"Sebenarnya antara keduanya juga masih mempunyai hubungan family kalau dilihat masih sepupu korban," kata Arya kepada merdeka.com saat dihubungi, Jakarta, Rabu (22/5).
Arya membenarkan sejak awal keduanya sudah terlibat percekcokan mengenai nomor urut Caleg wilayah Muna, Sulawesi Tenggara. Namun, Dirinya mengklaim tak ada kontak fisik antara korban dan pelaku.
"Sudah ada laporan dari ketua DPD PAN Muna, memang terjadi percekcokan di luar gedung namun tidak sempat ada kontak fisik antara keduanya. tapi terakhir memang debat intensifnya dengan Ilhas," imbuhnya.
Apalagi, lanjut Bima, korban tewas memang mempunyai riwayat penyakit jantung dan dari peristiwa terakhir keluar busa dari mulut korban. "Jadi bicara soal hukum semuanya kita serahkan kepada polisi soal status penahanan ataupun penetapan tersangka atas kader kita tersebut," ujar Arya.
Seperti diketahui, tak terima dengan nomor urut pencalegan, dua politikus PAN terlibat adu jotos hingga salah satunya tewas akibat hantaman benda tumpul di leher korban. Korban tewas adalah Amiluddin. Sementara pelaku diketahui bernama Ihlas Muhammad, Sekretaris DPD PAN Muna.