rektor Ravik Karsidi mengatakan, pertemuan serupa akan digelar di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua, Bali dan Nusa Tenggara dan terakhir Kalimantan.

Kamis, 09 Mei 2013

BPPT : Verifikasi Data e-KTP Hanya Butuh 12 Detik

JAKARTA – Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTIK BPPT) Hammam Riza mengatakan, proses verifikasi data e-KTP dengan menggunakan perangkat pembaca kartu (card reader) hanya memakan waktu 12 detik.

“Keunggulan e-KTP terletak pada cip yang tersimpan di dalam kartu yang berisi data biometric sidik jari dan data demografi penduduk, proses verifikasinya juga sangat cepat,” kata Hammam Riza di Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Cip tersebut hanya bisa dibaca dengan perangkat pembaca kartu atau card reader yang didesain oleh BPPT. Dalam waktu 10 detik akan dilakukan pembacaan data yang tersimpan di dalamnya dalam kondisi terenkripsi (tersandikan).

Selanjutnya indikator akan menyampaikan bahwa kartu tersebut adalah e-KTP yang valid, bukan e-KTP palsu, dan meminta pemiliknya untuk melakukan verifikasi sidik jari. Proses verifikasi sidik jari ini hanya memakan waktu sekitar dua detik. Apabila pemadanan berhasil, barulah data di dalam chip tersebut ditampilkan di layar card reader. Keseluruhan proses memakan waktu total 12 detik.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada dua hal penting yang dapat diverifikasi melalui prosedur ini, pertama memverifikasi keaslian kartu e-KTP, kedua memastikan e-KTP tersebut memang benar dipegang oleh pemilik aslinya.

Dengan demikian, transaksi tersebut dapat menghindari pemalsuan KTP, dan sekaligus menghindari pemakaian e-KTP oleh mereka yang tidak berhak.

“Pelaku kriminal akan mudah ditemukan, karena transaksi layanan sosial di masa depan sudah berbasis e-KTP,” kata dia.

Selain itu, penyimpangan yang terjadi dalam penyampaian bantuan kepada rakyat miskin akan bisa dihindarkan. Perbankan akan mudah mengidentifikasi identitas penduduk yang mengajukan kredit.

Potensi pemanfaatan e-KTP bagi layanan publik memakai card reader inilah yang disebut dengan generasi kedua e-KTP.

Sehingga e-KTP tidak perlu di fotocopy karena selain tidak praktis juga bisa merusak cip.

Rabu, 08 Mei 2013

Nilai Duit Vitalia Shesya dari Fathanah

Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut model majalah Popular Vitalia Shesya menerima uang dari tersangka kasus suap daging sapi Ahmad Fathanah. Namun komisi belum mau menyebut berapa besaran duit yang diterima Vitalia.

"Dia (Vitalia) mengaku pernah diberi uang, tapi jumlahnya tidak disebutkan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi S.P, Senin, 6 Mei 2013. Johan mengaku belum bisa memastikan apakah duit itu yang digunakan oleh Vitalia untuk membeli jam Chopard dan Honda Jazz.

"KPK hanya menyita jam tangan dan mobil dalam penguasaan Vitalia," kata Johan. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tempo, Fathanah baru mengenal Vitalia pada November 2012.

Sumber Tempo menyebut Vitalia menerima uang senilai Rp 200-250 juta dari Fathanah. Selain model seksi ini, Fathanah mengalirkan uangnya ke artis cantik Ayu Azhari sebesar Rp 20 juta dan US$ 1.800. "Uang itu tidak terkait dengan pekerjaan dia," kata sumber itu.

Kasus suap impor daging sapi terungkap saat komisi antikorupsi menangkap orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, di Hotel Le Meredien, Jakarta, pada 29 Januari lalu. Fathanah diduga menerima duit Rp 1 miliar dari direktur dan pemilik PT Indoguna Utama selaku importir daging, yaitu Juard Effendi dan Arya Abadi Effendi.

Duit itu rencananya akan diberikan kepada Luthfi guna mendapatkan kuota impor daging. Saat itu, KPK juga mencokok Juard dan Arya. Esoknya, mantan Presiden PKS itu ditangkap komisi. Belakangan, KPK juga menyematkan status tersangka pada Direktur Utama Indoguna, Maria Elizabeth Liman.

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2013 (SKB 3 Menteri)






Sumber: *

CHIP E-KTP : Ponsel Android Buktikan Keberadaan Chip

SOLO—Mendagri mengeluarkan surat edaran yang melarang keping E-KTP difoto kopi berulang dan distapler. Belakangan muncul keraguraguan masyarakat benarkan E-KTP telah memiliki chip.

Salah satu user di Youtube bernama Akhmad Mulyanto mengunggah video ke situs tersebut, Kamis (6/5/20913). Dalam video yang diberi judul Deteksi Chip E-KTP dengan NFC pada Nexus 7, Akhmad menjelaskan pembuktian chip E-KTP. Akhmad membuktikan kebenaran chip tersebut lewat aplikasi dalam sebuah tablet.

Caranya sangat mudah, dia hanya menempelkan E-KTP ke kamera tabletnya dan keluar berupa tulisan-tulisan yang menandakan kalau kartu itu memiliki chip.

Caranya dengan menyiapkan ponsel dengan basis operasi Android dan aplikasi NFC Reader. Alhasil, saat kartu ditempelkan ke ponsel, keluarlah data-data terkait keberadaan chip tersebut.

Tulisan tersebut bertuliskan angka-angka dan Radio RFID (radio frequency identification). Namun tidak ada keterangan apa pun soal biodata si pemilik e-KTP. Dengan demikian keberadaan RFID bisa dibuktikan.

Mendagri Gamawan mengatakan kalau chip yang terdapat di e-KTP merupakan chip jenis contactless dan tidak nampak dari luar. “Chip yang di dalam itu namanya contactless, dan tidak muncul di luar,” terangnya kepada detikcom.

Di situs e-KTP.com, ada penjelasan chip itu tidak nampak karena menggunakan Gelombang Radio RFID (radio frequency identification), sehingga e-KTP tidak harus persis menyentuh alat pembaca untuk bisa dibaca.

Gamawan membantah foto ilustrasi di situs Setkab.go.id yang menampilkan chip yang terlihat dari luar. Menurut Gamawan, gambar itu salah.

Video:


WIKIPEDIA JAWA : Dibutuhkan Penyunting Bahasa Jawa di Wikipedia

Persinggungan Benny Lin dengan Wikipedia tak lepas dari peran salah satu pendiri Wikipedia Bahasa Indonesia (WBI), Revo Arka Giri Soekatno, warga Indonesia yang saat ini bermukim di Belanda.

Revo ini juga mendirikan Wikipedia Bahasa Jawa (WBJ) yang diyakini Benny pada tanggal dan tahun yang sama, yakni 30 Mei 2003.
WBJ memang tak sekencang laju pertumbuhan informasi di WBI karena beberapa faktor, di antaranya minimnya penyunting yang mampu menguasai bahasa Jawa dengan baik. Salah satu upaya WBI yakni menggelar lomba menulis dan menyusun data bersama akademisi sejumlah universitas di Indonesia.

Kompetisi ini melibatkan IKIP PGRI Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kompetisi ini dimulai 17 September 2012 hingga April 2013.

Menyunting informasi berbahasa Jawa memang butuh keahlian lebih, mampu menulis bahasa Jawa dengan baik. Hal ini rupanya belum menarik minat penyunting atau masyarakat.

“Saya percaya, Wiki Bahasa Indonesia dan Wiki Bahasa Jawa ini memiliki kedekatan yang istimewa sekali. Mas Revo membuatnya secara bersama-sama. Beda dengan Wiki Sunda, Wiki Minang atau lainnya.”

Untuk itu, ia berharap dan mengajak masyarakat untuk dapat berbagi pengetahuan dengan cara menuliskannya dalam bahasa Jawa di WBJ. Di balik itu semua, ia berharap martabat bahasa Jawa makin tinggi dan sejajar dengan bahasa lainnya di dunia. Terlebih sekitar 40 juta orang menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Jawa, menurutnya, menghargai bahasa dan aksara Jawa. Eksistensi keduanya perlu diwujudkan kongkret dalam pemerintahan. Ia punya harapan dan cita-cita pemerintah kota/kabupaten dan provinsi mengakui bahasa Jawa dan aksara Jawa. Pengakuan itu tak sekadar lisan namun diwujudkan lebih aplikatif dalam tata pemerintahan sehari-hari.

“Misal produk seperti perda. Selain ditulis dalam bahasa Indonesia, juga bisa ditulis memakai bahasa Jawa dan memakai aksara Jawa.”
Hal ini, ujar Benny, demi eksistensi bahasa dan aksara Jawa di tengah komunitas dan masyarakat Jawa. Tak terbantahkan, saat ini bahasa Jawa mulai ditinggalkan pelan-pelan oleh orang Jawa sendiri.

Hal ini dimulai dari keluarga yang lebih banyak berbahasa Indonesia dalam dialog sehari-hari. Akibatnya, anak di lingkungan tersebut tak menguasai bahasa Jawa sebaik bahasa Indonesia.
Demikian juga terkait aksara Jawa yang hampir dilupakan masyarakat. Aksara Jawa tidak lagi digunakan dalam kegiatan menulis sehari-hari.

Saat ini, aksara Jawa lebih dikenal sebagai sebuah seni kaligrafi Jawa. Aksara itu bisa dinikmati dari pemakaian simbol-simbol kota, nama jalan, papan nama di kantor-kantor di Solo.

“Belajar [aksara Jawa] cuma di sekolah, setelah lulus, tidak dipakai, akhirnya lupa,” imbuh dia.

Selain itu, harapan lainnya ialah adanya peringatan hari khusus sebagai Hari Bahasa Jawa dan Hari Aksara Jawa.

“Saya ingin memulainya. Hari Bahasa Jawa dan Hari Aksara Jawa jatuh pada 30 Mei. Alasannya, itu pertama kali bahasa Jawa dikenalkan di Wikipedia. Saya juga akan gelar acara di car free day nanti menjelang hari itu.”

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//