Kuala Lumpur : Sama-sama bendera negara, namun perlakuan terhadap 'Merah Putih' jauh lebih terhormat ketimbang 'Jalur Gemilang' yang jadi simbol Malaysia. Paling tidak, itu yang ada dalam benak Johan Jaaffar, seorang kolumnis negeri jiran.
Dalam artikelnya berjudul "Learn patriotism from Indonesians" -- belajar patriotisme dari bangsa Indonesia, ia menyoroti perlakuan rakyat Indonesia pada benderanya. Tak perlu debat, wacana, atau kampanye, penduduk nusantara dengan rela dan bangga mengibarkan Merah Putih.
Bahkan, menurut Johan, seorang Pramoedya Ananta Toer, yang dipenjara selama 12 tahun, dilabeli dengan 'tahanan politik', memajang Sang Saka Merah Putih berukuran kecil di mejanya. Selanjutnya *
Sabtu, 31 Agustus 2013
Warga Malaysia: Soal `Merah Putih`, Belajar Patriotisme dari RI!
Label:
bangga,
belajar,
Jalur Gemilang,
Johan Jaaffar,
kolumnis,
Learn patriotism from Indonesians,
Malaysia,
Merah Putih,
Patriotisme,
Pramoedya Ananta Toer,
rela,
RI,
soal,
warga
Misteri Makian di FB Sisca Yofie Terkuak, Polisi: Untuk Kompol A
Sebelum tewas secara mengenaskan, Branch Manager PT Venera Multi Finance Sisca Yofie sempat mengunggah sejumlah gambar di akun Facebook-nya. Gambar-gambar itu berisi kata-kata kasar.
Polisi mengungkapkan kata-kata kasar yang diunggah Facebook dengan nama Franceisca Yofie. Kata-kata kasar itu ternyata ditujukan kepada Kompol Albertus Eko Budi, anggota Polda Jawa Barat yang pernah menjadi kekasihnya.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap Kompol AEB, dia mengakui kata-kata itu ditujukan kepadanya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (154/8/2013). Selanjutnya *
Polisi mengungkapkan kata-kata kasar yang diunggah Facebook dengan nama Franceisca Yofie. Kata-kata kasar itu ternyata ditujukan kepada Kompol Albertus Eko Budi, anggota Polda Jawa Barat yang pernah menjadi kekasihnya.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap Kompol AEB, dia mengakui kata-kata itu ditujukan kepadanya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (154/8/2013). Selanjutnya *
Label:
Albertus Eko Budi,
FB,
kata-kata kasar,
kekasihnya,
Makian,
Martinus Sitompul,
misteri,
polisi,
Sisca Yofie,
Terkuak,
Untuk Kompol A,
Venera Multi Finance
Demokrasi Dibajak Kaum Pemodal
JAKARTA-- Pesta demokrasi rakyat Indonesia tinggal menunggu bulan. Diprediksi bahwa Pemilu 2014 mendatang biaya politik akan semakin tinggi sehingga dikhawatirkan pemodal akan membajak demokrasi yang diperjuangkan sejak era reformasi.
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo dalam diskusi 'Jejak Nasionalisme, Demokrasi dan Masa Depan Keadilan' di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Gerakan Keadilan (DPP PGK) mengungkapkan bahwa Pemilu 2014 akan lebih parah daripada Pemilu 2009 karena biaya politiknya akan semakin besar.
"Bila ada yang mengatakan bahwa saya untuk Pemilu habis Rp 200 juta, itu bohong," Kata Pramono di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta, Sabtu (31/8/2013) Selanjutnya *
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo dalam diskusi 'Jejak Nasionalisme, Demokrasi dan Masa Depan Keadilan' di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Gerakan Keadilan (DPP PGK) mengungkapkan bahwa Pemilu 2014 akan lebih parah daripada Pemilu 2009 karena biaya politiknya akan semakin besar.
"Bila ada yang mengatakan bahwa saya untuk Pemilu habis Rp 200 juta, itu bohong," Kata Pramono di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta, Sabtu (31/8/2013) Selanjutnya *
Label:
demokrasi,
Dibajak,
DPP PGK,
Jejak Nasionalisme Demokrasi dan Masa Depan Keadilan,
Kaum,
Pemilu 2014,
Pemodal,
Pramono Anung Wibowo,
Rp 200 juta
Hebat, Dua Kucing Menghentikan Kereta Bawah Tanah
Brooklyn – Lagi-lagi rasa penasaran kucing memusingkan manusia. Kali ini, mereka membuat senewen para pengguna kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Kedua anak kucing berwarna hitam dan cokelat-hitam terjebak di lintasan kereta bawah tanah yang menyebabkan layanan ini harus dihentikan selama dua jam.
“Seorang penjaga ingin menangkapnya, tapi mereka (berlari) begitu cepat,” tutur juru bicara Metropolitan Transportation Authority, seperti dilansir dari laman New York Daily News,Jumat, 30 Agustus 2013. Selanjutnya *
“Seorang penjaga ingin menangkapnya, tapi mereka (berlari) begitu cepat,” tutur juru bicara Metropolitan Transportation Authority, seperti dilansir dari laman New York Daily News,Jumat, 30 Agustus 2013. Selanjutnya *
Dua Menteri di Acara FPI
Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri semestinya menjaga jarak dengan organisasi seperti Front Pembela Islam (FPI). Banyak kontroversi yang menyelimuti organisasi yang sering diidentikkan dengan tindak kekerasan ketika menyerbu tempat-tempat yang mereka anggap mengumbar maksiat itu. Perilaku tersebut terang kontradiktif dengan prinsip kasih sayang dalam Islam.
Kehadiran kedua menteri tersebut dalam acara musyawarah nasional FPI ke-3 dan ulang tahun FPI ke-15 pekan lalu itu menunjukkan adanya toleransi yang sangat besar dari pemerintah terhadap FPI. Hal ini juga memperkuat penilaian banyak kalangan bahwa pemerintah bersikap ambigu terhadap organisasi tersebut. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah selalu menyatakan tidak menenggang kekerasan, tapi pemerintah juga tidak pernah bertindak tegas terhadap FPI manakala mereka melakukan tindak kekerasan terhadap pihak lain. Selanjutnya *
Kehadiran kedua menteri tersebut dalam acara musyawarah nasional FPI ke-3 dan ulang tahun FPI ke-15 pekan lalu itu menunjukkan adanya toleransi yang sangat besar dari pemerintah terhadap FPI. Hal ini juga memperkuat penilaian banyak kalangan bahwa pemerintah bersikap ambigu terhadap organisasi tersebut. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah selalu menyatakan tidak menenggang kekerasan, tapi pemerintah juga tidak pernah bertindak tegas terhadap FPI manakala mereka melakukan tindak kekerasan terhadap pihak lain. Selanjutnya *
Wapres: Kita Optimistis Bisa Lewati Gejolak Ekonomi
CIPANAS -- Pemerintah optimistis bisa melewati gejolak ekonomi saat ini. Wakil Presiden, Boediono mengatakan, pemerintah yakin fundamental ekonomi Indonesia sudah lebih kuat daripada sebelumnya.
"Kita optimis kita bisa melewati ini karena fundamental kita bagus. Saya punya confidence tinggi," kata Wapres dalaam acara ramah tamah bersama staf Setwapres dan wartawan istana wakil presiden, di Istana Cipanas, Sabtu (30/8).
Boediono percaya dengan jajaran pemerintah dan Bank Indonesia yang sudah mengambil kebijakan ekonomi. Menurutnya, penanganan yang dilakukan rekan-rekannya cukup baik dan mendapatkan apresiasi dari dalam negeri dan luar negeri. Selanjutnya *
"Kita optimis kita bisa melewati ini karena fundamental kita bagus. Saya punya confidence tinggi," kata Wapres dalaam acara ramah tamah bersama staf Setwapres dan wartawan istana wakil presiden, di Istana Cipanas, Sabtu (30/8).
Boediono percaya dengan jajaran pemerintah dan Bank Indonesia yang sudah mengambil kebijakan ekonomi. Menurutnya, penanganan yang dilakukan rekan-rekannya cukup baik dan mendapatkan apresiasi dari dalam negeri dan luar negeri. Selanjutnya *
Wisudawan Doktor Tercepat-Termuda (28 Tahun) dan Tiga Bersaudara Doktor UI
DEPOK - Seorang wisudawan Pascasarjana Universitas Indonesia peraih gelar doktor berhasil memecahkan rekor.
Pada usia 28 tahun, Ahmad Redi berhasil menuntaskan disertasinya dan menjadi peraih gelar doktor tercepat dan termuda dalam sejarah Fakultas Hukum UI.
Dalam waktu 3 tahun, Redi tercatat mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude, IPK 3,80.
Hal menarik lainnya dalam Upacara Wisuda UI Program Pascasarjana 31 Agustus 2013 ini adalah tiga kakak beradik lulus doktoral secara bersamaan.
Mereka adalah Donny Tjahja Rimbawan yang lulus sebagai Doktor Ilmu Politik. Lalu Firman Kurniawan dan Guntur Freddy Prisanto, sebagai Doktor Filsafat. Sumber *
Pada usia 28 tahun, Ahmad Redi berhasil menuntaskan disertasinya dan menjadi peraih gelar doktor tercepat dan termuda dalam sejarah Fakultas Hukum UI.
Dalam waktu 3 tahun, Redi tercatat mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude, IPK 3,80.
Hal menarik lainnya dalam Upacara Wisuda UI Program Pascasarjana 31 Agustus 2013 ini adalah tiga kakak beradik lulus doktoral secara bersamaan.
Mereka adalah Donny Tjahja Rimbawan yang lulus sebagai Doktor Ilmu Politik. Lalu Firman Kurniawan dan Guntur Freddy Prisanto, sebagai Doktor Filsafat. Sumber *
Label:
28 Tahun,
Ahmad Redi,
doktor,
Donny Tjahja Rimbawan,
Firman Kurniawan,
Guntur Freddy Prisanto,
Pascasarjana,
Tercepat,
Termuda,
Tiga Bersaudara,
UI,
Wisudawan
Langganan:
Postingan (Atom)