JAKARTA - Untuk kesekian kalinya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki elektabilitas paling tinggi diantara nama Calon Presiden (Capres) lainnya. Berdasarkan survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP), Jokowi unggul dengan 19,6 persen, tertinggi dari nama-nama seperti Wiranto, Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla.
"Pada saat survei, kami menanyakan jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini siapa yang responden pilih. Jokowi pun mendapat suara tertinggi dan berpeluang menjadi presiden," kata Usman Rachman, CEO LKP di Jakarta, Senin (2/9/2013) Selanjutnya *
Senin, 02 September 2013
Wisuda Pertama Program Studi Kedokteran Penerbangan UI
JAKARTA - Universitas Indonesia memiliki program studi Kedokteran Penerbangan yang merupakan satu-satunya di Indonesia dan baru ada lima di dunia. Kedokteran Penerbangan merupakan satu program pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Sepuluh mahasiswa Kedokteran Penerbangan, yang merupakan angkatan pertama dan lulus tepat waktu, baru saja diwisuda pada upacara wisuda di Balairung UI kampus Depok, Sabtu (31/8), dimana satu diantaranya merupakan wisudawan peraih predikat cumlaude tertinggi di FKUI yaitu dr. Yuliana dengan IPK 3,83," ujar Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2013). Selanjutnya *
"Sepuluh mahasiswa Kedokteran Penerbangan, yang merupakan angkatan pertama dan lulus tepat waktu, baru saja diwisuda pada upacara wisuda di Balairung UI kampus Depok, Sabtu (31/8), dimana satu diantaranya merupakan wisudawan peraih predikat cumlaude tertinggi di FKUI yaitu dr. Yuliana dengan IPK 3,83," ujar Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2013). Selanjutnya *
Joko Widodo-Jusuf Kalla Berpeluang Menang
JAKARTA - Pengamat politik dari LIPI Ikrar Nusa Bakti berharap PDIP jangan sampai salah menerapkan strategi dalam pencalonan presiden. Mantan Wapres Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai lebih berpeluang memenangkan Pilpres 2014.
"Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla lebih berpeluang menang dalam Pilpres 2014, jika kedua tokoh ini berhasil disandingkan. Apalagi, kedua figur tersebut sama-sama mendapat respon positif dan tinggi dalam banyak survei dibandingkan capres yang lain. Karena itu, PDIP jangan sampai salah strategi dalam Pilpres 2014 nanti,” kata Ikrar Nusa Bakti dalam Dialog Pilar Kenegaraan bertajuk “Mencari Pemimpin Bangsa: Geliat Capres Menjelang Pemilu 2014” bersama Wakil Ketua MPR RI Hajrijanto Y Thohari dan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon, Senin (2/9/2013) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Selanjutnya *
"Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla lebih berpeluang menang dalam Pilpres 2014, jika kedua tokoh ini berhasil disandingkan. Apalagi, kedua figur tersebut sama-sama mendapat respon positif dan tinggi dalam banyak survei dibandingkan capres yang lain. Karena itu, PDIP jangan sampai salah strategi dalam Pilpres 2014 nanti,” kata Ikrar Nusa Bakti dalam Dialog Pilar Kenegaraan bertajuk “Mencari Pemimpin Bangsa: Geliat Capres Menjelang Pemilu 2014” bersama Wakil Ketua MPR RI Hajrijanto Y Thohari dan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon, Senin (2/9/2013) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Selanjutnya *
Label:
Berpeluang,
Dialog Pilar Kenegaraan,
Fadli Zon,
Hajrijanto Y Thohari,
Ikrar Nusa Bakti,
Joko Widodo,
Jusuf Kalla,
LIPI,
menang,
Pilpres 2014,
positif,
respon,
salah strategi,
survei,
tinggi
Pedagang: Gubernur yang Dulu Nginjek Pasar Tanah Abang Aja Kagak
Sebelum pasar itu dibuka secara resmi oleh Jokowi, Senin (2/9/2013) pagi, perwakilan pedagang Pasar Blok G, Eri Safril, diberi kesempatan memberikan sambutan.
"Sudah 25 tahun pasar ini ada, baru kali ini pasar diresmikan sama Gubernur Jakarta. "Yang dulu-dulu, datang saja kagak,nginjek saja kagak. Ngelintas mungkin ya sekali-sekali," kata Eri. Kata-katanya memancing tepuk tangan meriah dari ratusan pengunjung yang datang.
Eri mengatakan, sejak wacana penataan Pasar Tanah Abang sekitar dua bulan lalu, hampir setiap Jokowi meninjau Pasar Blok G. Bahkan, meski tengah malam pun, Jokowi tetap meninjaunya. "Kami minta seterusnya diperhatikan, jangan sampai sekarang ditertibin, besok enggak lagi," katanya. Sumber *
"Sudah 25 tahun pasar ini ada, baru kali ini pasar diresmikan sama Gubernur Jakarta. "Yang dulu-dulu, datang saja kagak,nginjek saja kagak. Ngelintas mungkin ya sekali-sekali," kata Eri. Kata-katanya memancing tepuk tangan meriah dari ratusan pengunjung yang datang.
Eri mengatakan, sejak wacana penataan Pasar Tanah Abang sekitar dua bulan lalu, hampir setiap Jokowi meninjau Pasar Blok G. Bahkan, meski tengah malam pun, Jokowi tetap meninjaunya. "Kami minta seterusnya diperhatikan, jangan sampai sekarang ditertibin, besok enggak lagi," katanya. Sumber *
Inikah Sengman yang Dimaksud Putra Bos Partai Keadilan Sejahtera?
Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengaku mengenal Sengman. Pengusaha tersebut disebut-sebut di pengadilan suap daging Sapi sebagai utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sengman ini bisnisman yang pertama kali menyumbang SBY masuk politik. Jadi deket banget. Masa istana membantah," kata Rizal usai diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Rizal mengatakan Sengman merupakan pengusaha di Sumatera Selatan dan merupakan orang yang berada dibelakang SBY secara finansial.
"Jadi memang ini semua akhirnya akan mengarah ke istana hitam. Kalau istana putih itu istana merdeka dimana yang baik-baik yang normatif dibahas. Yang aneh-aneh itu istana hitam. Di mana lokasinya siapa penghuni saya engga tahu," katanya.
Untuk itu, Rizal merasa aneh bila SBY tidak mengenal Sengman. "Tidak masuk akal. Kenalannya sejak di Palembang," imbuh Mantan Menko Perekonomian itu. Sumber *
"Sengman ini bisnisman yang pertama kali menyumbang SBY masuk politik. Jadi deket banget. Masa istana membantah," kata Rizal usai diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Rizal mengatakan Sengman merupakan pengusaha di Sumatera Selatan dan merupakan orang yang berada dibelakang SBY secara finansial.
"Jadi memang ini semua akhirnya akan mengarah ke istana hitam. Kalau istana putih itu istana merdeka dimana yang baik-baik yang normatif dibahas. Yang aneh-aneh itu istana hitam. Di mana lokasinya siapa penghuni saya engga tahu," katanya.
Untuk itu, Rizal merasa aneh bila SBY tidak mengenal Sengman. "Tidak masuk akal. Kenalannya sejak di Palembang," imbuh Mantan Menko Perekonomian itu. Sumber *
Bisnis Sengman Malang Melintang di Palembang
Jakarta - Sengman Tjahja, yang disebut Ridwan Hakim--putra petinggi Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, adalah pengusaha kawakan. Bisnisnya dimulai dari Palembang.
Di kota itu, Sengman dikenal sebagai pengusaha properti. Situs berita www.tempointeraktif.com pada Juni 2005 pernah memberitakan kakek tiga cucu ini. Ketika itu Sengman menjadi Direktur Utama PT Bayu Jaya Lestari Sukses, pengembang kompleks terpadu Mal Palembang Square. Pembangunan properti ini merupakan bagian dari persiapan Sumatera Selatan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional, September 2004.
Sengman juga disebut-sebut berhasil mendapatkan lahan seluas sekitar 4 hektare dari hasil ruislag, yang semula milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di dekat Jembatan Ampera Palembang. Di lahan itu kemudian dibangun Palembang Square. Di kompleks bisnis itu juga ada Hotel Aston. Belakangan, kompleks bisnis itu dibeli oleh Lippo Group, dan nama Hotel Aston menjadi Hotel Aryaduta. Selanjutnya *
Sengman juga disebut-sebut berhasil mendapatkan lahan seluas sekitar 4 hektare dari hasil ruislag, yang semula milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di dekat Jembatan Ampera Palembang. Di lahan itu kemudian dibangun Palembang Square. Di kompleks bisnis itu juga ada Hotel Aston. Belakangan, kompleks bisnis itu dibeli oleh Lippo Group, dan nama Hotel Aston menjadi Hotel Aryaduta. Selanjutnya *
PDIP Akan 'Jual' Nama Jokowi di Pilpres
Sejak terpilih jadi gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sering dipakai jadi juru kampanye kader PDIP yang maju pilkada. Sosok Jokowi dinilai memiliki nilai jual tinggi, untuk menarik simpati pemilih.
Dari situ, Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanudin mengatakan desakan capres dari masyarakat untuk Jokowi, akan dipertimbangkan partai.
"Tidak bisa dihindari, Jokowi menjadi voting getter. Mungkin jadi pertimbangan di pilpres. Pertimbangannya seperti apa, kita lihat saja nanti," kata TB Hasanudin yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR ini di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Senin (2/9). Selanjutnya *
Dari situ, Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanudin mengatakan desakan capres dari masyarakat untuk Jokowi, akan dipertimbangkan partai.
"Tidak bisa dihindari, Jokowi menjadi voting getter. Mungkin jadi pertimbangan di pilpres. Pertimbangannya seperti apa, kita lihat saja nanti," kata TB Hasanudin yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR ini di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Senin (2/9). Selanjutnya *
Langganan:
Postingan (Atom)