Rabu, 31 Juli 2013

Kehebatan Gus Dur Memprediksi Masa Depan

Mantan orang No. 1 yang akrab disapa Gus Dur itu meninggalkan kita pada 30 Desember 2009. Ia kembali ke bumi pertiwi, tempat nenek moyangnya pada sekitar 1700-an menjejakkan kaki di Jombang, Jawa Timur.

Salah satu citra Gus Dur yang tak mudah lekang dari ingatan ialah tindakannya yang kerap out of the box. Lawatan ke luar negeri pertama dilakukannya bukan ke Amerika Serikat atau Eropa, tetapi justru ke Republik Rakyat China (RRC). Ini tidak biasa, sebab biasanya presiden negara berkembang melawat ke negara adidaya, membangun persekutuan.

Banyak orang mencibir tindakannya waktu itu (1999) karena dianggap nyleneh. Ketika konferensi pers pertama usai terpilih jadi presiden, Gus Dur menjelaskan latar dan alasannya mengunjungi China. "RRC negara besar dan sangat potensial dari segi ekonomi. Jadi, kita justru rugi tidak berhubungan dengan China," tegasnya.

Dalam konferensi itu pula, seorang wartawan istana sempat nyeletuk, dengan membeberkan sejarah diplomasi RI-RRC yang tidak begitu mulus sejak 1965. Gara-garanya, Peking (sekarang Beijing) diduga kuat oleh pemerintah Orba terlibat dalam G-30-S/PKI, terutama karena menyuplai senjata untuk membantu pemberontakan PKI waktu itu.

Lagi-lagi, Gus Dur menepis, keterlibatan RRC itu hanya sebatas asumsi, belum tentu benar. Berdasarkan alasan rasional sebagaimana yang dikemukakannya, Gus Dur justru balik bertanya, "Kalau kini saya membuka kembali hubungan dengan China, mengapa tidak boleh?"

Gus Dur tetap Gus Dur, sulit dibaca dan ditebak. Ia kokoh dalam pendirian dan terus ngotot pada keyakinan yang dianggap benar. Selanjutnya *

Begini Dukun Jagal Bunuh Korban

Magelang: Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan Muhyaro membunuh korbannya dengan menutup mata mereka dengan sajen di depan matanya. Muhyaro kemudian memukul korban dari belakang.

Irjen Dwi Prayitno mengaku tengah menyelidiki secara intensif saksi-saksi dalam kasus penggandaan uang yang dilakukan oleh dukun lereng Sumbing, Muhyaro (41). "Ada lebih dari 5 saksi yang tengah kami selidiki, namun belum bisa kami tahan karena bukti permulaan belum cukup," kata Inspektur Jenderal Dwi Priyatno di Magelang, Selasa, 30 Juli 2013.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi ditemukan alat bukti berupa uang dari perantara. Ia mengatakan kasus ini murni didasari motif ekonomi. "Korban membawa uang cukup banyak,” kata dia. "Dari Rp 1juta menjadi Rp10 juta, Rp10 juta menjadi Rp100juta." Selanjutnya *

Cak Ali: Kembalikan Kedaulatan Energi Nasional

JAKARTA - Indonesia adalah lumbung energi, sayangnya penguasaan sumber daya energi belum sepenuhnya berada di tangan negara, karena hal itu kemandirian energi nasional masih belum juga terwujud.

"Masyarakat belum bisa menikmati kemakmuran dari kekayaan sumber daya alam yang kita miliki," ujar anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa pada diskusi Membangun Paradigma Baru Kemandirian Energi oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Cikini, Rabu (31/07/2013).

Cak Ali, panggilan akrabnya, menilai penyebab kemandirian energi belum terwujud adalah terlalu dominannya perusahaan asing dalam mengelola sumber daya alam kita. Asing menguasai 70% pertambangan migas, 75% tambang batu bara, bauksit, nikel, dan timah; 85% tambang tembaga dan emas; serta 50% perkebunan sawit.

"Ironisnya, Pertamina, BUMN Migas kita hanya menguasai tujuh belas persen produksi dan cadangan migas nasional. Sementara itu, tiga belas persen sisanya adalah share perusahaan-perusahaan swasta nasional," ungkapnya. Selanjutnnya *

Membuka Siapa Sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama / Ahok

Basuki Tjahaja Purnama semakin banyak diberitakan baik di media maupun dari mulut ke mulut. Hal ini terjadi semenjak beliau menjadi wakil dari calon gubernur Joko Widodo/ Jokowi. Untuk itu inilah sekilas mengenai siapa sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama yang biasa di panggil Ahok itu?

Akhir2 ini 3 hal yg menjadi black campaign adalah dia tionghoa, kristen, dan liberal. Untuk menjelaskan hal ini, sangat penting untuk menjelaskan trackrecord @basuki_btp. @basuki_btp dilahirkan 46 thn lalu, anak tertua dari keluarga Kim Nam, keluarga Tionghoa yg termasyhur namanya di pulau Belitung karena dermawan. Kim Nam adalah tokoh masyarakat Belitung. Pembela masyarakat miskin,bahkan mau berhutang pada org lain, untuk memberi uang pada orang susah. Kim Nam adalah nama Panggilan ayah Basuki, selayaknya Basuki dipanggil Ahok. Nama lengkapnya adalah Indera Tjahaja Purnama. Beliau sudah meninggal dunia.

Basuki dibesarkan dengan keras, dididik agar bisa kemudian berguna bagi masyarakat belitung, tidak boleh sombong, inilah yang diajarkan Kim Nam. Basuki diwajibkan untuk selalu bersalaman dengan yg tua. Meski mereka kondisinya lebih berada di banding yang lain, basuki harus bisa bergaul dengan teman-temannya. @basuki_btp tidak dididik sebagai orang Tionghoa, tapi sebagai anak indonesia dari Kampung Manggar. Kim Nam selalu tegaskan itu padanya.

Basuki tumbuh menjadi anak yang selalu ingin tahu. Temannya semuanya anak-anak melayu dan dia bersekolah di SD negeri di desa laskar pelangi. Meski membaur, bukan berarti @basuki_btp bisa lepas dari tindakan diskriminasi karena dia adalah minoritas. Hal seperti ini tetap sering terjadi. Ketika SD, Basuki pernah dilarang menjadi penggerek bendera di sekolah ketika upacara karena warna kulitnya. Basuki kecewa, dia mengadukan hal tersebut pada ayahnya. Ayahnya, menyuruh basuki bersabar. saatnya akan tiba ketika orang terima kita, kata ayahnya. Basuki dilarang untuk berkecil hati, menurut ayahnya Basukiharus tetap berusaha terus. Tak boleh dendam. Selanjutnya *

Ini Dia Calon Suami Bella Saphira

JAKARTA--Teka-teki siapa calon suami aktris Bella Saphira (40) terkuak. Perempuan bernama panjang Bella Saphira Veronica Simanjuntak ini kabarnya akan dinikahi oleh Mayor Jenderal Agus Surya Bakti (52) yang kini menjabat sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Bella dan Agus akan melangsungkan pernikahan yang rencananya digelar di Binjai, Sumatera Utara, tepat pada hari perayaan kemerdekaan 17 Agustus.

Kota Binjai adalah kampung halaman jenderal bintang dua tersebut. Mereka akan menikah di rumah orang tua Agus. Menurut sebuah sumber yang dikutip Tribunnews.com dari Harian Warta Kota, resepsi akan digelar akhir Agustus 2013.

Sebenarnya, ketika Bella menyatakan sebagai muslimah di Masjid Istiqlal pada 26 Juli 2013, Agus yang bertubuh tegap, berpeci, dan mengenakan baju koko warna putih mendampingi Bella. Selanjutnya *

Ngaku Anak Jenderal Terobos Jalur Busway

JAKARTA - Pemilik Honda Jazz yang mengaku sebagai anak Jenderal dan memaksa petugas untuk membuka palang di jalur busway koridor II Pulogadung-Harmoni tepatnya di Jalan Galur, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2013) pagi, akhirnya terungkap.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hindarsono, kepada Warta Kota, Selasa (30/7/2013) menjelaskan, diketahui bahwa Honda Jazz berwarna silver itu memiliki nomor polisi B 1011 UKF.

Dari penyelidikan dan data yang dimilikinya, kata Hindarsono, Honda Jazz warna silver dengan nomor polisi B 1011 UKF, diketahui atas nama pemilik yaitu Herman Gunawan yang beralamat di Jalan Sunter Hijau 1, Blok W2/17, Rt 1/10, Sunter, Jakarta Utara.

"Petugas kami masih menyelidikinya. Apakah pemilik mobil atas nama tersebut, yang saat kejadian mengendarainya atau bukan. Semuanya masih kami dalami," kata Hindarsono. Selanjutnya *

Presiden jadi Bulan-bulanan Operasi Intelijen Luar? Memalukan

JAKARTA--Mantan Sekretaris Militer Mayjen Purnawirawan TB Hasanuddin menyesalkan penyadapan terhadap Presiden SBY oleh pihak asing. Penyadapan yang dilakukan jika memang benar dilakukan dan kemudian bocor, dianggapnya adalah sebuah pelecehan.

"Seharusnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Lembaga Sandi Negara di copot saja. Masa presiden kita jadi bulan-bulanan operasi intelejen di luar negeri? Memalukan," sesal TB Hasanuddin.

Sebelumnya diberitakan penyadapan dilakukan oleh Australia terhadap aktivitas Presiden SBY dalam pertemuan G20 di London Inggris 2009 lalu.

Ia memprediksi, penyadapan dilakukan bukanlah ingin mendapatkan data apapun dari komunikasi Presiden SBY. Akan tetapi, memang hanya menyadap kemudian dibocorkan diam-diam.

"Ini sebuah pelecehan tapi juga ada keinginan mendown grade kan SBY. Gila saja kalau habis disadap kemudian bocor. Memang kesengajaan aparat intel mereka," tegas TB Hasanuddin yang tak lain Wakil Ketua Komisi I DPR ini. Sumber *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//