Kamis, 25 Juli 2013

Pengacara yang Ditangkap KPK Diduga Terkait Kasus Irjen Djoko

Jakarta - KPK melakukan operasi tangkap tangan. Kali ini yang ditangkap seorang anak buah pengacara terkenal yang juga pengacara. Diduga pengacara itu hendak melakukan suap.

"Terkait Irjen DS," bisik penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (24/7/2013).

Penangkapan dilakukan siang ini. Diduga sang pengacara itu hendak mempengaruhi jalannya persidangan. Belum diketahui persis suap apa yang dilakukan dan berapa nilainya. Kabarnya juga terkait dengan pencabutan BAP yang dilakukan saksi-saksi.

Sementara itu Jubir KPK Johan Budi membenarkan adanya operasi penangkapan. Namun belum mengetahui siapa pihak yang ditangkap.

"Informasinya ada operasi. Tapi saya belum tahu detail," kata Johan.

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan dari tim pengacara Djoko. Sumber *

Pendapatan Fantastis, Pengemis Musiman Dari 'Kampung Pengemis' Menjadi Jutawan

Jakarta - Siang begitu terik di kelurahan Klender, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Aktivitas warga normal di sepanjang kawasan pertokoan mebel sehingga tak memperlihatkan fenomena sosial yang kerap terjadi di bulan Ramadan, yakni pengemis musiman. Ada 4 RW (rukun warga) di Klender yang mendapat julukan 'Kampung Pengemis'.

"Kampung pengemis itu adanya di Kebon Singkong mas, masuknya dari jalan Pertanian,” kata seorang petugas parkir kepada detikcom di Jalan Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur Kamis (25/7). Jalan Pertanian merupakan sebuah gang yang terdapat di Jalan Pahlawan Revolusi, Klender Jakarta Timur. Dari gang tersebut, letak 'kampung pengemis', masuk ke dalam lagi hingga bertemu SD Negeri 01 Klender.

Syafruddin, salah satu pengurus Musholla Al-Hidayah di wilayah tersebut mengatakan 'Kampung Pengemis' banyak dihuni pendatang dari Indramayu, Cirebon, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa di antaranya datang hanya saat bulan Ramadan. "Kalau bulan puasa gini mereka datang pakai truk, di sini 'ngantornya' ya 'ngemis' itu," kata Syafruddin. Selanjutnya *

Perwira Polisi Tewas Terjun Bersama Tersangka ke Jurang, Keluarga Shock

Semarang - AKP Yahya R Lihu yang tewas bersama tersangka kasus penipuan di Magelang sempat dilarang bertugas oleh keluarga. Namun ia tetap nekat. Keluarga shock atas kematian perwira polisi yang menjabat sebagai Panit Jatanras Polda Jateng itu.

Anak kedua Yahya, Excel Galang Lihu (20), mengaku terakhir bertemu, Rabu (25/7) sekitar pukul 19.00 WIB. "Cerita mau tugas, saya sempat melarang," kata Galang di rumah duka, Jl Mulawarman C6, Banyumanik, Semarang.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Trunojoyo yang letaknya tidak jauh dari rumah duka.

Yahya jatuh ke jurang di Desa Petung, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Kamis (25/7) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat kejadian, ia membawa tersangka kasus penipuan, Muhyaroh, untuk pengusutan kasus. Untuk mencegah tersangka melarikan diri, Yahya membelitkan tangan ke lengan tersangka. Tersangka tiba-tiba berusaha kabur dengan meloncat ke jurang. Karena tangan masih bertautan, Yahya ikut terjatuh ke jurang. Selanjutnya *

Pengacara Khofifah-Herman Menduga KPU Jatim Terima Rp 3 Miliar

Jakarta - Pasangan cagub Khofifah-Herman yang gagal maju dalam Pilgub Jatim, melaporkan dugaan pelanggaran kode etik komisioner KPU Jawa Timur ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Khofifah-Herman menduga ada indikasi suap kepada ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad.

"Ada indikasi suap dengan adanya pernyataan Teradu IV (komisioner KPU Jatim) yang menyatakan ada penyuapan kepada ketua KPU sebesar Rp 3 miliar," kata kuasa hukum pasangan Khofifah-Herman, Otto Hasibuan.

Hal itu disampaikan dalam pemaparan laporan dugaan pelanggaran etik komisioner KPU Jatim dalam sidang DKPP di Gedung DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Kamis (25/7/2013). Selanjutnya *

Presidential Threshold Tidak Tepat Digunakan di Indonesia

JAKARTA - Pengamat politik Burhanuddin Mustang menyebut penerapan Presidential Threshold tidak lazim digunakan di negara yang menganut sistem presidensial, apalagi dengan angka mencapai 20 persen suara dari hasil pemilu legislatif.

"Presidential threshold di negara presidensial itu aneh dan tidak lazim, tidak ada referensinya. Harusnya silakan saja siapapun yang mau daftar, nanti yang menentukan pemilih," ujar Burhan dalam diskusi "UU Pilpres dan Presiden Pilihan Rakyat" di Kantor Prodem, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013).

Lebih lanjut, Direktur eksekutif Lembaga Survey Indonesia (LSI) ini menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena sejak awal sudah terjadi salah kaprah pada saat penyusunan UU parpol dan Pemilu.

"Ada salah kaprah yang terlanjur dan diulang-ulang. Kita selalu melakukan pembahasan parpol lebih dulu ketimbang pemilu. Saya beberapa kali diundang saat pembahasan, saya selalu ingatkan kalau terus berulang akan terjadi keganjilan yang sama," tuturnya. Selanjutnya *

Perampok `Berhati Lembut` Tangerang Susui Bayi Korban Mendunia

Apa yang dilakukan Kojek Mista dan komplotannya kejam lagi sadis, merampok para korbannya yang tak berdaya. Namun pria 30 tahun itu, yang sangar dengan tubuh penuh tato, masih punya secuil rasa kemanusiaan, menghentikan aksi kejahatannya untuk membuatkan susu formula dan menidurkan bayi korbannya.

Hal tersebut dilakukannya saat menggasak harta sebuah rumah di Perumahan BSD Park Land Provance Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu 22 Juni 2013 lalu.

Kabar tentang perampok berhati lembut itu pun mendunia. Mewarnai pemberitaan sejumlah media internasional. Salah satunya Daily Mail, yang memuat artikel berjudul, "Armed robber who broke into Indonesian house interrupts crime to feed and cradle crying baby while mother is tied up". Selanjutnya *

Fenomena Awan Mirip Payudara di Langit Michigan

Michigan - Fenomena awan berbentuk aneh melanda Kota Michigan, Senin malam waktu setempat, 22 Juli 2013. Warga sampai panik sekaligus mempertanyakan apa penyebab fenomena ini. Mereka takut awan berbentuk bulat ini menjadi penanda cuaca buruk di kemudian hari.

"Ini adalah hal paling gila yang pernah saya saksikan di atas kepalaku,” kata Jason Asselin, seorang warga yang juga melihat kejadian ini. Seperti yang dilaporkan Dailymail, awan berwarna biru-oranye ini membentang di atas Iron Mountain pada pukul 08.00 malam waktu setempat. Warga yang melihat fenomena ini pun langsung mengunggah gambar awan tersebut ke media sosial. Mereka berharap menemukan jawaban atas penyebab fenomena tersebut. Selanjutnya *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//