Septy Sanustika, penyanyi dangdut yang merupakan istri dari Ahmad Fathanah, rupanya sudah ngebet bercinta dengan suaminya. Secara khusus wanita berjilbab ini mengirimkan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta ruangan khusus untuk bercinta.
"Lagi dibuat sama pengacara, dalam minggu ini, minggu depan kan ada waktu jenguk lagi. Mudah-mudahan dikabulkan," kata Septy saat menjenguk Fathanah di KPK, Kamis (18/7).
Septy mengaku kangen berat bercinta dengan suaminya yang sudah lima bulan ditahan KPK karena tersangkut kasus suap impor daging sapi. Septy memang rajin menjenguk suaminya, membawa makanan atau pakaian ke tahanan KPK.
Beredar pula foto ciuman mereka di tahanan. Ketika itu Septy tak menampiknya. "Yah, namanya juga sudah lama enggak ketemu. Wajar namanya suami istri melepas kangen," ujar Septy. Selanjutnya *
Sabtu, 20 Juli 2013
Bulan puasa, Septy dan Fathanah makin ngebet bercinta
Label:
Ahmad Fathanah,
berat,
bercinta,
bulan,
ciuman,
daging,
foto,
impor,
kangen,
KPK,
makin,
ngebet,
puasa,
sapi,
Septy Sanustika,
suap
Mobil Penyapu Seharga Rp 1,2 Miliar Buatan Skotlandia Segera Beroperasi
SOLO - Satu unit road sweeper atau mobil penyapu jalan yang dibeli Pemkot Solo akhirnya tiba di Kota Bengawan. Kemarin, Rabu (3/7/2013) siang, mobil canggih buatan Skotlandia itu sudah terparkir di garasi Loji Gandrung, Rumah Dinas Wali Kota Solo.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Solo, Hasta Gunawan menjelaskan, mobil Itu telah tiba sejak akhir pekan lalu. Sedianya, pemkot mendatangkan dua unit road sweeper untuk membersihkan jalanan Kota Solo.
Namun, baru satu unit mobil yang tiba, karena satu unit mobil yang lain dikembalikan ke produsen akibat mengalami kerusakan saat pengiriman. Selanjutnya *
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Solo, Hasta Gunawan menjelaskan, mobil Itu telah tiba sejak akhir pekan lalu. Sedianya, pemkot mendatangkan dua unit road sweeper untuk membersihkan jalanan Kota Solo.
Namun, baru satu unit mobil yang tiba, karena satu unit mobil yang lain dikembalikan ke produsen akibat mengalami kerusakan saat pengiriman. Selanjutnya *
Jumat, 19 Juli 2013
Puan Maharani: Jangan Paksa PDIP Capreskan Jokowi!
Jakarta - Pernyataan peneliti LIPI bahwa PDIP bodoh jika tak mencapreskan Jokowi, mendapat tanggapan keras dari Ketua FPDIP Puan Maharani. Semua pihak diingatkan tidak memaksa partainya mengusung Jokowi sebagai bakal capres hanya karena hasil survey menunjukkan tingginya popularitas icon baru PDIP itu.
"Kami mempunyai mekanisme sendiri. Jangan kami dipaksa mencalonkan seseorang yang mungkin dianggap cukup hasil surveinya," tegas Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Urusan pencapresan adalah perkara keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbagai survei yang bermuculan belakangan ini dia nilai tidak bisa memastikan realitas elektabilitas seorang bakal capres pada 2014 kelak. Selanjutnya *
"Kami mempunyai mekanisme sendiri. Jangan kami dipaksa mencalonkan seseorang yang mungkin dianggap cukup hasil surveinya," tegas Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Urusan pencapresan adalah perkara keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbagai survei yang bermuculan belakangan ini dia nilai tidak bisa memastikan realitas elektabilitas seorang bakal capres pada 2014 kelak. Selanjutnya *
Anggota FPI Penabrak Warga di Kendal Hingga Tewas Jadi Tersangka
Kendal - Polisi akhirnya menetapkan anggota FPI yang mengemudikan mobil dan menabrak warga Kendal hingga tewas sebagai tersangka. Ia dijerat pasal kelalaian yang mengakibatkan kematian.
"Sopir, SH (38 tahun) yang nabrak diperiksa sebagai tersangka," kata Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal di Mapolres, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2013).
Saat kejadian, mobil Avanza hitam bernopol AB 1705 SA yang dikemudikan SH sedang membawa lima penumpang. Hingga saat ini SH masih terus diperiksa oleh polisi.
Polisi juga berhasil mengevakuasi 27 anggota FPI dari amukan warga Kendal. Saat penggeledahan, polisi menemukan dua anggota FPI kedapatan membawa senjata tajam.
"Saat dievakuasi ternyata ditemukan membawa senjata tajam," tegasnya.
Penjagaan di Mapolres sendiri tidak ada yang berlebihan. Asep memastikan, kondisi saat ini sudah normal. Namun bantuan dari Brimob masih disiagakan. Sumber *
"Sopir, SH (38 tahun) yang nabrak diperiksa sebagai tersangka," kata Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal di Mapolres, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2013).
Saat kejadian, mobil Avanza hitam bernopol AB 1705 SA yang dikemudikan SH sedang membawa lima penumpang. Hingga saat ini SH masih terus diperiksa oleh polisi.
Polisi juga berhasil mengevakuasi 27 anggota FPI dari amukan warga Kendal. Saat penggeledahan, polisi menemukan dua anggota FPI kedapatan membawa senjata tajam.
"Saat dievakuasi ternyata ditemukan membawa senjata tajam," tegasnya.
Penjagaan di Mapolres sendiri tidak ada yang berlebihan. Asep memastikan, kondisi saat ini sudah normal. Namun bantuan dari Brimob masih disiagakan. Sumber *
Label:
38 tahun,
AB 1705 SA,
anggota,
Asep Jenal,
Avanza,
bernopol,
FPI,
hitam,
kelalaian,
Kendal,
Mapolres,
Penabrak,
senjata tajam,
SH,
tersangka,
tewas,
warga
Kamis, 18 Juli 2013
Anggota FPI Dievakuasi ke Polres Kendal
Kendal - Pasukan Pengendalian Massa Kepolisian mengevakuasi 27 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) yang dikepung penduduk di Masjid Besar Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis malam 18 Juli 2013. Mereka diangkut dengan truk menuju Markas Kepolisian Resort Kendal, sekitar 28 kilometer dari Sukorejo.
"Sudah berangkat baru saja,"kata seorang anggota intel Kepolisian Daerah Jawa Tengah, yang berada di lokasi kejadian. Menurut dia, evakuasi dilakukan selepas Magrib, ketika banyak penduduk sibuk berbuka puasa. Selanjutnya *
"Sudah berangkat baru saja,"kata seorang anggota intel Kepolisian Daerah Jawa Tengah, yang berada di lokasi kejadian. Menurut dia, evakuasi dilakukan selepas Magrib, ketika banyak penduduk sibuk berbuka puasa. Selanjutnya *
Ansor: Berlagak Jagoan, Warga Lawan FPI
Kendal - Wakil Ketua Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama kendal, Ellen Kurnialis mengatakan, bentrok antara warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah dengan Front Pembela Islam, karena masyarakat kesal dengan ulah anggota FPI dari Temanggung yang melakukan sweeping di lokalisasi dan penjual judi Togel di Kendal.
Sebenarnya, menurur Ellen, masyarakat Sukorejo resah dengan adanya lokalisasi Alaska di Sukorejo dan menjamurnya judi Togel. Tapi masyarakat tersinggung dengan ulah FPI yang main halim sendiri. "Mereka bukan orang Sukorejo, tapi bikin onar di Sukorejo," kata Ellen kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2013. Ellen tinggal di Sukorejo, serta menyaksikan bentrokan terjadi. Selanjutnya *
Sebenarnya, menurur Ellen, masyarakat Sukorejo resah dengan adanya lokalisasi Alaska di Sukorejo dan menjamurnya judi Togel. Tapi masyarakat tersinggung dengan ulah FPI yang main halim sendiri. "Mereka bukan orang Sukorejo, tapi bikin onar di Sukorejo," kata Ellen kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2013. Ellen tinggal di Sukorejo, serta menyaksikan bentrokan terjadi. Selanjutnya *
Label:
Ansor,
Berlagak,
Ellen Kurnialis,
FPI,
halim,
Jagoan,
judi,
Kendal,
kesal,
Lawan,
lokalisasi,
main,
sendiri,
Sukorejo,
sweeping,
Togel,
warga
Jokowi Unggul di Survei, Inilah Rahasianya ...
Ada tiga rahasia mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo unggul di berbagai survei soal calon presiden pada Pemilu 2014.
Pertama, kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR, Jokowi, yang juga politisi PDI Perjuangan, adalah antitesa pemimpin terdahulu. Jokowi dinilai merakyat dan apa adanya, sementara kebanyakan pemimpin saat ini cenderung menjaga jarak dengan rakyat.
Kedua, alumnus Universitas Gadjah Mada ini memperoleh momentum politik ketika terpilih menjadi orang nomor satu di ibu kota.
Ketiga, mantan Wali Kota Solo ini juga dipandang sebagai politisi yang independen dan tidak tergantung oleh partainya.
"Presepsi publik, Jokowi merupakan sosok yang tidak terlalu formal alias ndeso," ujar Hanta. Selanjutnya *
Pertama, kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR, Jokowi, yang juga politisi PDI Perjuangan, adalah antitesa pemimpin terdahulu. Jokowi dinilai merakyat dan apa adanya, sementara kebanyakan pemimpin saat ini cenderung menjaga jarak dengan rakyat.
Kedua, alumnus Universitas Gadjah Mada ini memperoleh momentum politik ketika terpilih menjadi orang nomor satu di ibu kota.
Ketiga, mantan Wali Kota Solo ini juga dipandang sebagai politisi yang independen dan tidak tergantung oleh partainya.
"Presepsi publik, Jokowi merupakan sosok yang tidak terlalu formal alias ndeso," ujar Hanta. Selanjutnya *
Label:
antitesa,
formal,
Hanta Yudha AR,
independen,
Inilah,
Jokowi,
ndeso,
pemimpin,
Pol-Tracking Institute,
Rahasianya,
survei,
terdahulu,
unggul,
Universitas Gadjah Mada
Langganan:
Postingan (Atom)