Rabu, 05 September 2012

Andik Vermansyah Main di Liga Utama AS?

Pemain muda Persebaya Surabaya, Andik Vermansyah, membenarkan dirinya akan menjalani latihan uji coba (trial) di salah satu klub di Liga Utama Amerika Serikat. Namun, pemain yang diisukan sempat diminati beberapa klub Eropa itu enggan menyebutkan nama klub tujuannya.

"Benar, saya ke Amerika Serikat tanggal 7 September nanti untuk trial selama seminggu. Tapi nama klubnya saya belum bisa bocorkan sekarang. Takut diolok seperti beberapa waktu lalu, saat saya disebut diminati banyak klub Eropa," kata Andik sambil tersipu, Senin, 3 September 2012.

"Tapi, yang jelas, itu salah satu klub di Liga Utama Amerika Serikat (MLS)," Andik menambahkan. Kesempatan trial itu, kata Andik, didapat agennya. Tapi pemain yang bersinar di SEA Games 2011 itu emoh menyebutkan nama sang agen. "Nanti saja kalau sudah pasti, saya kasih tahu," ujar Andik.

Pelatih timnas U-23, Aji Santoso, sebelumnya mengatakan bahwa Andik akan trial di DC United, salah satu klub MLS yang dimiliki pengusaha Indonesia, Erick Thohir. "Tanggal 7 September, Andik berangkat ke Amerika. Dia ikut latihan sekaligus tes di DC United selama 10 hari atau paling lama dua minggu," kata pelatih timnas U-22, Aji Santoso, seperti dilansir situs resmi IPL.

Aji mengaku cukup berat melepas Andik ke Amerika Serikat. Alasannya, tenaga pemain lincah itu dibutuhkan timnas U-23 saat melawan timnas Malaysia U-23 di Piala SCTV, 9-10 September mendatang. "Ia kan bagian penting dari timnas. Tapi undangan trial di Amerika itu penting. Kesempatan kan tidak datang dua kali," kata Aji lagi.

Andik pun, disebut Aji, saat ini tengah berada di Surabaya untuk mempersiapkan keberangkatannya ke negeri Abang Sam (AS). "Kalau enggak salah, dia mau syukuran dulu dengan tetangga sekitar rumah sambil mohon doa restu," ujar Aji.

Kabar Andik ke Amerika sebelumnya dilontarkan Liestiadi, asisten pelatih timnas U-23, di sela-sela latihan di Lapangan C, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Lis (sapaan akrab Liestiadi) saat itu menjawab pertanyaan soal ketidakhadiran Andik di latihan timnas dan kemungkinan Andik bermain di Piala SCTV.

Senin, 03 September 2012

Keganjilan Teror Solo Menurut IPW

Densus 88 berhasil menangkap tiga terduga teroris yang melakukan serangkaian teror di Solo. Dua terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan personel Densus 88, Jumat (31/8/2012) malam

Tapi Indonesia Police Watch (IPW) mencium adanya kejanggalan dalam penyergapan yang dilakukan hari Jumat (31/8) lalu. Pertama, pistol yang disita dari terduga teroris adalah Bareta dengan tulisan Property Philipines National Police.

Padahal sebelumnya Kapolresta Solo Kombes Asdjima’in menyebutkan, senjata yang digunakan menembak polisi di pospam Lebaran jenis FN kaliber 99 mm.

“Pertanyaannya, apakah orang yang ditembak polisi itu benar-benar orang yang menembak polisi di Pospam Lebaran atau ada pihak lain sebagai pelakunya?” tutur Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangannya, Minggu (2/9/2012).

Keganjilan kedua terkait tertembaknya anggota Densus 88, Bripda Suherman. Tembakan yang membuat Suherman ikut tewas menunjukkan ketidakberesan standar operasi prosedur anggota Densus ketika bertugas.

“Pertanyaannya, apakah benar pada malam 31 Agustus itu ada operasi Densus, jika ada kenapa anggota Densus bisa teledor, bertugas tidak sesuai SOP?” kata Neta.

Keganjilan ketiga, beberapa jam setelah penyergapan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri segera meninjau lokasi kejadian.

“Padahal dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, hal itu tidak pernah terjadi. Bahkan saat tiga kali penyerangan terhadap Pospam Lebaran SBY tidak bersikap seperti itu. Pertanyaannya, apakah SBY ingin membangun citra dan menarik simpati publik dari peristiwa Solo yang sempat memojokkan Jokowi ini?” tutur Neta.

Dalam penyergapan hari Jumat (31/8), Densus berhasil mengamakan satu terduga teroris dalam kondisi hidup di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

Sementara dua terduga teroris berinisial F, 19 tahun) dan M, 19 tahun) tewas dalam baku tembak dengan personel Densus 88. Jasad keduanya kini berada di RS Sukanto Polri, Jakarta Timur.

Baku Tembak Jalan Veteran di Solo, Tiga Orang Tewas





Baku tembak yang terjadi di Solo mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Dua Orang di antaranya adalah dari kelompok yang diduga memiliki keterkaitan dengan pelaku penembakan anggota kepolisian di Solo dua hari lalu. Sedangkan satu korban tewas lainnya adalah anggota kepolisian dari tim Densus 88 meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak di perut.

Sabtu, 01 September 2012

Fatwa Sesat Aliran Dalam Islam Hanya Sah dan Diakui Bila Dikeluarkan MUI Pusat

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya menilai fatwa sesat aliran Syiah yang sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang dan diperkuat MUI Jawa Timur sebagai fatwa yang melanggar kaidah pemberian fatwa atau tidak sah.

Ketua FKUB Surabaya, Imam Ghozali Said, mengatakan fatwa sesat terhadap sebuah aliran dalam Islam hanya sah dan diakui bila dikeluarkan oleh MUI Pusat. "Kebijakan terkait agama hanya bisa diambil oleh MUI Pusat. Level provinsi, apalagi kabupaten, tidak boleh mengambil alih kebijakan ini," kata Ghozali dalam keterangan pers di kantor FKUB, Jalan Menur Nomor 31 A Surabaya, Jumat, 31 Agustus 2012.

Ghozali mengatakan, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2012 juga merupakan peraturan yang salah. Peraturan itu menegaskan bahwa aliran yang dianggap sesat oleh MUI Jawa Timur dilarang disebarkan di Jawa Timur. “Peraturan ini salah karena soal keyakinan juga hanya bisa diputuskan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Menteri Agama,” kata Ghozali.

Fatwa sesat MUI dan Peraturan Gubernur Jawa Timur yang salah inilah, menurut dia, juga menjadi bagian dari pemicu konflik berdarah yang terjadi di Sampang pada Ahad, 26 Agustus 2012 silam.

Sekedar diketahui pada 21 Januari 2012 silam, MUI Jawa Timur mengeluarkan fatwa bernomor 01/SKF-MUI/JTM/I/2012 yang menguatkan fatwa sesat aliran Syiah yang sebelumnya sudah dikeluarkan MUI Sampang. Fatwa dari MUI Jawa Timur ini selanjutnya ditindak lanjuti oleh Gubernur Soekarwo dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2012. Peraturan Gubernur yang ditandatangani Soekarwo pada 23 Juli 2012 itu setidaknya melarang aliran apapun yang telah dianggap sesat oleh MUI Jawa Timur. (Baca: Hanya MUI Jawa Timur yang Teken Fatwa Syiah Sesat)

Mengenai konflik di Sampang sendiri, Ghozali menilai jika faktor intoleransi antara dua pemeluk keyakinan, yaitu Sunni dan Syiah, adalah pemicu utamanya. "Konflik keluarga itu hanya bumbu-bumbunya saja," kata pengajar sejarah kebudayaan Islam di Institut Agama Islam Negeri Surabaya ini.

Pemerintah didesak segera memulihkan kondisi Sampang serta menjaga perbedaan faham yang terjadi di daerah itu sehingga tak lagi berujung konflik. Apalagi, konflik di antara dua aliran yang terjadi di Sampang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2004 silam.

Menurut jejak sejarah, persoalan Syiah sudah muncul sejak wafatnya Rasulullah pada tahun 632 Masehi atau pada tahun 10 Hijriah lalu. Sejak saat itu, konflik di antara dua aliran ini sudah banyak memakan korban. Karena itu, FKUB mendesak konflik di Sampang ini segera diredakan dengan cara pemberian jaminan keamanan di antara pemeluk keyakinan.

Jumat, 31 Agustus 2012

"Shock Therapy" Dalam Pidato SBY, Anak-anak Malah Tidur

Mempersiapkan diri sejak pagi membuat beberapa anak tampak tidak konsentrasi mengikuti puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Teater IMAX Keong Mas, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2012. Beberapa anak tampak tertidur saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di atas panggung.

Melihat ada anak mengantuk, Yudhoyono langsung memotong pidatonya dan meminta teman-teman di samping anak-anak tersebut untuk membangunkannya. Padahal pidato sudah berjalan sekitar 10 menit. "Tolong dibangunkan yang tidur, ada satu-dua yang mengantuk," kata SBY.

Tapi, tak hanya dua-tiga anak tertidur, sebagian besar anak terlihat tak memahami isi pidato Presiden tentang anak nasional. Sebagian terlihat bengong sembari menopang dagu, sebagian terlihat menguap. Walau ada sebagian yang tetap berusaha menyimak isi pidato.

Maklum, isi pidato awal Yudhoyono pagi ini cukup "berat". Di antaranya mengacu pada kompetisi global yang keras yang akan dihadapi anak-anak ke depannya. "Karena itu, kita dorong anak-anak untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi, bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang profesi dan bidang kehidupan apa pun," kata Yudhoyono kepada para guru dan orang tua murid yang hadir.

Beberapa istilah pun dimasukkan SBY, seperti nilai-nilai luhur, mind set, culture shock, dan future shock, hingga "all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today".

Sadar caranya berbicara membuat anak-anak bosan, SBY pun mengubah gaya bicaranya menjadi lebih kebapakan dan lebih komunikatif dengan anak-anak. "Kepada anak-anakku di mana pun kalian berada, kami para orang tua, sunggung sayang pada kalian semua. Sekali lagi bapak berpesan agar kalian terus belajar, rajin ibadah, rajin olahraga," kata dia.

Maraknya penggunaan Internet di antara anak juga dibincangkan kakek Almira Tunggadewi ini. "Manfaatkan Internet untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan yang mencerdaskan, yang bermanfaat, yang dapat meningkatkan prestasi pendidikan kalian di sekolah," kata dia.

Rabu, 29 Agustus 2012

Senjata Produk Indonesia, Kebanggaan Bangsa?

Amerika Serikat punya pesawat tempur F-16, armada udara Sukhoi jadi kebanggaan Rusia, ada juga tank Leopard buatan Jerman yang tangguh di darat. Bukan tak mungkin suatu hari nanti produk senjata buatan Indonesia akan ikut meramaikan medan perang. Entah itu tank, kapal perang, rudal, bahan peledak, senapan serbu, atau pesawatnya.

Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin termasuk yang percaya bahwa mimpi itu tidaklah muluk amat. Apalagi, Indonesia punya banyak pabrik yang bergerak dalam industri alat utama sistem senjata (alutsista). Salah satunya, PT Pindad yang sudah memproduksi berbagai jenis senjata: senapan serbu (SS), senapan mesin, pistol, senapan runduk, meriam bahkan roket, dan rudal.

Senjata dalam negeri, tambah Tubagus, sejatinya tak kalah dengan buatan asing. Salah satunya tipe SS-2 yang punya reputasi baik di dunia internasional. "SS-2 itu memang senjata yang cukup akurat. Waktu dipakai pertandingan menembak di wilayah Asia Pasifik saja kita juara," kata Tubagus, setengah berpromosi, kepada VIVAnews.

SS-2 juga diakui militer sejumlah negara sebagai senapan ringkas yang cocok dengan postur tentara Asia. "Dilengkapi dengan alat bidik yang akurat dan peluru ringan. Itu cocok dipakai satuan darat, kavaleri, dan lintas udara," ujarnya. Lantaran itu juga, senjata itu laris di sejumlah negara.

Selain senjata, lanjut Tubagus, pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia pun sudah diakui dunia. "CN-235 itu termasuk pesawat yang bandel,” kata dia. Pesawat itu bisa dipakai untuk mengangkut pasukan sampai dua peleton. "Bisa juga dipakai untuk menerjunkan pasukan. Ini pesawat serbaguna. Landasannya juga cukup pendek," ujarnya. Bahkan, Spanyol pun pernah membeli burung besi tipe ini di era Presiden BJ Habibie.

Baru-baru ini, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan mengatakan Irak dan Uganda melirik senjata buatan Indonesia. Laris manis. Tubagus mengaku tak heran, sebab sejak lama senjata dan pesawat buatan Indonesia diminati sejumlah negara di Timur Tengah. "Beberapa negara memang berminat, termasuk Irak. Sebetulnya Iran juga minta senjata SS-2 itu, tapi sedang diproses di Kemenhan dan Kemenlu. Mungkin karena ada berbagai faktor politik luar negeri," ujarnya.

Tubagus menambahkan, selain itu juga ada PT PAL Indonesia yang bergerak di bidang perkapalan. “Kita dengan China juga sudah bekerja sama membuat kapal cepat rudal. Rudalnya nanti dibuat oleh China dan Indonesia. Dapat menjangkau hingga 100 kilometer. Kapal cepatnya nanti dibuat PT PAL," kata Tubagus.

Ironi

Soal kualitas, memang tak kalah, banyak dilirik asing. Tapi, ironinya produk dalam negeri justru dinomorduakan di negeri sendiri. Padahal, seperti diungkap Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, revitalisasi industri pertahanan mempunyai dua target, yakni pemenuhan kebutuhan alutsista dalam negeri dan penjualan ke luar negeri.

"Memang ironis jika negara lain mau beli produk Indonesia, tapi kita malah ramai-ramai belanja ke negara lain," kata Mahfudz kepada VIVAnews, Selasa, 28 Agustus 2012.

Tubagus menyayangkan kecenderungan pemerintah yang jarang memakai produk dalam negeri inilah yang pada akhirnya melemahkan marketing produk senjata nasional. “Kenapa justru para pejabat kita pada tidak mau pakai produk dalam negeri? Kalau para pejabat Korea dan Malaysia pakai CN-235, tapi presiden kita mana mau? Coba kalau presiden kita mau pakai CN-235 dan para menteri juga pakai pesawat itu, pasti orang lain menjadi yakin," dia menyesalkan.

Ke depan, dia menambahkan, industri pertahanan di Indonesia akan diperkokoh secara yuridis dengan RUU Industri Pertahanan. "Kita akan meningkatkan dari CN-235 menjadi CN-295, dan TNI sudah pesan 10 pesawat."

Keberhasilan penjualan produk persenjataan made in Indonesia ini tak lepas dari peran Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dalam melobi militer Irak dan Uganda. Hasil positif yang dipetiknya membuat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tersenyum lebar.

"Saya senang sekali, Wakil Menhan ke Irak dan menjadi tenaga marketing yang baik untuk PT DI, Pindad, dan Dahana," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, 27 Agustus 2012.

Dahlan mengatakan pemesanan senjata dan pesawat dari Irak dan Uganda membuktikan kualitas produksi senjata Indonesia. Semua pesanan akan dikerjakan oleh tiga BUMN tersebut.

Beberapa waktu lalu Sjafrie berkunjung ke Irak, Uganda, dan Kongo; didampingi Dirut Pindad, Adik Avianto. Di Irak, delegasi Indonesia memamerkan persenjataan buatan Indonesia, seperti kendaraan ringan lapis baja Anoa, serta senapan SS-2.

Selain dua persenjataan itu, Irak menyatakan tertarik membeli pesawat CN-235 dan NC-212. Delegasi militer Irak bahkan berencana berkunjung ke Indonesia pada 5 Oktober mendatang untuk meninjau pabrik persenjataan.

Selasa, 28 Agustus 2012

"Ada konflik antar keluarga, saling berebut pengaruh pesantren di antara kakak dan adiknya. Mereka bersaudara," ujar Ketua PBNU Said Agil Siradj

Bentrokan antara dua kelompok di Sampang, Madura, bukan disebabkan perbedaan keyakinan. Konflik yang menyebabkan puluhan rumah terbakar dan seorang tewas itu dipicu persoalan internal keluarga.

"Ada konflik antar keluarga, saling berebut pengaruh pesantren di antara kakak dan adiknya. Mereka bersaudara," ujar Ketua PBNU Said Agil Siradj di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Menurutnya, antara NU dan komunitas Syiah tidak pernah terjadi pertikaian, baik di Madura atau daerah lain yang menjadi basis massa.

"Malah pusatnya Syiah di Bangil, selama sejarahnya tidak pernah ada bentrokan dengan NU yang di Pasuruan. Saling silahturahmi," tuturnya.

Sebelumnya, pada Senin (28/8), Menteri Agama Suryadharma Ali telah menegaskan, kasus kerusuhan di Sampang yang melibatkan kelompok dari Sunni dan Syiah karena dipicu masalah keluarga. Menag maupun Mendagri juga membantah bahwa bentrokan yang menewaskan 2 orang itu bukan karena masalah pertentangan paham Sunni dengan Syiah atau masalah agama.

Suryadharma menerangkan, keluarga yang mempunyai masalah hingga melibatkan kelompok lebih besar yakni dari keluarga Tajul Muluk (Syiah) dengan keluarga Rois (Sunni). Karena masalah keluarga yang berlarut-larut sejak 2004 lalu, akhirnya berkembang hingga melibatkan kelompok yang jumlahnya lebih besar.

Ia menegaskan, permasalahan tersebut bukan dipicu karena beda aliran antara Sunni dengan Syiah maupun pertentangan agama. Ia meminta kepada masyarakat lainnya, untuk tidak melihat masalah ini pertikaian antara Sunni dengan Syiah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//