Selasa, 02 Juli 2013

Saat di Kantor Polisi Novi Amelia Berteriak Minta Diperkosa

JAKARTA - Novi Amelia (26), model majalah dewasa kembali menjadi buah bibir. Usai kasus kecelakaan di Tamansari, Jakarta Barat Novi kini berulah aneh.

Novi berteriak-teriak di kantor Polsek Mampang dan bahkan minta untuk diperkosa sembari melucuti satu per satu pakaiannya.

'Ayo perkosa saya, ayo perkosa saya',"teriak Novi seperti yang diutarakan Kasubag Humas Polsek Mampang AKP Sukarno, Senin(1/7/2013).

Awal kejadian tersebut bermula saat Dullah seorang tukang ojek yang mengantar Novi tiba-tiba masuk ke dalam kantor Polsek Mampang pada pukul 07.00 WIB. Saat itu seluruh anggota polisi sedang bersiap melaksanakan upacara HUT Polri.

Novi yang mengenakan setelan kemeja warna putih dan celana jeans warna biru itu terlihat kusam dan sayu. Rambutnya tergerai berantakan dengan beberapa buah kancing kemejanya yang sudah setengah terbuka. Namun, ditangannya terlihat sebuah tas jinjing warna coklat yang dipegangnya erat-erat.

Menurut keterangan yang didapatnya dari Dullah, Novi naik ojeknya mulai dari wilayah Blok M, Jakarta Selatan sekitar pukul 06.00 WIB.

Dullah mengatakan gadis kelahiran Medan, 1 Desember 1987 itu memintanya untuk mengantarkan ke rumah temannya di daerah Jakarta Barat. Namun di tengah perjalanan, Novi yang terus meracau tidak karuan itu meminta Dullah untuk mengikuti arah yang ditunjukan Novi.

"Di tengah Jalan Novi meminta Dullah untuk mengikuti arah jalan yang diberikan, tapi jalan yang ditunjuk Novi salah dan malah mengarah ke wilayah Mampang, Jakarta Selatan dan bukan sebaliknya, ke arah Jakarta Barat," jelas AKP Sukarno.

Mendag: Perekonomian Indonesia Terbesar 15 Dunia

Manado - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan mengatakan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia dengan nilai Rp10.000 triliun pada tahun 2012.

"Bila diakumulasi perekonomian Indonesia dari tahun 2012 hingga 20 tahun, ke depan nilainya dapat mencapai Rp600.000 triliun. Dan dengan konsumsi domestik yang mencapai 60 persen, potensi pasar domestik Indonesia sangat besar," kata menteri saat memberikan kuliah umum bertajuk revitalisasi produk dalam negeri dan perspektif kepemimpinan nasional 2014, di Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Minahasa, Selasa.

Menurut menteri, menjadi tantangan ke depan bagi generasi selanjutnya, termasuk adik-adik mahasiswa Unima adalah bagaimana mengisi pasar senilai Rp360 triliun tersebut dengan produk-produk buatan Indonesia.

Di zaman yang serba digital ini, Indonesia harus dibangun menjadi bangsa dan negara yang produknya mampu bersaing dengan produk-produk negara lainnya.

"Jangan sampai kalah dengan Korea yang sudah dapat membangun smartphone merek Samsung. Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) hanya dapat mengkonsumsi produk-produk elektronik buatan luar negeri," ajaknya.

Menteri memberikan contoh pentingnya sebuah inovasi, biaya produksi sebuah iPhone itu hanya USD 10 atau sekitar Rp100 ribu, sementara harga jualnya lebih dari USD 400 atau sekitar Rp6-8 juta di Indonesia.

"Di sini kita dapat melihat bahwa inovasi Steve Job itu dinilai USD 390 per unit iPhone, sedangkan produsennya hanya dibayar USD 10 per unit iPhone yang diproduksinya," terangnya.

Saat ini hak paten yang dikeluarkan Indonesia pada tahun lalu masih di bawah 500 buah, dan hal ini sangat jauh jumlahnya dibandingkan dengan Jepang yang telah mengeluarkan hak paten sekitar 60.000 buah, katanya.

Hak paten menurut menteri mencerminkan intelektual bangsa, dan Indonesia harus terus berupaya meningkatkan hal tersebut dengan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Mendag yakin bangsa Indonesia mampu karena mempunyai postur fiskal yang baik saat ini.

Ke depan, pemimpin yang baik menurut Mendag adalah pemimpin yang dapat mendorong kemajuan perekonomian Indonesia, mampu membungkus pluralisme dan demokrasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

"Indonesia, dalam waktu 20 tahun ke depan, akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 atau bahkan ke-6 di dunia," kata menteri optimistis.

Karena itu menteri mengharapkan mahasiswa UNIMA berinovasi, karena kreasi, nilai tambah, hilirisasi dan industrialisasi ke depannya sangat penting.

"Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kreatif, merekalah yang akan bertahan,".

Kenapa Hasil Survei Jokowi Capres Selalu Teratas?

Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai usia pemilih menjadi faktor penentu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu memenangi sejumlah survei calon presiden. Saat ini 60 persen pemilih Indonesia masuk kategori muda karena sekitar 40-an tahun.

"Secara biologis mereka akan memilih pemimpin yang masuk kategori fresh," kata Philips kepada Tempo, pekan lalu. Selain itu, para pemilih muda ini lebih suka pemimpin yang reformis.

Dalam survei CSIS di 31 provinsi (tidak termasuk Papua dan Papua Barat), 9-16 April 2013 lalu, 28,6 responden menjawab akan memilih Jokowi sebagai presiden 2014. Lalu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dipilih 15,6 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 7 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla 3,7 persen, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 2,4 persen, dan Hatta Rajasa 2,2 persen. Survei ini menggunakan sampel 1635 responden dengan wawancara tatap muka.

Menurut Philips, persepsi bahwa seorang pemimpin harus inspirasional dan cekatan juga melekat dalam benak para pemilih muda ini. Kriteria-kriteria semacam ini, kata dia, melekat dalam benak para pemilih muda dan itu ada pada Jokowi.

Selain itu, kata dia, gaya komunikasi Jokowi mewakili antitesa dari para pejabat publik yang kini masih menjabat maupun yang sudah tidak menjabat. »Dia dianggap memberikan harapan perubahan,” ujarnya.

Senin, 01 Juli 2013

Bantai Spanyol 3-0, Brasil Juara

Dominasi Timnas Spanyol dalam sejumlah turnamen besar sepakbola dunia dalam 5 tahun terakhir, akhirnya terhenti. Juara Dunia 2010 itu akhirnya harus bertekuk lutut 3-0, saat menghadapi tim Juara Dunia 5 kali, Brasil, di final Piala Konfederasi 2013, yang digelar di Stadion Maracana Brasil, Senin (1/7/2013).

Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Brasil tampil luar biasa. Timnas Spanyol yang selama ini dikenal dengan gaya tiki-taka, seakan mati gaya saat berhadapan dengan Neymar dkk.

Brasil membuka keunggulannya atas Spanyol, lewat gol Fred, saat pertandingan memasuki menit kedua. Pemain bernomor punggung 9 tersebut juga sempat menciptakan peluang beberapa menit sesudahnya, tetapi tendangan dia masih dapat ditepis Iker Casillas.

Friksi internal sempat terjadi antara kedua kubu. Para pemain sempat terlihat adu mulut. Oscar dilanggar dan wasit lantas mengganjar Sergio Ramos dengan kartu kuning. Brasil pun diberi hadiah tendangan bebas. Sayang, sepakan Hulk yang ditunjuk sebagai eksekutor masih melebar.

Spanyol sempat mendapat peluang bagus saat Pedro sudah berhasil melewati lini belakang tim Samba. Namun, David Luiz berhasil berlari kencang dan segera menghalau bola tepat sebelum melewati garis gawang. Aksi heroik ini pun membuat La Furia Roja gagal mencetak gol.

Brasil kembali menyerang. Neymar memperbesar keunggulan Brasil pada menit ke-44, usai menerima operan apik dari Oscar. Skor 2-0 bagi Brasil tak berubah hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Timnas Spanyol semakin tertekan. Alih-alih memperkecil ketinggalan, mereka justru kembali kebobolan. Untuk kedua kalinya, Fred sukses menjebol gawang Casillas pada menit ke-47. Sementara itu, malapetaka bagi Spanyol terus terjadi. Sergio Ramos gagal mengeksekusi penalti dan Gerard Pique diusir dari lapangan usai melakukan pelanggaran keras terhadap Neymar.

Skor 3-0 bagi Brasil tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan. Julio Cesar dkk pun menetapkan diri sebagai juara. Gelar Piala Konfederasi kali ini merupakan gelar keempat bagi tim Samba selain 1997, 2005, dan 2009.

Minggu, 30 Juni 2013

Adnan Buyung Nasution Ajak Media Boikot Munarman

JAKARTA - Pakar Hukum Adnan Buyung Nasution ikut mengecam tindakan Juru Bicara FPI Munarman. Menurut Adnan, media harus memboikot Munarman.

Adnan mengajak media untuk melakukan penyaringan terhadap narasumber agar tidak ternodai dengan pembicara yang bermasalah.

"Media juga harus berani. Jangan sembarangan orang bisa tampil di televisi, kalau orangnya tempramental jangan dikasih kesempatan, harus berani boikot," kata Adnan di Gedung YLBHI, Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Adnan mengatakan juniornya di YLBHI kerap melakukan tindakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Makanya kita dulu juga mencoret dia dari YLBHI," kata Adnan. Namun, ia tidak setuju bila aksi Munarman sebagai pembenaran disahkannya RUU Ormas. "Bukan dengan UU Ormas,itu terlalu jauh," imbuhnya.

Munarman, siram teh dan pesan KPI untuk TvOne

Acara diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan TvOne kemarin pagi diwarnai insiden. Dalam diskusi dengan tema pembatasan jam operasi tempat hiburan malam, Juru Bicara FPI Munarman menyiram sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola dengan secangkir teh.

Munarman mengaku kesal dengan Thamrin karena sosiolog itu memotong-motong pembicaraannya. "Orang lagi ngomong juga ditunjuk-tunjuk, nggak sopan," tegas Munarman saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).

Namun, hingga acara diskusi selesai, mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini enggan untuk meminta maaf kepada Thamrin. "Biasa-biasa saja, ngapain saya minta maaf, saya tantang sekalian, saya ladeni," tantang Munarman.

Thamrin Amal yang menjadi korban penyiraman teh ini mengatakan Munarman tidak suka pernyataannya. Thamrin membeberkan penyebab Munarman reaktif dalam tiga poin.

"Pertama ancaman polisi akan menindak ormas yang melakukan sweeping, yang itu adalah agenda polisi tahunan. Kemudian dia menyatakan, penyebab polisi melarang sweeping adalah karena pertanyaan wartawan kepada polisi, sehingga polisi menjawab akan menindak. Ketiga, dia bilang aparat Negara tidak pernah hadir saat ada kekerasan, saya bilang betul. Negara banyak membiarkan kekerasan, nah pada saat saya melakukan komentar itu. Dia anggap saya membela yang minoritas," terang Thamrin.

Kemudian Thamrin menambahkan, Munarman menudingnya selalu membuat analisa yang menyudutkan Islam. Dirinya menambahkan, kekerasan harus dihentikan dimulai dari rumah tangga, komunitas, sekolah, lembaga legislatif dan lingkungan.

"Jangan sampai meniru kekerasan. Itu konyol. Kemarahan itu berasal dari sana (kepincangan ekonomi). Dan, kita juga harus hindari dakwah dengan yang keras. Mereka yang berada dalam posisi yang tidak berdaya, akan merasa terancam," jelasnya.

Pernyataannya itu, menurut Thamrin, disebutnya sebagai pemicu kemarahan Munarman hingga menyiramkan segelas minuman kepada dirinya. Tidak terima dengan perlakukan Munarman yang tidak etis, dirinya melaporkan Munarman ke polisi.

Thamrin tak mau banyak komentar. Tampak jelas kekesalan Thamrin kepada Munarman. Dia mengungkapkan kekesalannya dengan intonasi suara marah.

"Saya ini sedang lapor ke polisi," kata Thamrin dengan nada marah.

Munarman sama sekali tidak takut jika dirinya dilaporkan Thamrin ke polisi. Munarman menegaskan dia cuma takut dengan api neraka.

Selain itu, tidak tampak sama sekali penyesalan di wajah Munarman. Bahkan, Menurut dia, siraman pantas didapat Thamrin yang kerap memotong pembicaraannya.

"Kenapa takut? Saya takut masuk neraka, saya tidak takut masuk penjara," tegas Munarman.

Dengan santai, Munarman pun berkelakar dia tidak menyiram Thamrin, tapi hanya 'ngasih minum'."Saya lihat dia (Thamrin) pagi-pagi belum minum teh, haus, ya kita kasih minum. Karena jauh, ya jadinya begitu," katanya dengan santai.

Insiden Juru Bicara FPI Munarman yang menyiram muka sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola dengan secangkir teh, di acara diskusi yang disiarkan langsung oleh TvOne itu, tak luput dari pantauan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Wakil Ketua KPI Eski Tri Rezeki Widianty menegaskan, insiden tak senonoh itu harus menjadi pelajaran bagi TvOne ke depan. Mereka harus mendefinisikan kembali siapa yang layak menjadi narasumber sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pemilihan narasumber, terutama untuk acara live.

"Kami sebenarnya sudah berkali-kali mengingatkan stasiun televisi untuk memilih narasumber yang sesuai. Acara tadi pagi itu saya sudah lihat. Ini harus menjadi pelajaran bagi TvOne," kata Eski yang juga menjabat sebagai Komisioner Isi Siaran di KPI ini.

Menurut Eski, acara diskusi di TvOne tadi pagi berkaitan dengan organisasi kemasyarakatan (ormas). Namun televisi itu memilih narasumber dari Front Pembela Islam (FPI). Dia menilai, pemanggilan FPI itu lebih banyak sensasinya dari pada muatan pengetahuan.

Seharusnya, dia melanjutkan, masih banyak ormas lebih baik lain yang bisa dimintai pendapat dan menjadi narasumber. "TV kita memang cenderung lebih banyak mengedepankan sensasi, dari pada informasi yang mendidik untuk publik. Jadi jangan hanya mengejar sensasi," tuturnya.

Elki mengaku, jika sudah seharusnya tvone meminta maaf kepada publik atas insiden yang tidak patut ditonton tersebut. Pihaknya berharap, agar siaran tv lebih mengedepankan muatan pengetahuan dibandingkan hanya mengejar sensasi semata.

"Mereka berjanji akan mengevaluasi internal, dan berjanji ke depan tidak akan terjadi lagi," pungkasnya.

Munarman Sebut Tamrin Amal Tamagola Intelektual Sampah

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman SH tak memungkiri dirinya menyiram air kepada Profesor Tamrin Amal Tamagola dalam dialog pagi yang disiarkan di televisi swasta TV One, Jumat (28/6/2013). Munarman menyadari hal itu dan siap bila masalah ini diperpanjang sampai ke masalah hukum.

"Saya memang melakukan itu karena argumentasinya sudah di luar konteks. Saya anggap dia itu intelektual sampah," kata Munarman saat dimintai tanggapannya oleh Tribun.

Sebelumnya diberitakan Prof Tamrin tidak akan melakukan laporan ke Polri atas kejadian ini. Ia hanya meminta kepada Polri untuk bertindak atas kejadian itu.


"Sebaiknya yang bertindak polisi, karena itu kejadian di depan publik, apalagi Pak Boy kan juga salah satu narasumbernya. Itu tindakan kekerasan di publik. Saya tidak mau melayani Munarman. Ngapain saya melayani preman. Sesudah dia menyiram saya, baru saya bilang saya tidak akan membalas tindakan premanisme seperti yang Saudara (Munarman) lakukan terhadap saya. Saya bilang ke dia, tindakan itu tindakan preman," beber Thamrin Amal Tamagola.

Munarman kemudian memastikan, tindakan yang ia lakukan akan dipertanggungjawabkan. "Saya akan ladeni dia, saya tidak takut. Karena dalam diskusi itu, argumentasinya ngawur. Makanya, dia saya sebut intelektual sampah," tegas Munarman lagi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//