Jakarta - Ada tren baru yang sedang terjadi di kalangan remaja-remaja kaya, yakni tren memotretspeedometer kecepatan tinggi untuk dipamerkan di media sosial.
Di kalangan remaja, jalan tol Jagorawi dan Cipularang merupakan pilihan untuk aksi kebut-kebutan berbahaya itu. Apakah Dul mengikuti tren tersebut? Belum jelas. Yang pasti, Al, kakak Dul, pernah mengatakan bahwa adiknya itu ngebut hingga kecepatan 200 kilometer per jam.
Tren itu juga mewabah di sekolah Bakti Mulya. Bakti Mulya adalah sekolah Dul sebelum dia memilih home schooling pada Juni lalu.
Seorang kerabat Ahmad Dhani pun mengungkapkannya. "Itu sudah menjadi obrolan di kalangan ibu-ibu wali murid di Bakti Mulya. Mereka pamer kehebatan dan memacu mobilnya di tol," kata dia, yang namanya enggan disebutkan. Selanjutnya *
Minggu, 15 September 2013
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Label:
200 kilometer per jam,
aksi,
Bakti Mulya,
Cipularang,
Dul,
foto,
home schooling,
Jagorawi,
kebut-kebutan,
Pamer,
sekolah,
Sering,
siswa,
Speedometer,
Tol
Foto Mesra Dul dan Arin Beredar di Jejaring Sosial
Jakarta - Dunia maya ramai membicarakan foto mesra antara AQJ alias Dul dengan pacarnya, Fajrina Khairiza atau Arin. Foto mesra keduanya diunggah oleh Arin di akun Instagram-nya dengan nama akun @fajrinarin. Foto tersebut memperlihatkan foto Dul yang mencium pipi Arin.
Di saat Dul terbaring di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya, dunia maya justru meributkan perilakunya yang dianggap terlalu dewasa. Foto yang diunggah empat bulan lalu itu pun banjir komentar pedas. “Ckck ini kelakuan anak 13 tahun?” tulis salah seorang penguna Instagram dengan nama akun @elviraaudry.
Tidak hanya foto Dul mencium pipi Arin yang beredar di Instagram, di Twitter juga beredar foto mesra keduanya. Sebuah foto Dul yang terlihat bersandar di dada Arin juga menuai banyak komentar pedas dari sesama pengguna Twitter. Selanjutnya *
Di saat Dul terbaring di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya, dunia maya justru meributkan perilakunya yang dianggap terlalu dewasa. Foto yang diunggah empat bulan lalu itu pun banjir komentar pedas. “Ckck ini kelakuan anak 13 tahun?” tulis salah seorang penguna Instagram dengan nama akun @elviraaudry.
Tidak hanya foto Dul mencium pipi Arin yang beredar di Instagram, di Twitter juga beredar foto mesra keduanya. Sebuah foto Dul yang terlihat bersandar di dada Arin juga menuai banyak komentar pedas dari sesama pengguna Twitter. Selanjutnya *
Label:
AQJ,
Arin,
Beredar,
bersandar di dada,
Dul,
elviraaudry,
Fajrina Khairiza,
fajrinarin,
foto,
Instagram,
Jejaring Sosial,
komentar pedas,
mesra,
terlalu dewasa,
Twitter
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Durham - Lewat teleskop antariksa yang kuat, lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tidak hanya satu, tapi 10 lubang hitam raksasa yang tersembunyi di jantung galaksi terjauh. Ini adalah temuan besar pertama bagi laboratorium observasi antariksa NASA.
NASA menyatakan penemuan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan ketika para astronom sedang menganalisis gambar hasil teropongan Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR). Teleskop sinar-X ini dirancang khusus untuk berburu lubang hitam.
"Lubang hitam terlihat di latar belakang gambar yang sedang kami amati," kata David Alexander, seorang profesor di departemen fisika Durham University, yang terlibat dalam penelitian. Selanjutnya *
NASA menyatakan penemuan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan ketika para astronom sedang menganalisis gambar hasil teropongan Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR). Teleskop sinar-X ini dirancang khusus untuk berburu lubang hitam.
"Lubang hitam terlihat di latar belakang gambar yang sedang kami amati," kata David Alexander, seorang profesor di departemen fisika Durham University, yang terlibat dalam penelitian. Selanjutnya *
Gubernur BI: Jokowi Pengendali Inflasi Terbaik
Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berhasil menurunkan laju inflasi Provinsi DKI Jakarta selama dua kuartal di tahun 2013. Joko Widodo, menurut Agus, telah memberikan prioritas pada pengendalian tingkat inflasi daerah yang dipimpinnya.
"Dia pengendali inflasi Provinsi DKI Jakarta yang terbaik," kata Agus di kantornya, Jumat, 13 September 2013. Ia pun mengapresiasi beberapa kepala daerah yang telah berkomitmen menekan inflasi. Untuk itu, kata dia, langkah tersebut perlu dilakukan oleh kepala daerah lain yang belum berfokus untuk menekan laju inflasi di daerahnya.
Agus mengatakan Provinsi DKI Jakarta berperan 22,5 persen terhadap inflasi nasional dan menyumbang 18 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bank Indonesia, ia mengatakan sepanjang 2011 dan 2012 inflasi Provinsi DKI Jakarta selalu lebih tinggi dari inflasi nasional. "Sementara selama dua kuartal terakhir 2013, inflasi Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional," kata dia. Selanjutnya *
"Dia pengendali inflasi Provinsi DKI Jakarta yang terbaik," kata Agus di kantornya, Jumat, 13 September 2013. Ia pun mengapresiasi beberapa kepala daerah yang telah berkomitmen menekan inflasi. Untuk itu, kata dia, langkah tersebut perlu dilakukan oleh kepala daerah lain yang belum berfokus untuk menekan laju inflasi di daerahnya.
Agus mengatakan Provinsi DKI Jakarta berperan 22,5 persen terhadap inflasi nasional dan menyumbang 18 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bank Indonesia, ia mengatakan sepanjang 2011 dan 2012 inflasi Provinsi DKI Jakarta selalu lebih tinggi dari inflasi nasional. "Sementara selama dua kuartal terakhir 2013, inflasi Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional," kata dia. Selanjutnya *
Jumat, 13 September 2013
Ide Poros Tengah Amien Rais, Pengamat: Itu Konyol
Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai pembentukan kembali poros tengah yang berisikan partai-partai Islam dan digagas Amien Rais sangat tidak sesuai dengan masa sekarang. Menurut dia, Islam sudah tidak memiliki sosok tunggal yang bisa menyatukan semuanya.
"Itu sangat konyol, tidak bisa kita melihat perkembangan masa kini seperti masa lalu," ujar Arbi saat dihubungi Tempo, Jumat pagi, 13 September 2013. "Ini sudah beda zaman."
Amien Rais, masih menurut Arbi, dinilai terlalu fanatik dengan Muhammadiyah. Sedangkan poros tengah tidak hanya berisikan partai-partai dari Muhammadiyah. "Di situ kan ada Nahdlatul Ulama (NU) juga," ujarnya. "Ditambah golongan islam independen yang tidak tergabung dalam kelompok Muhammadiyah dan NU." Selanjutnya *
"Itu sangat konyol, tidak bisa kita melihat perkembangan masa kini seperti masa lalu," ujar Arbi saat dihubungi Tempo, Jumat pagi, 13 September 2013. "Ini sudah beda zaman."
Amien Rais, masih menurut Arbi, dinilai terlalu fanatik dengan Muhammadiyah. Sedangkan poros tengah tidak hanya berisikan partai-partai dari Muhammadiyah. "Di situ kan ada Nahdlatul Ulama (NU) juga," ujarnya. "Ditambah golongan islam independen yang tidak tergabung dalam kelompok Muhammadiyah dan NU." Selanjutnya *
Bela Jokowi, Tokoh PDIP: Amien Rais Sok Nasionalis
Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristyanto akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Amien Rais, mantan Ketua MPR RI, soal keraguan nasionalisme Joko Widodo dan Megawati Sukarno Putri. Ia menyatakan, Amien-lah yang sok nasionalis.
Ia mengurai kembali saat Amien menjadi Ketua MPR. Waktu itu presidennya Megawati. Kebijakan privatisasi Indosat dan kebijakan BPPN Megawati yang dinilai berlawanan dengan semangat nasionalisme, ujarnya, adalah untuk melaksanakan ketetapan MPR karena presiden sebagai mandataris MPR. "Ketua MPR waktu itu adalah Amien Rais."
"Pak Amien lah yang harus bertanggungjawab terhadap liberalisasi politik yang dilakukan tergesa-gesa melalui amandemen UUD 1945," kata Hasto tadi malam.
Ia menyatakan, kegagalan agenda reformasi justru di tangan Amien. Karena itu, ia tidak sependapat kalau Amien disebut tokoh reformasi. Justru Amienlah yang menyebabkan agenda reformasi gagal. Selanjutnya *
Ia mengurai kembali saat Amien menjadi Ketua MPR. Waktu itu presidennya Megawati. Kebijakan privatisasi Indosat dan kebijakan BPPN Megawati yang dinilai berlawanan dengan semangat nasionalisme, ujarnya, adalah untuk melaksanakan ketetapan MPR karena presiden sebagai mandataris MPR. "Ketua MPR waktu itu adalah Amien Rais."
"Pak Amien lah yang harus bertanggungjawab terhadap liberalisasi politik yang dilakukan tergesa-gesa melalui amandemen UUD 1945," kata Hasto tadi malam.
Ia menyatakan, kegagalan agenda reformasi justru di tangan Amien. Karena itu, ia tidak sependapat kalau Amien disebut tokoh reformasi. Justru Amienlah yang menyebabkan agenda reformasi gagal. Selanjutnya *
Label:
amandemen,
Amien Rais,
Bela,
BPPN,
Hasto Kristyanto,
Indosat,
Joko Widodo,
Jokowi,
kebijakan,
keraguan,
liberalisasi,
Megawati Sukarno Putri,
nasionalis,
Nasionalisme,
PDIP,
politik,
privatisasi,
Sok,
tokoh,
UUD 1945
Video Rekaman CCTV Penembakan Aipda Sukardi
Video Versi Youtube
Berikut detik-detik rekaman CCTV penembakan pria yang sebelumnya berpangkat Bripka itu:
1. Motor Sukardi didahului 2 motor pelaku
2. Pelaku yang dibonceng tiba-tiba turun saat motor melambat
3. Pelaku yang turun dari motor ini langsung menghampiri Sukardi
4. Dor! Penembakan pertama terjadi
5. 2 Motor pelaku parkir di tengah jalur lambat
6. Pelaku yang seorang diri di motor turun dan menghampiri Sukardi
7. Motor pelaku lainnya diparkir di sisi jalur lambat
8. Sukardi yang sudah tersungkur dikerubuti 2 pelaku
9. Diduga, saat ini senjata Sukardi dirampas
10. Kedua pelaku menghampiri sepeda motornya
11. Semua pelaku kabur
Sumber *
Langganan:
Postingan (Atom)