Jakarta : Pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya defisit neraca berjalan Indonesia yang terjadi belakangan tak ayal karena kurangnya jumlah dolar di pasar Indonesia. Dengan adanya hal itu, Indonesia dinilai perlu meniru strategi Thailand dalam memenuhi kebutuhan mata uang dolar.
Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan Thailand memiliki ketentuan dari hasil ekspor yang masuk ke negara dalam bentuk dolar wajib ditukarkan dalam mata uang bath dalm jangka waktu yang telah ditentukan pemerintah Thailand.
"Jadi sepengetahuan saya, di Thailand itu ada ketentuan devisa hasil ekspor seperti yang kita miliki tapi tambahannya adalah bahwa kalau di Thailand itu ada kewajiban dari eksportir itu untuk menukarkan hasil ekspornya dalam hal ini dari dolar AS ke bath, mata uang lokalnya mereka,"ungkapnya seperti yang ditulis Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Selasa, 03 September 2013
Putra Bangsa Bangun Pesawat Regenerasi Karya Habibie
Jakarta : PT Dirgantara Indonesia (DI) memimpikan pesawat baling-baling N219 akan menjadi produk unggulan perseroan ke depan. Menariknya, BUMN tersebut akan mengerahkan putra bangsa dalam memproduksi N219.
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan, N219 merupakan regenerasi dari pesawat yang telah dikembangkan oleh mantan Presiden RI B.J Habibie yakni N250.
"Pesawat N250 sudah mau pensiun, karena dikembangkan pada awal 1980-an akhir atau 1990-an awal atau sekitar 25 tahun lalu," ungkap dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan, N219 merupakan regenerasi dari pesawat yang telah dikembangkan oleh mantan Presiden RI B.J Habibie yakni N250.
"Pesawat N250 sudah mau pensiun, karena dikembangkan pada awal 1980-an akhir atau 1990-an awal atau sekitar 25 tahun lalu," ungkap dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty
Jember-Tim penyidik Kejaksaan Negeri Jember mulai menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana »Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ)" pada 2012 lalu. Hambaliyanto, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember mengatakan penyelidikan itu sudah dilakukan sepekan terakhir. "Penyidik fokus pada anggaran senilai Rp 6,5 miliar dulu," kata dia, Selasa sore, 3 September 2013.
Hingga kini, kata dia, sudah 10 orang pejabat Pemerintah Kabupaten Jember diperiksa sebagai saksi. Mereka dimintai keterangan tentang penggunaan dana yang berasal dari APBD Jember tahun 2012 itu. "Mereka adalah orang-orang yang terlibat sebagai panitia dalam acara BBJ tahun 2012," katanya.
Namun Hambali tak bersedia menyebutkan siapa saja kesepuluh pejabat yang telah diperiksa itu. Dia juga tidak mau menjelaskan, mereka diperiksa terkait penggunaan dana untuk acara apa saja. "Laporan yang kami terima sementara total anggaran BBJ tahun 2012 Rp 6,5 miliar tapi yang digunakan hanya Rp 4,5 miliar," kata Hambaliyanto. Selanjutnya *
Hingga kini, kata dia, sudah 10 orang pejabat Pemerintah Kabupaten Jember diperiksa sebagai saksi. Mereka dimintai keterangan tentang penggunaan dana yang berasal dari APBD Jember tahun 2012 itu. "Mereka adalah orang-orang yang terlibat sebagai panitia dalam acara BBJ tahun 2012," katanya.
Namun Hambali tak bersedia menyebutkan siapa saja kesepuluh pejabat yang telah diperiksa itu. Dia juga tidak mau menjelaskan, mereka diperiksa terkait penggunaan dana untuk acara apa saja. "Laporan yang kami terima sementara total anggaran BBJ tahun 2012 Rp 6,5 miliar tapi yang digunakan hanya Rp 4,5 miliar," kata Hambaliyanto. Selanjutnya *
Wah, Lebih dari Separuh Menteri Malaysia Keturunan Indonesia
KUALA LUMPUR---Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi menyebutkan, lebih separuh menteri di Malaysia adalah keturunan dari Indonesia yang menunjukkan betapa dekatnya hubungan dua negara bertetangga ini.
"Hubungan dua negara (Indonesia-Malaysia) luar biasa dekatnya dan Duta Besar Herman Prayitno juga luar biasa. Kami di Malaysia senang dengan beliau," kata Zahid di sela-sela Resepsi Diplomatik menyambut HUT ke-68 Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Senin Malam.
Salah satu contoh menteri di Malaysia yang keturunan Indonesia adalah Ahmad Zahid Hamidi, yang keturunan Jawa. Sejumlah menteri Malaysia lainnya ada yang keturunan Bugis, Minang dan sejumlah suku di Indonesia.
Menurut Zahid, hubungan darah di antara kedua negara ini dapat mengatasi apapun permasalahan dan merupakan suatu pendekatan untuk mempererat hubungan mulai dari pemimpin, budayawan, pelaku bisnis dan semuanya.
Bahkan kata dia, soal budaya tidak ada untuk mengklaim apalagi menciplak karena budaya itu harus dihormati. Oleh karenanya, dia percaya hubungan kedua negara ini di masa mendatang juga akan terus kuat dan erat. "Tentu hubungan kita akan terus menguat karena kedua pemimpin negara bertetangga ini juga sepakat untuk terus memperkuatnya," kata Zahid. Sumber *
"Hubungan dua negara (Indonesia-Malaysia) luar biasa dekatnya dan Duta Besar Herman Prayitno juga luar biasa. Kami di Malaysia senang dengan beliau," kata Zahid di sela-sela Resepsi Diplomatik menyambut HUT ke-68 Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Senin Malam.
Salah satu contoh menteri di Malaysia yang keturunan Indonesia adalah Ahmad Zahid Hamidi, yang keturunan Jawa. Sejumlah menteri Malaysia lainnya ada yang keturunan Bugis, Minang dan sejumlah suku di Indonesia.
Menurut Zahid, hubungan darah di antara kedua negara ini dapat mengatasi apapun permasalahan dan merupakan suatu pendekatan untuk mempererat hubungan mulai dari pemimpin, budayawan, pelaku bisnis dan semuanya.
Bahkan kata dia, soal budaya tidak ada untuk mengklaim apalagi menciplak karena budaya itu harus dihormati. Oleh karenanya, dia percaya hubungan kedua negara ini di masa mendatang juga akan terus kuat dan erat. "Tentu hubungan kita akan terus menguat karena kedua pemimpin negara bertetangga ini juga sepakat untuk terus memperkuatnya," kata Zahid. Sumber *
Label:
Ahmad Zahid Hamidi,
bisnis,
budayawan,
Herman Prayitno,
hubungan,
Indonesia,
Jawa,
Keturunan,
Lebih,
Malaysia,
mempererat,
mengatasi,
menteri,
pemimpin,
permasalahan,
Separuh,
Wah
Harga Kedelai Tertinggi Sepanjang Sejarah
Akhir-akhir ini kita kembali dikejutkan dengan meroketnya harga komoditas kedelai yang rata-rata mencapai Rp 9.200 per kilogram (kg). Naiknya harga kedelai tidak lepas dari melemahnya nilai tukar Rupiah dan ulah importir nakal yang menahan pasokan hingga terjadi kelangkaan.
Melonjaknya harga kedelai ini sudah memasuki fase mengkhawatirkan. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Tempe (Gakoptindo), Aip Syarifudin kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (2/9) malam.
"Tahun ini paling tinggi sepanjang sejarah harga kedelai ya hingga mencapai kisaran Rp 8.900 - Rp 9.600 per kg," ujarnya. Selanjutnya *
Melonjaknya harga kedelai ini sudah memasuki fase mengkhawatirkan. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Tempe (Gakoptindo), Aip Syarifudin kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (2/9) malam.
"Tahun ini paling tinggi sepanjang sejarah harga kedelai ya hingga mencapai kisaran Rp 8.900 - Rp 9.600 per kg," ujarnya. Selanjutnya *
Senin, 02 September 2013
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Padang--Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memiliki peluang untuk menjadi Presiden. Apalagi jika mampu menjaga image yang bagus seperti sekarang ini.
Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar ini, seandainya Jokowi berhasil membangun Jakarta dalam satu tahun mendatang, misalnya mengurangi kemacetan, banjir, kekumuhan dan membangun pasar baik, pasti image-nya tetap bagus. "Jika begitu, ia harus mencapres," ujar JK di Padang 1 September 2013.
Terkait dengan adanya wacana untuk memasangan JK dengan Jokowi, Ketua PMI ini mengaku belum memikirkannya. "Pada waktunya lah nanti," ujarnya. Selanjutnya *
Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar ini, seandainya Jokowi berhasil membangun Jakarta dalam satu tahun mendatang, misalnya mengurangi kemacetan, banjir, kekumuhan dan membangun pasar baik, pasti image-nya tetap bagus. "Jika begitu, ia harus mencapres," ujar JK di Padang 1 September 2013.
Terkait dengan adanya wacana untuk memasangan JK dengan Jokowi, Ketua PMI ini mengaku belum memikirkannya. "Pada waktunya lah nanti," ujarnya. Selanjutnya *
Langganan:
Postingan (Atom)