Sabtu, 31 Agustus 2013

Misteri Makian di FB Sisca Yofie Terkuak, Polisi: Untuk Kompol A

Sebelum tewas secara mengenaskan, Branch Manager PT Venera Multi Finance Sisca Yofie sempat mengunggah sejumlah gambar di akun Facebook-nya. Gambar-gambar itu berisi kata-kata kasar.

Polisi mengungkapkan kata-kata kasar yang diunggah Facebook dengan nama Franceisca Yofie. Kata-kata kasar itu ternyata ditujukan kepada Kompol Albertus Eko Budi, anggota Polda Jawa Barat yang pernah menjadi kekasihnya.

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap Kompol AEB, dia mengakui kata-kata itu ditujukan kepadanya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (154/8/2013). Selanjutnya *

Demokrasi Dibajak Kaum Pemodal

JAKARTA-- Pesta demokrasi rakyat Indonesia tinggal menunggu bulan. Diprediksi bahwa Pemilu 2014 mendatang biaya politik akan semakin tinggi sehingga dikhawatirkan pemodal akan membajak demokrasi yang diperjuangkan sejak era reformasi.

Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo dalam diskusi 'Jejak Nasionalisme, Demokrasi dan Masa Depan Keadilan' di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Gerakan Keadilan (DPP PGK) mengungkapkan bahwa Pemilu 2014 akan lebih parah daripada Pemilu 2009 karena biaya politiknya akan semakin besar.

"Bila ada yang mengatakan bahwa saya untuk Pemilu habis Rp 200 juta, itu bohong," Kata Pramono di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta, Sabtu (31/8/2013) Selanjutnya *

Hebat, Dua Kucing Menghentikan Kereta Bawah Tanah

Brooklyn – Lagi-lagi rasa penasaran kucing memusingkan manusia. Kali ini, mereka membuat senewen para pengguna kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Kedua anak kucing berwarna hitam dan cokelat-hitam terjebak di lintasan kereta bawah tanah yang menyebabkan layanan ini harus dihentikan selama dua jam.

“Seorang penjaga ingin menangkapnya, tapi mereka (berlari) begitu cepat,” tutur juru bicara Metropolitan Transportation Authority, seperti dilansir dari laman New York Daily News,Jumat, 30 Agustus 2013. Selanjutnya *

Dua Menteri di Acara FPI

Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri semestinya menjaga jarak dengan organisasi seperti Front Pembela Islam (FPI). Banyak kontroversi yang menyelimuti organisasi yang sering diidentikkan dengan tindak kekerasan ketika menyerbu tempat-tempat yang mereka anggap mengumbar maksiat itu. Perilaku tersebut terang kontradiktif dengan prinsip kasih sayang dalam Islam.


Kehadiran kedua menteri tersebut dalam acara musyawarah nasional FPI ke-3 dan ulang tahun FPI ke-15 pekan lalu itu menunjukkan adanya toleransi yang sangat besar dari pemerintah terhadap FPI. Hal ini juga memperkuat penilaian banyak kalangan bahwa pemerintah bersikap ambigu terhadap organisasi tersebut. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah selalu menyatakan tidak menenggang kekerasan, tapi pemerintah juga tidak pernah bertindak tegas terhadap FPI manakala mereka melakukan tindak kekerasan terhadap pihak lain. Selanjutnya *

Wapres: Kita Optimistis Bisa Lewati Gejolak Ekonomi

CIPANAS -- Pemerintah optimistis bisa melewati gejolak ekonomi saat ini. Wakil Presiden, Boediono mengatakan, pemerintah yakin fundamental ekonomi Indonesia sudah lebih kuat daripada sebelumnya.

"Kita optimis kita bisa melewati ini karena fundamental kita bagus. Saya punya confidence tinggi," kata Wapres dalaam acara ramah tamah bersama staf Setwapres dan wartawan istana wakil presiden, di Istana Cipanas, Sabtu (30/8).

Boediono percaya dengan jajaran pemerintah dan Bank Indonesia yang sudah mengambil kebijakan ekonomi. Menurutnya, penanganan yang dilakukan rekan-rekannya cukup baik dan mendapatkan apresiasi dari dalam negeri dan luar negeri. Selanjutnya *

Wisudawan Doktor Tercepat-Termuda (28 Tahun) dan Tiga Bersaudara Doktor UI

DEPOK - Seorang wisudawan Pascasarjana Universitas Indonesia peraih gelar doktor berhasil memecahkan rekor.

Pada usia 28 tahun, Ahmad Redi berhasil menuntaskan disertasinya dan menjadi peraih gelar doktor tercepat dan termuda dalam sejarah Fakultas Hukum UI.

Dalam waktu 3 tahun, Redi tercatat mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude, IPK 3,80.

Hal menarik lainnya dalam Upacara Wisuda UI Program Pascasarjana 31 Agustus 2013 ini adalah tiga kakak beradik lulus doktoral secara bersamaan.

Mereka adalah Donny Tjahja Rimbawan yang lulus sebagai Doktor Ilmu Politik. Lalu Firman Kurniawan dan Guntur Freddy Prisanto, sebagai Doktor Filsafat. Sumber *

Berhiaskan Bendera Merah-Putih, Selawat Akbar Dihadiri Tokoh-Tokoh Nonmuslim

SOLO — Selawat Akbar dan Halalbihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow yang digelar di Benteng Vastenburg, Solo bukan hanya dihadiri sekitar 3.000 umat Islam yang umumnya berbusana putih. Tampak hadir dalam acara di lahan milik Robby Sumampow yang beberapa waktu lalu dikabarkan menjadi mualaf itu tokoh-tokoh nonmuslim Kota Solo.

Pergelaran selawat akbar itu memang diselenggarakan Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing, dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Alhasil, selain tokoh-tokoh Kesunanan Surakarta Hadiningrat seperti K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan dan G.P.H. Dipokusumo, tampak hadir pula Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dan sejumlah tokoh masyarakat di Kota Solo.

Puluhan warga nonmuslim yang merupakan sejawat Robby Sumampow juga turut menghadiri acara selawat dan halalbihalal tersebut. Mereka bahkan tampak turut menjadi panitia penyelenggaraan acara tersebut.

Saat selawat dilantunkan kelompok hadrah Ahbabul Mustofa, puluhan bendera merah putih dan simbol perkumpulan kelompok majelis taklim pun dikibarkan menambah semarak suasana. Tak ayal, puluhan ribu umat Islam yang menggemakan selawat di kawasan Jl. Jenderal Sudirman itu bukan saja merasakan nuansa religius melainkan juga nasionalisme.

Lantunan selawat yang dipimpin Habib Syech seperti merasuk ke dalam kalbu para jemaah. Penuh semangat mereka mengikuti lantunan selawat yang memohon rahmat dan keselamatan bagi Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Saking menghayati lantunan selawat, sebagian jemaah menggerakkan anggota badan mereka sebagai wujud ekspresi penghayatan.

Dalam kesempatan itu, Habib Syech sempat berpesan kepada jemaah untuk menjadikan Solo sebagai kota yang damai dan penuh dengan senyum. Habib mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang diperlakukan tidak baik namun Nabi membalas dengan akhlak yang mulia sehingga orang tersebut bertaubat dan masuk Islam.

“Rasulullah membalas dengan akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia timbullah satu kehidupan yang damai dan luar biasa. Kalau kita dicaci dan dimaki harus dibalas dengan perbuatan dan doa yang baik,” terang Habib Syech kepada jemaah.

Acara Selawat Akbar dan Halal bihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow tersebut diselenggarakan oleh Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Sumber *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//