Senin, 18 Februari 2013

Fotografer Solo Raih World Press Photo

Ali Lutfi, fotografer dari Solo, Jawa Tengah, mengentak jagat fotografi Tanah Air. Dia mendapat penghargaan peringkat dua untuk kategori Nature Single dariWorld Press Photo. Sebuah penghargaan paling bergengsi bagi fotografer jurnalistik di dunia.

Karya Upik--panggilan akrab Ali Lutfi--yang berjudul "Mimin", merekam seekor monyet yang mengenakan topeng dengan leher dirantai sedang dibawa oleh tuannya. Isu mengenai penyiksaan hewan--dengan dalih apa pun, termasuk untuk pertunjukan atau hiburan lokal--memang sedang hangat dibicarakan di dunia.

Foto yang sederhana karya Upik ini memperlihatkan kejeliannya dengan berbagai ragam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Monyet yang difoto Upik adalah gambaran fenomena dunia hiburan dalam masyarakat yang melibatkan hewan atau binatang sebagai obyeknya.

Menurut Upik, topeng monyet adalah hiburan unik di masyarakat. Tapi, di balik itu, ada hal yang ironi dan tragis karena monyet itu harus melewati latihan yang keras untuk meniru tingkah laku manusia. "Faktor ekonomi bagi pawang atau pemilik monyet itu pun menjadi alasan hiburan ini sampai kini masih ada," katanya.

Bagi Upik, ini adalah foto kiriman yang kesekian kalinya di ajang foto dunia itu. Dia mengirimkan hasil jepretannya untuk mengikuti ajang lomba foto dunia ini sejak tahun 1999. Dia mulai mengirim karya-karyanya yang masih dalam bentuk cetak. "Saat itu saya masih menggunakan kamera film," katanya saat dihubungi Ahad, 17 Februari 2013.

Fotografi sudah digelutinya sejak di bangku kuliah. Ia mulai menjadi fotografer jurnalistik di Solo Pos. Kemudian, Upik memilih menjadi fotografer freelance dan beberapa tahun terakhir menjadi kontributor Koran Jakarta Globe. Selain lomba-lomba internasional, pria murah senyum ini pun telah beberapa kali memenangi lomba tingkat nasional.

Dia justru mendengar kabar fotonya berhasil mendapat penghargaan Wolrd Press Photo dari rekan-rekan sesama fotografer. Hampir semuanya mengatakan "selamat" dan "turut bangga" dengan kemenangan ini, mengingat tak banyak fotografer Indonesia yang berhasil meraihnya. Dalam catatan, Upik menjadi fotografer Indonesia ketujuh yang meraih World Press Photo.

"Terima kasih atas semuanya kawan-kawan. Semoga fotografi jurnalistik Indonesia semakin berkibar. Thanks to PFI, PFI Solo, dan semua sahabat2 seperjuangan. Kalian hebat," tulisnya dalam akun Facebook-nya.

Ucapan selamat juga diberikan oleh Kemal Jufri, yang tahun 2011 juga merebut penghargaan Wolrd Press Photo. "Turut bangga melihat fotografer Indonesia kembali berprestasi di ajang foto jurnalistik paling bergengsi di dunia. Selamat untuk Ali Lutfi...," katanya melalui situs jejaring sosial. "Fotonya yang sederhana namun sangat kuat dan menyentuh merepresentasikan sebuah isu penting mengenai animal abuse di Indonesia. Maju terus fotografi Indonesia!!!

Sedangkan fotografer senior Beawiharta Belly mengatakan, "Selamat buat Ali Lutfi, luar biasa. Malam itu kita dikejutkan oleh berita luar biasa ini. Ikut senang, bukti fotografer Indonesia memang berkelas dunia. Bagus lagi kalau dirayakan makan-minum di angkringan khas Solo .... hehehe ...."

Sabtu, 16 Februari 2013

Wow, 60 Juta/Bulan! Pengakuan Kolega Maharani Suciyono

Di kampusnya, sebuah universitas swasta di Jakarta Pusat, perempuan asal Medan ini dikenal ramah dan bergaul. Santi, sebut saja begitu, punya peran ganda: mahasiswa dan penghibur, atau yang dikenal "ayam kampus".

Kepada Tempo yang menemuinya dua pekan lalu di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan, Santi membeberkan peran ganda, termasuk koleganya, Maharani Suciyono, mahasiswi berusia 19 tahun yang turut diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama perantara suap impor daging, Ahmad Fathanah, di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Kasus Maharani ini mengangkat kembali fenomena "ayam kampus". Dari penelusuran Tempo, keberadaannya bukan cuma di swasta saja, di kampus pelat merah, bahkan di perguruan tinggi agama, juga marak. Kebanyakan ayam kampus atau disebut culai adalah peliharaan mucikari alias germo. Germo inilah yang menjembatani para ayam ke pelanggan.

Santi satu "tongkrongan" dengan Maharani. Keduanya sama-sama mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. "Kita sering nongkrong di kafe depan kampus. Tapi karena dia (Maharani) ke-gap, pin BBM gue dihapus," ujarnya dengan mimik sedih.

Ia meyakini ada "Maharani" lain di kampus, termasuk dirinya. Keberadaan para ayam ini, kata dia, tersamar, karena kebanyakan lihai menyamar. Beberapa ayam memang berpenampilan sederhana, sehingga menipu. Sama dengan mahasiswi lain, para ayam, menurutnya, juga rajin datang ke kampus, tetapi belum tentu masuk kelas. "Pulangnya tunggu jemputan atau panggilan deh," katanya.

Bagi Santi, mengumpulkan uang belasan juta rupiah dalam sepekan bukan perkara sulit. Komisi Rp 10 juta yang diterima Maharani dinilainya juga standar. 
Di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta Pusat, ujar dia, Rp 10 juta itu baru tip. 
Tapi memang, ditambahkannya, ayam yang dibayar sebesar itu memiliki spesifikasi fisik dengan standar tinggi. 
"Ya selevel model-lah," ujar Santi yang mengaku bisa melayani short time dan long time.

Dari penelusuran Tempo, harga mahasiswi esek-esek ini dipatok dari Rp 2 juta hingga Rp 10 juta, bahkan lebih. Hitungannya juga berbeda-beda. Ada yang hitungannya sekali berhubungan intim saja, ada yang sehari, dan ada yang sampai dibawa ke luar kota atau luar negara. "Yang sampai sepekan di luar negeri tentu harganya bisa lima kali lipat," kata Doni.

Pendapatan rata-rata para ayam ini bisa mencapai Rp 60 juta per bulan. Ini beda Rp 2 juta dengan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Banjir Wayang @ Solo Carnaval 2013

Roy Suryo Ingin Selamat dari Perang Saudara

Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengikuti Karnaval Wayang yang digelar di Kota Surakarta, Sabtu, 16 Februari 2013. Dia menggunakan kostum tokoh Setyaki dalam karnaval memperingati hari jadi Kota Surakarta ke-268 tersebut.

Roy mengatakan bahwa dia memiliki alasan khusus memilih karakter Setyaki dalam karnaval itu. "Setyaki adalah wayang yang berkumis," katanya, sembari mengusap kumisnya. Selain itu, Setyaki dikenal sebagai wayang berbadan kecil namun sakti mandraguna.

Kesaktian itu membuat Setyaki selamat dalam perang saudara Baratayuda. "Tidak banyak tokoh yang selamat dalam Baratayuda," katanya. Saat ditanya apakah hal itu terkait dengan kemelut di Partai Demokrat, dia buru-buru membantahnya. "Jangan dikaitkan dengan partai, dong," katanya.

Menurut Roy, kostum Setyaki itu memang diselaraskan dengan kostum yang digunakan oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Dalam karnaval itu Rudyatmo menggunakan kostum Werkudara. "Setyaki memiliki ikatan yang erat dengan Werkudara," katanya.

Dua pejabat itu selama ini memang memiliki hubungan yang cukup baik. "Roy Suryo dulu ikut menemani saya saat uji emisi mobil Esemka di Jakarta," katanya. Bahkan, mereka berdua menyetir bergantian selama perjalanan dari Surakarta menuju Jakarta.

Karnaval Wayang itu diikuti oleh pelajar dan sanggar seni serta komunitas pariwisata yang ada di Surakarta. Ribuan penonton memadati jalan yang dilewati karnaval tersebut.

Demokrat Daerah Ancam Demo Jika Anas Digoyang

Gabungan pengurus cabang Partai Demokrat menentang rencana Kongres Luar Biasa Demokrat. Pelaksanaan musyawarah tersebut dinilai bertentangan dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga Partai. Mereka juga tetap menganggap Anas Urbaningrum sebagai satu-satunya Ketua Umum Demokrat yang sah sebagai hasil dari Kongres Demokrat ke-2.

“Kami menolak dan mengutuk dengan keras upaya-upaya yang mengarah pada pemaksaan KLB yang tidak sesuai dengan AD/ART,” kata Ketua DPC Demokrat Jakarta Irfan Gani melalui keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 15 Februari 2013. Menurut gabungan pengurus yang menamakan diri Petisi Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi itu, pelengseran Anas dari jabatannya sebagai ketua umum adalah inkonstitusional.

“Ketua Umum Anas Urbaningrum hanya dapat diganti melalui kongres sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART Partai Demokrat,” ujar Irfan. Petisi ini juga menolak dan mengutuk dengan keras upaya-upaya yang mengarah pada pemaksaan KLB.

“Jika dalam Rapimnas tanggal 17 Februari mendatang ada kondisi yang mengarah kepada upaya-upaya inkonstitusional, kami akan walk out,” kata Irfan. Selain itu, petisi akan menghimpun massa untuk menggagalkan acara itu.

Petisi juga meminta Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengembalikan pelaksanaan organisasi kepada Dewan Pengurus Pusat yang dipimpin oleh Anas. Setidaknya terdapat tiga nama dalam petisi yang disebarkan tersebut. Mereka adalah Ketua DPC Demokrat Buol, Sulawesi Tengah, Arta Razak; Ketua DPC Pasaman Barat, Sumatera Barat, Yulianto; dan Ketua DPC Dharmasraya, Sumatera Barat, Masrigi.

Partai Demokrat akan menggelar Rapimnas pada 17 Februari 2013 mendatang. Dalam undangan yang disebarluaskan kepada pengurus DPC se-Indonesia itu, Anas tidak menandatangani surat undangan. Wewenangnya selaku Ketua Umum memang sudah diambil alih Majelis Tinggi. Buktinya, nama Jero Wacik selaku Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat yang muncul sebagai pihak pelaksana Rapimnas itu.

Meteor Jatuh di Rusia, Lebih dari 200 Anak Terluka

Kementerian Kesehatan di Provinsi Chelyabinsk, Rusia, mencatat 985 orang yang terluka akibat terkena pecahan meteor yang jatuh di sebuah danau di kota Chebarkul, Provinsi Chelyabinsk, Rusia, Jumat, 15 Februari 2013 sekitar pukul 9.30 pagi. Lebih dari 200 korban adalah anak-anak. Mayoritas korban menderita luka gores.

Dari 43 orang yang mendapat perawatan khusus, 13 di antaranya adalah anak-anak. Dua orang dewasa hingga saat ini masih dalam kondisi kritis. Korban terbanyak ada di kota Chelyabinsk dengan jumlah 655 orang, Kopeisk (130), Korkino (70), Emanzhelinsk (51), dan Etkul (20). Meteor juga merusak sedikitnya 154 bangunan, 93 di antaranya adalah rumah sakit dan poliklinik. "Meteor juga merusak 10 panti asuhan dan lima panti jompo. Kaca-kacanya pecah," ujar Perwakilan Kementerian Sosial di Wilayah Chelyabinsk Olga Kucherina seperti dilaporkan Ural KP.

Administrator Kota Chelyabinsk Sergey Davydov menyatakan bahwa pemerintah akan menanggung semua biaya kerusakan bangunan yang terjadi akibat meteor tersebut. Beberapa sekolah yang mengalami kerusakan terpaksa menutup sebagian ruang kelasnya untuk proses perbaikan, namun kegiatan belajar akan tetap berlangsung. Proses perbaikan tersebut ditargetkan selesai minggu depan.

Sementara itu, empat warga Indonesia yang tinggal di Kota Yekaterinburg, sekitar 250 kilometer sebelah utara Chelyabinsk, berada dalam kondisi baik. "Saya seharian ada di asrama. Aman-aman saja di sini. Tidak lihat meteor itu secara langsung. Hanya tahu beritanya dari Internet," kata Muhamad Zainun Najib, mahasiswa Indonesia di Universitas Federal Ural, Yekaterinburg.

Jumat, 15 Februari 2013

System Restore dan Kembalikan IDM ke Versi Sebelumnya

Pernah melihat tampilan form seperti di samping ini. Ya, Anda dimunta untuk mengupdate Intenet Download Manager Anda ke versi IDM 6.15.
Apa yang saya lakukan? Mentang-mentang sudah dapat cracker serial sandi, terus aku coba untuk mengklik tombol Update now. Download file berjalan dengan lancar, sekaligus diinstal secara otomatis. Mula-mula sih berhasil diupadet ke versi 6.15, tapi ujung-ujungnya, muncul pemberitahuan bahwa IDM Anda diblokir. Wooow ..., kacau nih!!!
Solusinya apa nih? Gimana kalau System Restore yang ada di Windows, bisakah memulihkan ker versi sebelumnya? Coba aja deh ... Menu Windows utama, Start -> Accessories -> System Tools -> System Restore, pilih salah tanggal yang tercetak tebal sebelum tanggal ini. Lakukan klik! Tunggu proses ... Alhamdulillah punyaku berhasil dikembalikan IDM ke Versi 6.14.
Kesimpulannya kalau ada Form seperti di atas, kalau IDM Anda versi cracker, jangan lakukan update. Lha kalau versi resmi, paling-paling suruh bayar tambahan? Ah, sok tahu ... Sukses, untuk Anda.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//