Tampilkan postingan dengan label hasil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hasil. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 April 2014

Hasil Lengkap Hitung Cepat 6 Lembaga Survei

Hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei, Rabu (9/4/2014), menempatkan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014.

Berikut ini hasil lengkap hasil quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei Rabu.

Indikator Politik Indonesia
Data hingga pukul 19.00 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 19,4%
2 Partai Golkar 14,43%
3 Gerindra 12,3%
4 Demokrat 9,74%
5 PKB 8,98%
6 PAN 7,34%
7 Partai Nasdem 6,88%
8 PKS 6,91%
10 PPP 6,34%
11 Hanura 5,47%
12 PBB 1,54%
13 PKPI 0,94%

Cyrus Network-CSIS
Data hingga pukul 19.55 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 19,1%
2 Partai Golkar 14,44%
3 Gerindra 11,8%
4 Demokrat 9,6%
5 PKB 9,3%
6 PAN 7,4%
7 PKS 6,98%
8 Partai Nasdem 6,8%
10 PPP 6,6%
11 Hanura 5,4%
12 PBB 1,6%
13 PKPI 1,1%

Lembaga Survei Nasional (LSN)
Data hingga pukul 18.18 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 20,77%
2 Partai Golkar 13,58%
3 Gerindra 12,35%
4 Demokrat 10,65%
5 PKB 7,93%
6 PAN 7,53%
7 PKS 7,32%
8 PPP 6,89%
10 Partai Nasdem 5,39%
11 Hanura 5,1%
12 PBB 1,45%
13 PKPI 1,04%

Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Data hingga pukul 20.00 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 19,74%
2 Partai Golkar 14,59%
3 Gerindra 11,78%
4 Demokrat 9,12%
5 PKB 9,93%
6 PAN 7,05%
7 PPP 7,32%
8 PKS 6,59%
10 Partai Nasdem 6,29%
11 Hanura 5,28%
12 PBB 1,38%
13 PKPI 0,98%

Jaringan Survei Indonesia
Data hingga pukul 17.30 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 18,84%
2 Partai Golkar 15,69%
3 Gerindra 11,56%
4 PKB 9,98%
5 Demokrat 9,41%
6 PAN 7,78%
7 Nasdem 6,40%
8 PPP 6,37%
10 PKS 6,34%
11 Hanura 5,13%
12 PBB 1,48%
13 PKPI 1,02%

Survei RRI
Data hingga pukul 20.24 WIB
No Partai Hasil Quick Count
1 PDIP 18,58%
2 Partai Golkar 14,64%
3 Gerindra 11,46%
4 Demokrat 10,26%
5 PKB 9,59%
6 PAN 7,44%
7 Nasdem 6,77%
8 PKS 6,74%
10 PPP 6,52%
11 Hanura 5,48%
12 PBB 1,65%
13 PKPI 0,94%

Jumat, 19 Juli 2013

Puan Maharani: Jangan Paksa PDIP Capreskan Jokowi!

Jakarta - Pernyataan peneliti LIPI bahwa PDIP bodoh jika tak mencapreskan Jokowi, mendapat tanggapan keras dari Ketua FPDIP Puan Maharani. Semua pihak diingatkan tidak memaksa partainya mengusung Jokowi sebagai bakal capres hanya karena hasil survey menunjukkan tingginya popularitas icon baru PDIP itu.

"Kami mempunyai mekanisme sendiri. Jangan kami dipaksa mencalonkan seseorang yang mungkin dianggap cukup hasil surveinya," tegas Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Urusan pencapresan adalah perkara keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbagai survei yang bermuculan belakangan ini dia nilai tidak bisa memastikan realitas elektabilitas seorang bakal capres pada 2014 kelak. Selanjutnya *

Selasa, 02 Juli 2013

Kenapa Hasil Survei Jokowi Capres Selalu Teratas?

Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai usia pemilih menjadi faktor penentu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu memenangi sejumlah survei calon presiden. Saat ini 60 persen pemilih Indonesia masuk kategori muda karena sekitar 40-an tahun.

"Secara biologis mereka akan memilih pemimpin yang masuk kategori fresh," kata Philips kepada Tempo, pekan lalu. Selain itu, para pemilih muda ini lebih suka pemimpin yang reformis.

Dalam survei CSIS di 31 provinsi (tidak termasuk Papua dan Papua Barat), 9-16 April 2013 lalu, 28,6 responden menjawab akan memilih Jokowi sebagai presiden 2014. Lalu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dipilih 15,6 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 7 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla 3,7 persen, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 2,4 persen, dan Hatta Rajasa 2,2 persen. Survei ini menggunakan sampel 1635 responden dengan wawancara tatap muka.

Menurut Philips, persepsi bahwa seorang pemimpin harus inspirasional dan cekatan juga melekat dalam benak para pemilih muda ini. Kriteria-kriteria semacam ini, kata dia, melekat dalam benak para pemilih muda dan itu ada pada Jokowi.

Selain itu, kata dia, gaya komunikasi Jokowi mewakili antitesa dari para pejabat publik yang kini masih menjabat maupun yang sudah tidak menjabat. »Dia dianggap memberikan harapan perubahan,” ujarnya.

Rabu, 19 Juni 2013

Inilah Hasil "Voting" Rapat Paripurna BBM

Rapat paripurna untuk mengesahkan RAPBN-P 2013 pada Senin (17/6/2013) malam akhirnya ditempuh melalui mekanisme voting. Hasilnya, sebanyak 65 persen anggota Dewan yang hadir menyetujui RAPBN-P 2013 yang berisi dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Berikut hasil voting yang dilakukan secara terbuka:
  • Hanura : 14 orang menolak, 0 menerima 
  • Gerindra: 26 orang menolak, 0 menerima 
  • PKB: 23 orang menerima, 0 menolak 
  • PPP: 34 orang menerima, 0 menolak 
  • PAN: 40 orang menerima, 0 menolak 
  • PKS: 51 orang menolak, 0 menerima
  • PDI Perjuangan: 91 orang menolak, 0 menerima
  • Golkar: 98 orang menerima, 0 menolak 
  • Demokrat: 143 orang menerima, 0 menolak
Jumlah yang menerima 338 anggota, sementara yang menolak 181 anggota.Dengan hasil voting ini, RAPBN-P 2013 akhirnya disahkan.

Sabtu, 23 Februari 2013

Kesamaan Hasil Pemeriksaan Raffi Ahmad Antara RSKO dan BNN

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan klarifikasi terkait hasil pemeriksaan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), terhadap Raffi Ahmad.

Kepala Deputi Rehabilitasi BNN Dr Kusman Suriakusumah SpKJ MPH, menuturkan Direktur RSKO tidak pernah memberikan hasil pemeriksaan kepada orang lain.

"Yang pertama saya akan klarifikasi, direktur utama RSKO tidak pernah memberikan hasil itu kepada orang lain, kecuali penyidik," ucapnya, Senin, (18/2/2013), dalam jumpa pers yang berlangsung di kantor BNN.

Kedua, lanjut dia, bahwa dalam hasil tersebut, kemudian disimpulkan adanya suatu pola golongan zat stimulan dengan pola rekreasional (senang-senang), dapat memiliki kecenderungan ke arah ketergantungan.

"Hasil ini sama dengan hasil yang didapatkan tim kami (BNN)," ucapnya.

Lantas kenapa Raffi harus menjalani pemeriksaan di RSKO? "Kami punya prinsip untuk hasil yang seperti ini harus seobyektif mungkin. Karena itu, kami minta second opinion. Ya rupanya hasilnya sama aja," tandasnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//