Senin, 11 Februari 2013

PESTA NARKOBA SOLORAYA: Nyabu Hingga Bertukar Pasangan Kencan

Ketika artis Raffi Ahmad ditahan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN), masyarakat gaduh. Media massa ramai-ramai memberitakannya. Ternyata, dunia artis begitu dekat dengan penyalahgunaan narkoba. Seiring perjalanan waktu, kegaduhan itu berangsur hilang.

Sebenarnya, peredaran narkoba tak hanya di kalangan artis. Pejabat, pengusaha hingga warga biasa juga rentan terjerat narkoba. Solo juga demikian. Banyak cerita tentang peredaran narkoba di Kota Bengawan. Ya, tingkat peredaran narkoba di Solo tergolong tinggi di tingkat Jateng.

Simak penuturan bekas pencandu narkoba yang dekat dengan kalangan atas, sebut saja S. Menurut S, pencandu narkoba dari kalangan pejabat memiliki kebiasaan berpesta bareng-bareng.

Mereka biasanya menyewa hotel hingga tempat hiburan malam. “Kadang kami kenal baik dengan bos hotelnya,” kata S saat ditemui kepadaJIBI/SOLOPOS, Sabtu (9/2/2013) malam.

S dulu adalah anggota DPRD di daerah Soloraya. Selama 10 tahun mengonsumsi narkoba, ia nyaris mencicipi semua lokasi pesta narkoba di Kota Solo. Ia bukan sekadar pengonsumsi narkoba dalam frekuensi harian, melainkan per dua jam lantaran saking ketergantungannya kepada narkoba. Tak heran, ke mana pun ia pergi, di dalam tasnya selalu tersedia narkoba.

Rekan-rekan S sendiri juga dari kalangan pejabat, pengusaha, aparat hingga kurir dan bandar narkoba. Mereka berdatangan dari Jakarta, Jogja, Semarang hingga Surabaya. Selama menggelar pesta narkoba, S sama sekali tak waswas berurusan dengan aparat lantaran backing mereka juga dari kalangan aparat. “Aparat sekelas perwira menengah ke atas itu ikut bersama kami. Jadi, kami cukup aman,” akunya.

Menurut S, aparat kelas teri tak ada yang berani berpesta narkoba di kalangan pejabat. Namun, mereka tahu bahwa atasannya juga mengonsumsi narkoba. “Aparat kelas teri hanya disuruh menangkapi pengguna narkoba kelas teri juga. Itu sebagai ganti agar aparat kelihatan bertugas,” jelasnya.

Salah satu narkoba yang digemari S ialah jenis sabu-sabu dan inex. Dua jenis narkoba itu dianggap sesuai dengan kepribadiannya yang tertutup atau introvet. Hal ini jelas berbeda dengan rekan-rekannya yang menggemari jenis heroin atau putaw. “Saya itu yang penting fly dan pikiran tenang di tengah keramaian. Kalau teman-teman itu sampai joget dan pesta seks segala,” tuturnya.

Soal pesta seks, kata S, tradisi yang diselenggarakan para pencandu narkoba ialah mula-mula dengan membawa pasangan sendiri-sendiri. Tiba di lokasi dan memakai narkoba, ritual selanjutnya ialah seks bebas dengan saling bertukar pasangan secara berganti-ganti sampai pagi.

“Ada yang di dalam kamar tidur hingga kamar mandi. Yang jelas, siapa pun boleh memakai semua perempuan yang tersedia,” paparnya.

Jenis Kelamin Anindya Ditentukan Pagi Ini

Orang tua Anindya Thalita Putri (5), Achmadi dan Tugini mungkin tengah harap-harap cemas pagi ini. Sebab permohonan kepada Pengadilan Negeri (PN) Cibinong untuk anaknya akan diputus hari ini: Anindya perempuan atau laki-laki.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Senin (11/2/2013) putusan tersebut akan dibacakan oleh hakim tunggal Dr Ronald Lumbuun di PN Cibinong, Bogor. Rencananya, pembacaan sidang akan dihadiri kedua orang tua pukul 10.00 WIB dengan agenda sidang terbuka untuk umum.

Anindya terlahir dengan mengantongi akta kelahiran berjenis kelamin perempuan. Seiring waktu, terjadi perubahan bentuk dalam organ kelaminnya. Lantas orang tua Anindya melakukan operasi kelamin untuk penyempurnaan dan kini memohon majelis hakim memutuskan jika Anindya telah menjadi laki-laki.

Seperti diketahui, sidang ganti kelamin merupakan perkara yang jarang terjadi. Terakhir yang mencuat di media massa yaitu sidang di PN Semarang dengan pemohon Siti Maemunah. Pada 27 Desember 2011, hakim mengabulkan permohonan dan menetapkan Siti menjadi berjenis kelamin laki-laki dengan nama Mohamad Prawiradirjoyo atau Joy.

Joy lahir sebagai perempuan bernama Siti Maemunah. Saat itu, menurut pengakuan orang tuanya, kelamin Joy mirip alat vital perempuan. Tapi menjelang remaja, usai SMP, remaja berambut lurus itu merasa sebagai lelaki, baik psikologis maupun fisiknya.

Sabtu, 09 Februari 2013

Anas: Baca Kesuksesan dan Kelicikan Sengkuni!

Kader Himpunan Mahasiswa Islam sempat berbincang dengan Anas Urbaningrum setelah Ketua Umum Partai Demokrat itu tiba di Duren Sawit. Anas pun memberi pesan kepada kader HMI. Pesannya supaya membaca buku Mahabharata soal Sengkuni.

Salah satu kader HMI, Ramdansyah menerangkan ada tiga genarasi dari HMI yang berkumpul di rumah Anas di Jl Teluk Angsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (9/2/2013) pagi. "Kita cuma ngobrol-ngobrol saja," kata Ramdansyah.

Menurut Ramdansyah, HMI memberikan dukungan kepada Anas. Namun khusus soal partai, HMI tidak ingin ikut campur.

Dalam pembicaraan selama 15 menit itu, Anas juga sempat menitipkan sebuah pesan. Anas berharap jangan ada yang saling menyalahkan terkait situasi ini. Anas juga berharap seluruh kader HMI bisa tetap tenang.

Dan terakhir ada satu lagi pesan Anas yang bakal diingat Ramdansyah. Anas meminta agar buku Mahabharata dapat dibaca.

"Jangan lupa untuk baca buku Mahabharata tentang Sengkuni," pesan Anas.

Dalam cerita Mahabharata, Sengkuni adalah paman dari para Kurawa. Nah Sengkuni ini yang sukses mengakali para Pandawa dengan siasatnya. Lewat permainan dadu akhirnya para Kurawa bisa menguasai istana Indraprasta. Karakter Sengkuni identik dengan tindakan licik dan pragmatis.

Apa pesan ini merujuk kondisi internal di Demokrat? Cuma Anas yang tahu.

'Digeser' SBY, Anas Sudah Lumpuh

Permintaan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) SBY agar Anas Urbaningrum fokus pada kasusnya di KPK dinilai sebagai penggeseran untuk mantan anggota DPR itu. Posisi Anas kini sudah lumpuh.

"Ya Anas sekarang memang sudah sangat lumpuh. Posisi dia untuk melawan sudah dikunci rapat oleh SBY," ujar pengamat politik dari Charta Politik, Arya Fernandes ketika dihubungi, Sabtu (9/2/2013).

Menurut Arya, 8 keputusan Majelis Tinggi PD sudah sangat jelas. Jika melawan, akan segera dipecat.

Yang harus dilakukan Anas saat ini yakni mengumpulkan suara 2/3 anggota DPD dan 1/2 anggota DPC untuk memperbaiki revisi AD/ART PD. Namun hal itu sudah sangat sulit dilakukan.

"Posisi Anas sudah dikunci rapat oleh SBY dan Majelis Tinggi. Jika melawan, posisi DPD dan DPC akan dicoret dan tidak bisa menjadi anggota dewan," tuturnya.

SBY mengambil alih kepemimpinan Demokrat melalui 8 keputusan Majelis Tinggi PD yang diperluas. Dalam keputusan itu, Anas diminta fokus dalam penanganan kasus di KPK.

Namun tidak dijelaskan secara gamblang apakah Anas harus lengser dari Demokrat. Yang jelas, jika kader tidak patuh atas keputusan itu, maka akan dipecat.

Kamis, 07 Februari 2013

Pesanan Ertiga Double Blower Langsung Membludak!

Sejak diperkenalkan 14 Januari 2012 lalu oleh PTSuzuki Indomobil Sales (SIS), Suzuki Ertiga Double Blower langsung jadi primadona penjualan Suzuki. Di mana 4.438 unit disumbang Ertiga double blower pada bulan Januari 2013 dari 5.467 unit penjualan.

Menurut Susanto Winarto, Head of Sales Strategy PT SIS, Suzuki menargetkan penjualan 4-5 ribu unit perbulannya. Dengan target penjualan sebesar 60 ribu unit untuk tahun 2013. "Kami juga telah meningkatkan produksi Ertiga agar waktu penginden bisa dipangkas sehingga lebih cepat diterima konsumen," terang Susanto.

Kehadiran Suzuki Ertiga double blower telah direspon dengan baik oleh masyarakat. Terbukti dari tingginya animo calon konsumen Ertiga double blower di pameran 'Ertiga Cool Town' yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Mereka juga hendak melakukan test drive sekaligus berkesempatan mendapatkan hadiah dalam program 'Ertiga Excitest Drive'.

Tingginya permintaan konsumen, membuat penjualan Ertiga double blower menjadi tumpuan utama Suzuki saat ini. Dari survey yang dilakukan Suzuki, konsumen terlihat sangat puas, maka dari itu mereka tak ragu menjadikan Ertiga double blower sebagai tulang punggung penjualan Suzuki.

Selasa, 05 Februari 2013

Toyota Etios Akan Dibanderol Rp 140 Jutaan?

Setelah dikabarkan akan meluncur dalam hitungan bulan ke depan atau lebih tepatnya diposisikan setelah calon LCGC Agya, beredar informasi baru bahwa harga Toyota Etios atau yang juga dinamai Toyota Liva akan dipatok pada angka Rp 140 jutaan. Sumber yang mengetahui rencana ini menyebut angka tersebut sebagai perkiraan.

"Perkiraannya Rp 140 juta," ujar sumber tersebut. Sementara itu, sebelumnya harga Etios diprediksi pada angka Rp 150 juta dan akan bersaing di segmen sejenis, yang sudah diisi oleh Honda Brio dan Nissan March.

Grup Toyota sendiri sebelumnya diberitakan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam keterangannya mengatakan bahwa Toyota dalam beberapa waktu ke depan akan menyiapkan model-model untuk diekspor ke beberapa negara, termasuk kawasan ASEAN dan lebih jauh Asia, hingga Afrika dan Australia.



Dalam paparannya, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan menyampaikan bahwa dari rencana Rp 26 triliun, sebagai tahap pertama, investasi sebesar Rp 13 Triliun akan dikeluarkan dalam waktu 5 tahun ke depan. Dana tersebut berasal dari enam perusahaan, yakni Toyota Motor Corporation, Daihatsu Motor Co Ltd, Denso Corp, Toyota Auto Body Co Ltd, Toyota Tsusho Corporation (TT), dan Aisin Seiki Co Ltd (AS).

Rencana besar Toyota untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi salah satunya akan berimbas pada perakitan Toyota Etios.

Soal mesin, Etios yang sudah dijual di India menggunakan mesin tiga silinder 1.200 cc DOHC bertenaga 80 PS pada 5.600 rpm dengan torsi 104 Nm pada 3.100 rpm. Aspek efisiensi bahan bakar yang tepat guna, yakni VVT-i, bakal jadi senjata bagi Etios, terutama dibanding rival-rivalnya.

VVT-i pada dasarnya merupakan sistem untuk mengatur kerja katup secara elektronis dan sefisien mungkin. Kerjanya mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi berkendara (oleh sopir).

Sehingga membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan sekaligus menurunkan tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan lebih besar walaupun kapasitas cc silinder mesin kecil.



Sumber: *

Modifikasi Martabak, Mahasiswa ini Raup Omzet Rp 30 Juta/Bulan

Hampir semua orang mengenal makanan yang namanya martabak. Selintas ketika mendengar nama makanan ini, akan terbayang sebuah lingkaran besar, terpotong-potong dan memiliki isi.

Pastinya bayangan itu akan buyar jika melihat martabak mavia. Muhammad Gufron adalah inisiatornya. Martabak dengan diameter 3,5 cm dilapisi rasa unik ini berhasil ia ciptakan 2011 silam. Bagaimana ceritanya?

"Idenya dulu begini. Saya terinspirasi dari (es krim) Magnum, ini sebenarnya saya bikin kayak gini ikut Magnum. Magnum kan di luarnya keras karena coklat dalamnya lembut. Kalau itu kan es krim, kalau ini martabak yang lembut isinya," jawab Gufron saat berbincang bersama detikFinance, Selasa (4/2/2013).

Ia mengaku sebagai pengagum sejati martabak. Pantas saja, meski masih menempuh studi di jurusan Perikanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Gufron berani memulai usaha ini. "Jauh banget ya,tapi saya memang suka sama martabak," tandasnya.

Modal yang disiapkan kala itu sebesar Rp 17,5 juta. Percobaan pertama, Ia memproduksi martabak yang ukuran diameternya 8,5 cm namun dengan posisi terbuka.

"Tapi di situ teryata enggak sesuai dengan segmen pasar saya. Saya inginnya buat untuk anak muda, dan praktis. Akhirnya buat kayak gini lebih kecil," ucap Gufron.

Menurutnya, anak muda sering membatalkan niat membeli martabak hanya karena kebesaran dan rasa yang cenderung monoton. Harga yang dipatokpun disesuaikan, yaitu Rp 7.000. Lokasi penjualan tersebar di kantin-kantin wilayah Bogor, seperti kantin kampus dan sekolah.

"Kita sesuaikan produknya sama konsumennya. Jadi diselimuti coklat. Jadi ada campuran rasa juga. Rasanya ada original, cheese milk, sama double coklat," terang Gufron sambil memperlihatkan kreasinya.

Status sebagai mahasiswa memang menjadi sebuah kendala. Membagi waktu jadi alasan utama untuk memilih mana yang menjadi prioritas. Alhasil, pilihannya ternyata berbuah manis. Saat ini Ia bisa mengantongi uang Rp 30 juta per bulan.

Gufron juga menyebutkan kendalanya dalam mengelola karyawan. Setahun berjalan, masalah ini cukup membuatnya kewalahan. "Jadi sekarang ada tujuh (karyawan). Ini baru beberapa bulan sudah 2 karyawan yang berhenti. Jadi pas berhenti kan training lagi itu repot," jelasnya.

Tahun 2013, Ia sudah mematangkan beberapa strategi. Di antaranya dengan membuka kemitraan dengan tiga jenis. Pertama, jenis investasi dengan sistem bagi hasil dan pengembalian modal. Kedua adalah jenis distribusi di mana pembagian untuk penjual 10%. Ketiga adalah reseller dengan sistem jual putus.

"Saya targetkan untuk main di Jabodetabek yang sudah ada beberapa tempat yang kami tinggal deal. Kue Lapis Bogor, Javapucino terus di UI (Universitas Indonesia) sama ada beberapa tempat di Kampung Melayu," lanjutnya.

Gufron juga akan mengakhiri produknya di jual dari kantin-kantin dan mencoba masuk ke swalayan atau mal di Jabodetabek. Menurutnya ini penting untuk menjangkau konsumen kelas menengah ke atas.

"Karena saya melihat kayak gini, kalau saya jual masih di tempat yang biasa, itu ngejatuhin produk saya. Akhirnya saya ingin naik ke segmen menengah ke atas," pungkasnya.

Tertarik dengan peluang usaha ini?
Hubungi Gufron di @martabakmavia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//