Jakarta - Kepala Badan Geologi ESDM Surono belum bisa memprediksi aktivitas Gunung Kelud selanjutnya. Namun jika dilihat dari 'kebiasaan' Gunung Kelud, Surono berharap tidak ada lagi letusan.
"Saya berharap tidak. Masa lalunya tidak seperti itu," kata Surono usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden SBY di Kantor Presiden, Jumat (14/2/2014).
Menurut Surono, Gunung Kelud memang memiliki karakter meletus sekali tapi dengan kekuatan yang dahsyat. Ia berharap sejarah Kelud akan tetap berlaku untuk saat ini.
Surono menjelaskan, di tahun 1919 Kelud pernah meletus dan memuntahkan material sebanyak 40 juta meter kubik dan menewaskan ribuan jiwa. Saat itu dibuat sebuah teknologi untuk bisa meredam banyaknya material yang keluar. Untuk malam tadi, letusan hingga 17 Km. Sumber *
Jumat, 14 Februari 2014
Ini Peran Sutan Bhatoegana, Diduga Dari Titip Perusahaan hingga Terima THR
Politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dicegah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke luar negeri terkait dugaan perannya di dalam rangkaian kasus suap di Kementerian ESDM. Ketua Komisi VII ini diduga memiliki sejumlah peranan.
Dugaan peran-peran Sutan ini terungkap dari proses persidangan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, dan juga pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK. Sutan membantah satu per satu kesaksian yang menyebutkan namanya ini. Selanjutnya *
Dugaan peran-peran Sutan ini terungkap dari proses persidangan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, dan juga pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK. Sutan membantah satu per satu kesaksian yang menyebutkan namanya ini. Selanjutnya *
PVMBG: Meletus 3 Jam, Gunung Kelud Muntahkan Material Setinggi 17 Km
Gunung Kelud yang meletus pada Kamis (13/2/2014) malam, memuntahkan sejumlah material. Bahkan material itu dimuntahkan hingga ketinggian 17 Km.
Dari catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), semalam erupsi berlangsung sekitar tiga jam. Ketinggian letusan sekitar 17 kilometer, dengan jumlah material yang dimuntahkan sekitar 100 juta hingga 120 juta meter kubik.
Dari catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), semalam erupsi berlangsung sekitar tiga jam. Ketinggian letusan sekitar 17 kilometer, dengan jumlah material yang dimuntahkan sekitar 100 juta hingga 120 juta meter kubik.
Label:
100 juta kubik,
17 Km,
3 Jam,
Bandung,
Gede Suantika,
Gunung Kelud,
Hujan Abu,
hujan pasir,
Kediri,
material,
Meletus,
Memprediksi,
Muntahkan,
PVMBG,
radius 10 km,
Setinggi,
siaga
Kamis, 13 Februari 2014
Polisi: Status Ruhut Sitompul Masih Terlapor
JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat ini statusnya masih sebagai terlapor dalam laporan Boni Hargens terhadap Ruhut
terkait ucapan penghinaan dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, Kamis (5/12/2013) sore.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan hingga saat ini penyidik Subdit Cyber Crime, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya masih memproses kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi.
"Ruhut belum tersangka, masih berstatus terlapor. Sudah masuk penyidikan," tegas Rikwanto, Kamis (13/2/2014). Selanjutnya *
terkait ucapan penghinaan dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, Kamis (5/12/2013) sore.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan hingga saat ini penyidik Subdit Cyber Crime, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya masih memproses kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi.
"Ruhut belum tersangka, masih berstatus terlapor. Sudah masuk penyidikan," tegas Rikwanto, Kamis (13/2/2014). Selanjutnya *
'Peluru Panas' Adik Jenderal Prabowo
Jakarta - Tak ada angin dan tak ada hujan, peluru panas dilontarkan adik Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. Sasarannya tak lain adalah jenderal-jenderal yang menatap Pilpres 2014. Apakah ini awal 'perang bintang' di Pilpres 2014?
Awanya Hashim hanya membuka fakta bahwa tak hanya kakaknya yang ditolak Amerika. Namun ada 7 jenderal yang ditolak negeri Paman Sam itu. Persoalannya adalah masalah HAM di masa lalu. Hashim mengaku mendapatkan informasi sahih itu dari hasil 8 kali mondar-mandir bertemu orang penting di Washington.
kata Hashim saat berkunjung ke redaksi Trans TV, Jl. Kapten P. Tendean no 12-14A, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014). Selanjutnya *
Label:
'Peluru Panas,
7 jenderal,
adik,
blacklist,
fakta,
HAM,
Hashim Djojohadikusumo,
Jenderal,
mondar-mandir,
Pilpres 2014,
Prabowo Subianto,
Trans TV,
Washington
Ngeri! Buaya Sekarang Bisa Memanjat Pohon
Tennessee - Sebuah temuan menghebohkan mengenai buaya terungkap. Hewan melata yang seringkali disebut sebagai fosil hidup itu memasuki tahapan evolusi terbaru.
Seperti dilansir Foxnews.com, Rabu (12/2/2014) para peneliti tengah melakukan studi mengenai buaya yang mampu memanjat pohon. Studi tersebut dilakukan di tiga benua yakni Australia, Afrika, dan Amerika.
Dalam sebuah catatan milik Ahli Herpetologi (ilmu yang mempelajari reptil dan amfibi) menyatakan bahwa sedikitnya ditemukan empat spesies buaya dan aligator yang mampu memanjat pohon. Mereka rata-rata mampu memanjat sekitar 13 meter dari atas tanah.
"(Buaya dan Aligator) itu benar-benar memanjat pada batang yang vertikal, kemudian berjalan dari cabang ke ujung ranting," tulis ahli herpetologi Tim yang merupakan anggota dari peneliti Universitas Tennessee pimpinan Vladimir Dinets. Selanjutnya *
Seperti dilansir Foxnews.com, Rabu (12/2/2014) para peneliti tengah melakukan studi mengenai buaya yang mampu memanjat pohon. Studi tersebut dilakukan di tiga benua yakni Australia, Afrika, dan Amerika.
Dalam sebuah catatan milik Ahli Herpetologi (ilmu yang mempelajari reptil dan amfibi) menyatakan bahwa sedikitnya ditemukan empat spesies buaya dan aligator yang mampu memanjat pohon. Mereka rata-rata mampu memanjat sekitar 13 meter dari atas tanah.
"(Buaya dan Aligator) itu benar-benar memanjat pada batang yang vertikal, kemudian berjalan dari cabang ke ujung ranting," tulis ahli herpetologi Tim yang merupakan anggota dari peneliti Universitas Tennessee pimpinan Vladimir Dinets. Selanjutnya *
Label:
13 meter,
aligator,
Bisa,
Buaya Sekarang,
evolusi terbaru,
fosil hidup,
Foxnews,
herpetologi,
Memanjat,
Menghebohkan,
Ngeri,
Pohon,
Valdimir Dinets,
vertikal
Disuruh Jalan Jongkok oleh Polisi, Pengacara Ini Merasa Dilecehkan
Jakarta - Polres Jakarta Barat mengamankan 21 orang terkait pengrusakan pemagaran lahan milik PT Kopilas di Kembangan, Jakarta Barat. Pengacara PT Portanigra yang ikut ditahan mengaku tidak terima dengan perlakuan pihak kepolisian.
"Baru tiga menit saya mengobrol dengan pengacara Copylass, kapolsek datang dan menyuruh saya ikut ke Polres Jakarta Barat," ujar Febry selaku pengacara PT Portanigra kepada wartawan, Rabu (12/2/2014).
Menurutnya, pada saat itu ia hanya bertanya kepada pengacara kopilas kenapa ingin memagar lahan. "Dia bilang punya SK wali kota berupa IMB. Saya tanya lagi, loh, memangnya IMB bisa menjadi dasar untuk mengklaim dan memagari tanah ini?" jelas Febry. Selanjutnya *
Langganan:
Postingan (Atom)