Minggu, 08 Desember 2013

Nelson Mandela dan Batik

Nelson Mandela dan batik bagaikan dua hal yang tak terpisahkan.

Hampir di segala kesempatan, baik suasana santai maupun resmi, presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan itu kerap terlihat mengenakan batik.

Bahkan, ketika melakukan kunjungan kenegaraan dan bertemu para pemimpin dunia, Mandela dengan bangga mengenakan kemeja batik khas Indonesia.

Seperti saat ia bertemu Ratu Elizabeth II atau George W. Bush beberapa tahun lalu. Termasuk saat bertemu Soeharto pada tahun 1997. Saat itu, Mandela mengenakan batik, sementara Soeharto malah tampil bergaya kebarat-baratan dalam balutan setelan jas.

Ya, pencetus gerakan anti apartheid dan pembela hak asasi ini seperti duta batik dunia. Ia "mempromosikan" batik Indonesia ke seluruh dunia.

Cukup ironis, di saat batik dikucilkan di negeri asalnya, penerima Nobel perdamain itu justru bangga berbatik.

Menurut BBC Indonesia, perkenalan Mandela dengan batik bermula saat ia berkunjung ke Indonesia pada tahun 1990 atau beberapa bulan setelah dia keluar dari penjara di Pulau Roben, penjara yang menjadi rumahnya selama 27 tahun.

Mandela yang saat itu menjabat sebagai presiden Kongres Afrika Selatan menerima cinderamata berupa batik. Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, sejak itu Mandela kerap mengenakan batik.

Diketahui, koleksi batik sang Madiba, panggilan akrab Mandela, didominasi kemeja batik rancangan maestro batik Iwan Tirta.

Belakangan, muncul istilah Madiba shirt atau kemeja Madiba untuk menyebut busana yang kerap dikenakan Mandela.

Kini sang duta batik itu telah tiada. Mandela tutup usia pada umur 95 tahun, Kamis (5/12/2013), di Johannesburg, karena infeksi paru yang tak kunjung sembuh.

"Bangsa ini telah kehilangan putra terbaiknya. Beliau kini sudah beristirahat dengan tenang," ujar Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma saat mengumumkan berita duka itu.

Selamat jalan Nelson Mandela. Sumber *

Minggu, 01 Desember 2013

Jalani Pemeriksaan Aceng Fikri Didampingi Pengacara Cantik

Menanggapi Pernyataan Wakil Ketua MK "Pekerjaan Montir dan Profesi Dokter"

Seorang montir disebuah bengkel sedang membongkar mesin mobil.

Saat sedang menoleh, ia melihat seorang dokter ahli bedah jantung yang ia kenal sedang duduk menunggu mobilnya yg jg sedang di servis.

Si montir lalu memanggil dokter tersebut : "Hai dok, coba lihat kesini deh, ada yg mau saya tunjukan."

Si dokter menghampiri montir.
Lalu montir berkata : "Lihat mesin ini dok, saya membongkar jantung mesin mobil ini, saya buka penutupnya silindernya, melepas klepnya, saya diagnosa apa penyakitnya, saya analisa apa saya yg harus saya perbaiki atau ganti, lalu saya perbaiki. Selesai saya kerjakan mesin ini lgsng kembali bekerja seperti masih baru gress.
Nah pekerjaan kita sebenarnya sama, tapi kenapa saya hanya digaji 5 juta sebulan, sedangkan dokter dibayar 15juta sekali operasi?? "

Si dokter bedah jantung dengan tenang melongok ke ruang mesin dan dengan santai menjawab :
"Coba anda lakukan semua yg anda sebutkan tadi dengan mesin menyala tanpa boleh mati mesinnya........."

kalo montir dikomplain pelanggan masih bisa diperbaiki ulang, tapi kalo dokter nyawa hilang kagak bisa dibalikin , tanggung jawab dokter tuh berat, buat ngomong sama keluarga pasien juga harus ada mental. Sumber *

Bintang THE FAST AND THE FURIOUS, Paul Walker Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari dunia film Hollywood. Bintang THE FAST AND THE FURIOUS, Paul Walker dipastikan telah meninggal dunia karena kecelakaan mobil yang terjadi pada hari Sabtu (30/11) waktu setempat.

Akun official twitter dan facebook-nya mengabarkan bahwa Walker mengalami kecelakaan mobil cukup tragis saat akan menghadiri acara amal untuk organisasinya, Reach Out Worldwide. Selanjutnya *

Sabtu, 30 November 2013

Wamenkes : Kasus dr. Ayu Mestinya Selesai di MKDKI

Surakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti menilai banyak pihak tidak paham dengan keberadaan Undang-Undang nomor 24 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran. Dalam UU tersebut ada mekanisme ihwal merespons keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan oleh dokter dan rumah sakit.

"UU Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa jika ada ketidakpuasan masyarakat terhadap dokter, ditangani Majelis Kehormatan," katanya seusai sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Ortopedi Dr. R. Soeharso di Surakarta, Sabtu, 30 November 2013 siang.

Majelis Kehormatan ada dua, yaitu Majelis Kehormatan Etika Kedokteran dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia. Dia mengatakan mereka yang masuk dalam tim adalah pihak ketiga yang netral dan otonom, tapi mengetahui secara persis soal keluhan dan bisa melakukan penilaian. "Apakah seorang dokter melanggar kode etik, melanggar disiplin, melakukan malpraktek, atau kelalaian," ucapnya. Selanjutnya *

Jumat, 29 November 2013

Pemasangan RFID Gratis dan Tak Berbatas Waktu

Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan pemasangan perangkat radio frequency identification (RFID) untuk BBM bersubsidi pada kendaraan tidak dikenakan biaya alias gratis. Pemasangan RFID ini juga tidak memiliki batas waktu.

"Kami tegaskan tidak ada pungutan untuk pemasangan RFID tersebut dan tidak ada batasan waktu pemasangan sehingga masyarakat tidak perlu panik," ujar juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, dalam keterangan resmi, Rabu, 27 November 2013.

Ali menyesalkan beredarnya informasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mengenai pungutan sejumlah uang tertentu untuk memasang RFID. Termasuk informasi yang tak benar mengenai denda jika masyarakat melewati batas waktu pemasangan RFID pada akhir November 2013 ini. Selanjutnya *

Selasa, 26 November 2013

TKI Dapat Warisan Rp 9,5 Miliar dari Majikannya

Jakarta - Ketekunan dan kesabaran Sulastri akhirnya berbuah manis. Pembantu yang bekerja di Singapura itu mendapatkan warisan senilai 1 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 9,5 miliar dari majikannya Khoo Guat Neo.

Sulastri yang berasal dari Surabaya itu sangat dikenal di kompleks Yew Lian Park. Selama 13 tahun bekerja untuk Khoo Guat Neo, Sulastri dikenal ramah kepada para penghuni apartemen lain. R.S. Sanga, koordinator penghuni The Yew Lian Park Residents, menuturkan, "Dia selalu tersenyum kepada para penghuni lain. Namun, ketika Madam Khoo meninggal, dia menjadi pendiam." Bulan lalu, Sulastri kembali ke Singapura untuk menerima uang, demikian berita yang ditulis oleh koran berbahasa Cina Lianhe Zaobao.

Sulastri sebenarnya sudah ingin pensiun dan kembali ke Indonesia. Namun melihat majikannya, Khoo Guat Neo, 92 tahun, hidup sebatang kara, dia tak tega. Di apartemennya, Khoo hanya tinggal bersama seekor kucingnya dan Sulastri. Perempuan berusia 30 tahun ini sangat telaten merawat majikannya. Dia mengurus semuanya, mulai dari berbelanja, mengantarkan majikannya ke rumah sakit, sampai mengantar majikannnya untuk potong rambut ke salon. Selanjutnya *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//