Senin, 18 November 2013

Pakar: Ibas Jubir Demokrat Itu Sindiran Politik

Jakarta (Antara) - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan pendapat Anas Urbaningrum bahwa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memiliki kemampuan menjadi juru bicara partai, merupakan suatu sindiran politik.

"Saya rasa itu sindiran politik dari Anas kepada SBY. Karena seperti yang kita tahu, kemampuan Ibas itu tidak sama dengan kakaknya, Agus. Sebetulnya, Ibas ini cukup menarik, tetapi kekurangan dia hanya dalam soal komunikasinya," kata Ari saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, bila Anas mengusulkan Ibas untuk menjadi juru bicara Partai Demokrat, hal itu sama saja dengan upaya untuk membuka kelemahan Partai Demokrat.

"Anas itu kan mantan ketua umum Demokrat, dia tahu kekuatan dan kelemahan Partai Demokrat. Lagi pula, kenapa Anas tidak bicara ketika masih menjadi ketua umum. Kenapa setelah keluar, dia baru bicara," ujarnya.  Selanjutnya *

Minggu, 17 November 2013

Tanggapan Dude Harlino Soal Fotonya Bersama Keluarga Alyssa Soebandono

JAKARTA - Kabar kedekatan Dude Harlino dengan Alyssa Soebandono begitu santer diberitakan. Bahkan foto-foto keakraban Dude dengan keluarga Alyssa pun beredar di dunia maya.

Dalam foto tersebut, Dude terlihat menggandeng mesra Alyssa saat berfoto bersama anggota keluarga lainnya. Saat hendak dikonfirmasi mengenai foto tersebut, Dude menjawabnya dengan biasa saja.

"Saya dengan keluarga semua dekat lah, silahturahmi itu harus dijalani," urainya, saat ditemui di Shangri-La Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/11/2013). Selanjutnya *

Presiden Canangkan Gres! Wujudkan Ekonomi Syariah Dunia

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, agar mampu mendorong misi Indonesia untuk menjadi pusat Ekonomi Syariah dunia.

Pencanangan Gres!, yang dilakukan di hadapan puluhan para pemangku kepentingan Ekonomi Syariah itu, juga dihadiri oleh Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

"Saya menyambut baik Gres! untuk meningkatkan akselerasi masyarakat pada Ekonomi Syariah ... mari kita perkuat ekonomi domestik, mari kita bangun sistem dan budaya ... ekonomi nenek moyang kita," kata Presiden sebelum menekan sirine tanda pencanangan Gres!

Presiden menilai Sistem Ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang harus diperkuat di Indonesia mengingat saat perekonomian dunia mengalami gejolak, Ekonomi Syariah terbukti mampu bertahan. Selanjutnya *

Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara

Depok--Ketua Front Pembela Islam (FPI) Depok, Habib Idrus Al Gadri menerima permintaan maaf Jonnas Rivanno atas pembantahannya telah masuk Islam. Meski begitu, Idrus tidak akan mencabut laporannya kepada Polres Bogor terkait penghinaan agama oleh Jonas.

"Sebagai umat Islam kita maafin si Jonas, tapi proses hukum harus tetap jalan sampai dia kita jebloskan ke penjara," kata Idrus melalui pesan BlackBerry Message, Sabtu, 16 November 2013.

Menurut Idrus, proses hukum itu penting sebagai pelajaran bagi non Muslim. Dengan begitu, dia berharap tidak ada Jonas Jonas baru yang mempermainkan agama. Bukan saja terhadap agama Islam, tetapi agama apa pun. "Sehingga tidak ada lagi Jonas Jonas lain yang begitu mudahnya mengucap dua kalimat syahadat," katanya. Apalagi, kata Idrus, pengucapan kalimat syahadat itu hanya untuk mendapatkan wanita muslimah. "Setelah itu harus memilih dua pilihan, dicerai atau ikut agama mereka." Selanjutnya *

Rabu, 13 November 2013

Pria Misterius Tiup Terompet Tolak Bala Saat KPK Geledah Rumah Anas

JAKARTA - Seorang pria mengenakan pakaian Jawa lengkap dengan blankon tiba-tiba muncul ke lokasi penggeledahan KPK di kediaman Anas Urbaningrum di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2013).

Pria yang tidak diketahui asalnya itu tiba-tiba datang dengan berjalan kaki dan meniup sebuah alat tiup berbentuk tanduk panjang melengkung dengan bunyi raungan mirip terompet penanda perang.

Suaranya yang cukup keras sempat menarik perhatian beberapa pewarta yang tengah menunggu proses penggeledahan di rumah Anas.

Pria berkacamata berusia sekitar awal 30an itu sempat meniupkan terompet berbentuk unik tersebut beberapa kali di dua titik lokasi tak jauh dari rumah Anas.

Saat ditanya maksud tindakannya tersebut, pria itu menjelaskan bahwa alat tiup yang dibawanya itu bernama Sofar dan ia meniupnya untuk memberikan kekuatan kepada KPK dalam menjalankan tugasnya.

"Biar (KPK) enggak disantet," ujarnya.

Usai meniup terompet, pria itupun langsung pergi begitu saja tanpa mau menjelaskan nama dan asal-usulnya. Sumber *

Surat Pegawai KPK Sebut SBY Terima Aliran Dana Pilpres

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sebuah surat yang menyebutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima aliran dana Pemilihan Presiden 2009. Namun tidak disebutkan aliran dana tersebut berasal darimana.

Ma'mun Murod, Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), mengatakan surat tersebut berasal dari seorang pegawai KPK kepada Anas Urbaningrum yang isinya menyebutkan, bahwa dalam BAP Nazaruddin tersebut nama Susilo Bambang Yudhoyono

"Pada mulanya surat ini tidak akan pernah disampaikan oleh Mas Anas, karena surat ini rahasia tapi tenyata kemudian digeledah ditemukan KPK dan kemudian surat ini dibawa KPK, maka kami merasa penting surat ini harus dibacakan secara utuh," ujar juru bicara PPI, Ma'mun Murod.

Berikut isi surat yang disita KPK berdasarkan yang dibacakan Ma'mun Murod di kediaman Anas, Selasa (12/11/2013) malam.

"Kepada yth bapak Anas urbaningrum di tempat, sebelumnya saya mohon maaf dengan surat ini dan untuk kebaikan saya dan menjaga kerahasiaan ini maaf saya tidak menyebut ID saya yang sebenarnya. Saya adalah pegawai biasa di KPK. Selanjutnya *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//