Jakarta - Suami Gubernur Banten Ratu Atut, Hikmat Tomet meninggal dunia. Anggota Komisi V DPR ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Iya barusan saja Pak Hikmat meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto," ujar juru bicara keluarga Atut, Fitron Nur Ikhsan ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (9/11/2013).
Fitron mengatakan Hikmat sudah sebulan terakhir di rawat di rumah sakit tersebut. "Lebih jelasnya nanti ya, saya mau koordinasi dengan banyak pihak dulu," ujar Fitron. Sumber *
Sabtu, 09 November 2013
Kamis, 07 November 2013
Hanura: Koruptor Tak Layak Dapat Pensiun
JAKARTA — Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan, para anggota dewan yang sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi tidak pantas lagi mendapatkan fasilitas dari negara, termasuk uang pensiun.
Fraksi Partai Hanura akan mengusulkan adanya revisi dalam Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR DPR, DPD, dan DPRD (MD3). ‘’Terlepas dari mekanisme yang ada di DPR RI, saya menegaskan bahwa seharusnya seorang koruptor tidak layak untuk mendapatkan uang pensiun dari negara. Alasannya, mereka sudah merugikan rakyat dan negara dengan melakukan korupsi,’’ ujar Sudding di Kompleks Parlemen, Kamis (7/11/2013). Selanjutnya *
Fraksi Partai Hanura akan mengusulkan adanya revisi dalam Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR DPR, DPD, dan DPRD (MD3). ‘’Terlepas dari mekanisme yang ada di DPR RI, saya menegaskan bahwa seharusnya seorang koruptor tidak layak untuk mendapatkan uang pensiun dari negara. Alasannya, mereka sudah merugikan rakyat dan negara dengan melakukan korupsi,’’ ujar Sudding di Kompleks Parlemen, Kamis (7/11/2013). Selanjutnya *
"Gadget" Mewah di Antara Para Buruh
JAKARTA — Selain memiliki motor-motor mewah, para buruh ternyata juga memiliki gadget-gadget berteknologi tinggi dan mewah. Saat melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Jakarta, pada Rabu (6/11/2013) kemarin, sejumlah buruh terlihat menggenggam beberapagadget yang bernilai mahal. Tak sedikit dari buruh yang terlihat memiliki smartphone berbagai merek hingga tablet PC. Harga gadget itu sebagian besar di atas Rp 3 juta.
Untuk penghasilan buruh yang berdasarkan UMP 2013 mencapai Rp 2,3 juta, gadget yang mereka pergunakan terbilang cukup mahal. Selain menggunakan alat-alat itu untuk berfoto, para buruh juga merekam momen koordinator mereka di serikat saat berorasi. Sumber *
Untuk penghasilan buruh yang berdasarkan UMP 2013 mencapai Rp 2,3 juta, gadget yang mereka pergunakan terbilang cukup mahal. Selain menggunakan alat-alat itu untuk berfoto, para buruh juga merekam momen koordinator mereka di serikat saat berorasi. Sumber *
Rabu, 06 November 2013
Hakim Cantik Vica Disebut Suka Aneka Pria
Jakarta - Hakim cantik Vica Natalia yang bertugas di Pengadilan Negeri di Jawa Timur disebut suka berselingkuh dengan banyak lelaki dari berbagai latar belakang. Di antaranya adalah pramugara, pengusaha, politikus, hingga teman-teman seprofesinya. "Kita lihat apa kesaksian dia soal itu," kata Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh saat dihubungi, Rabu, 6 November 2013.
Tuduhan tentang perselingkuhan yang dilakukan Vica itu diselidiki Komisi Yudisial berdasarkan laporan suami Vica.
Tidak terima mendapat tuduhan itu, Vica balik melaporkan suaminya ke Markas Besar Kepolisian. Selain itu, Vica juga meminta perlindungan ke Komisi Nasional Perempuan. Bahkan, seluruh lelaki yang dituduh pernah bercinta dengannya telah membuat surat pernyataan untuk membantah tuduhan itu. Selanjutnya *
Tuduhan tentang perselingkuhan yang dilakukan Vica itu diselidiki Komisi Yudisial berdasarkan laporan suami Vica.
Tidak terima mendapat tuduhan itu, Vica balik melaporkan suaminya ke Markas Besar Kepolisian. Selain itu, Vica juga meminta perlindungan ke Komisi Nasional Perempuan. Bahkan, seluruh lelaki yang dituduh pernah bercinta dengannya telah membuat surat pernyataan untuk membantah tuduhan itu. Selanjutnya *
Label:
Aneka Pria,
balik melaporkan,
bercinta,
Disebut,
Hakim Cantik,
Imam Anshori Saleh,
Komisi Yudisial,
pengusaha,
politikus,
pramugara,
suami,
Suka,
teman,
Vica
SBY Lempar Kemacetan ke Gubernur, Ini Kata Jokowi
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjawab pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyerahkan soal kemacetan Ibu Kota ke dirinya. Menurut Jokowi, justru pemerintah pusatlah yang tak mendukung kebijakan pengentasan kemacetan. Dia kembali mengungkap program mobil murah yang telah diteken SBY.
Menurut Jokowi, secara umum sebenarnya pemerintah pusat sudah mendukung program DKI Jakarta di sektor kemacetan. "Tetapi kalau mobil murah itu beda lagi, pengecualian," katanya di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 November 2013. Selanjutnya *
Menurut Jokowi, secara umum sebenarnya pemerintah pusat sudah mendukung program DKI Jakarta di sektor kemacetan. "Tetapi kalau mobil murah itu beda lagi, pengecualian," katanya di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 November 2013. Selanjutnya *
Ahok: Pemprov Bisa Ambil Paksa Lahan Warga Untuk Jalan Tol
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan Pemprov DKI Jakarta bisa mengambil paksa lahan milik warga di Petukangan, Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang tidak mau menjual tanahnya untuk pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2.
Menurut Basuki, sesuai dengan peraturan, lahan yang akan digunakan untuk jalan, dermaga, dan fasilitas lainnya yang tidak bisa digeser, dapat diambil paksa oleh pemerintah.
Pria yang biasa disapa Ahok ini menuturkan, pihaknya masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP) Pembebasan Lahan agar lahan tersebut bisa segera digunakan.
"Kalau PP-nya turun kita bisa ambil alih. Konsinyasi, kita titipkan ke pengadilan. Pembayarnyannya sesuai dengan angka apprisial. Dengan undang-undang kita bisa ambil paksa lahan itu," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/11/2013). Selanjutnya *
Menurut Basuki, sesuai dengan peraturan, lahan yang akan digunakan untuk jalan, dermaga, dan fasilitas lainnya yang tidak bisa digeser, dapat diambil paksa oleh pemerintah.
Pria yang biasa disapa Ahok ini menuturkan, pihaknya masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP) Pembebasan Lahan agar lahan tersebut bisa segera digunakan.
"Kalau PP-nya turun kita bisa ambil alih. Konsinyasi, kita titipkan ke pengadilan. Pembayarnyannya sesuai dengan angka apprisial. Dengan undang-undang kita bisa ambil paksa lahan itu," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/11/2013). Selanjutnya *
Label:
Ahok,
Ambil Paksa,
Basuki Tjahaja Purnama,
Bisa,
dapat diambil paksa,
dermaga,
Jakarta Selatan,
Jalan,
Jalan Tol,
JORR,
Konsinyasi,
Lahan,
Pemprov,
Pesanggarahan,
Petukangan,
PP,
tidak bisa digeser,
warga,
West 2
Penyebab Bachrudin Tak Memberi Hormat ke Briptu W
JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob pelaku penembakan Bachrudin (30), seorang petugas keamanan di Ruko Seribu, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah dikenal oleh satpam-satpam lain di kompleks ruko tersebut.
Pelaku, disebutkan, selama ini merasa dialah yang memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua satpam patuh kepadanya. Adapun korban adalah anggota satpam baru di kompleks tersebut.
Lorent (22) rekan korban sesama Satpam, menjelaskan korban merupakan petugas keamanan baru di Kompleks Seribu Ruko. Ketidaktahuan korban, menurut Lorent, jadi hal mengapa korban tidak takut kepada W dan menolak untuk memberi hormat. Selanjutnya *
Pelaku, disebutkan, selama ini merasa dialah yang memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua satpam patuh kepadanya. Adapun korban adalah anggota satpam baru di kompleks tersebut.
Lorent (22) rekan korban sesama Satpam, menjelaskan korban merupakan petugas keamanan baru di Kompleks Seribu Ruko. Ketidaktahuan korban, menurut Lorent, jadi hal mengapa korban tidak takut kepada W dan menolak untuk memberi hormat. Selanjutnya *
Label:
Bachrudin,
Brimob,
Briptu W,
Cengkareng,
Jakarta Barat,
Ketidaktahuan korban,
memegang kuasa,
Oknum,
patuh,
Penyebab,
Ruko Seribu,
satpam,
satpam baru,
Tak Memberi Hormat,
Taman Palem Lestari
Langganan:
Postingan (Atom)