Sabtu, 21 Juli 2012

Tiga WNI Ditembak "Joker" Saat Pemutaran Film Batman di AS


Jakarta
 Rita Paulina Situmeang (45) dan anaknya Prodeo Et Patria Situmeang (15) masih dirawat intensif di rumah sakit di Colorado, AS. Sang ibu dirawat di dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center sedang sang anak, dirawat di University of Colorado Hospital.

Sedang sang ayah, Anggiat M Situmeang (45) mengalami luka memar. Penembakan itu terjadi pada Kamis (19/7) tengah malam waktu AS. Sang pelaku James Holmes, berusia 24 tahun sudah diringkus FBI. Dia juga mengaku sebagai 'The Joker' yang merupakan musuh Batman.

"Sudah ditangani Konsulat Jenderal di LA," kata juru bicara Kemlu Michael Tene saat dikonfirmasi, Sabtu (21/7/2012).

Insiden penembakan yang dilakukan pemuda berusia sekitar 24 tahunbernama James Hayes itu terjadi saat pemutaran midnight di bioskop 16 Century di Colorado.

Pelaku menembaki penonton secara brutal dengan senjata sejenis riffle saat film 'The Dark Knight Rises' baru mulai sekitar 15 menit. 12 korban tewas dan 59 korban lainnya mengalami luka. Polisi berhasil meringkus pelaku yang menjuluki dirinya sebagai 'The Joker' beberapa jam setelah kejadian.


Sumber: *

”Itu keras ya, sangat keras,” kata Dahlan


Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II memiliki tanggapan tersendiri atas pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kepada menterinya untuk mundur jika terlalu sibuk berpolitik.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan pernyataan SBY tersebut sangat keras. ”Itu keras ya, sangat keras,” kata Dahlan, usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, hari ini.
Nama Dahlan belakangan ini kerap disebut sebagai salah satu calon presiden potensial untuk dimajukan dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Namun Dahlan enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah sudah mulai dipinang oleh partai politik dan jika ia merasa teguran tersebut ditujukan kepada dirinya, Dahlan langsung menghindar. ”Tidak kok, saya mau bekerja saja,” jawab dia, sembari berjalan cepat menjauhi wartawan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Syariefuddin Hasan, setuju dengan pernyataan SBY itu, karena sebagai menteri memang memiliki pakta integritas. Bagi menteri yang berasal dari partai politik harus memiliki kesadaran untuk bisa membagi waktu.
Syarief, yang merupakan politisi Partai Demokrat, mengatakan pernyataan SBY tersebut tidak ditujukan secara khusus kepada orang tertentu. ”Beliau mengharapkan para menteri betul-betul bisa membagi waktu dan mengutamakan kepentingan pekerjaan sebagai menteri,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan maksud dari pernyataan SBY adalah bagaimana para menteri yang berasal dari partai politik bisa mengelola waktunya dengan baik.
Wacik mencontohkan pada 2009 lalu, dia menjadi calon legislatif, dan memutuskan untuk mengambil cuti. ”Waktu itu boleh dikatakan 99 persen urusan negara, tugas sebagai menteri ya fine,” katanya.
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat ini mengatakan pernyataan SBY bisa juga ditujukan kepada menteri yang terlalu sibuk mengurusi partai.
”Misalnya ada menteri yang tidak bisa bagi waktu, kalau dicari tidak ada terus, ngurusin partai ya introspeksi diri lah,” kata Wacik, namun enggan menyebutkan siapa yang dimaksud.

Jumat, 20 Juli 2012

Hilal di Cakung, Dianulir?

Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri meragukan kualitas rukyat di Cakung. Bukan hanya meragukan, tapi mengatakan hasil rukyat di Cakung itu tidak sah dan meminta Kementerian Agama menertibkan tim rukyat di sana.

Ada empat hal, kata Kiai Ghazalie yang menyebabkan hasil rukyat di Cakung tidak shahih menurut ilmu falak.

Pertama hilal dilaporkan berhasil diamati pada pukul 17.53 WIB, sebelum waktu maghrib untuk wilayah Jakarta tiba. Padahal menurut ketentuan syariat dan berdasarkan pedoman ilmu astronomi hilal baru mungkin dilihat setelah ghurub, atau terbenam matahari. “Belum maghrib, mustahil mendapatkan hilal,” kata Kiai Ghazali.

Kedua, cuaca di Jakarta, tepatnya di Cakung pada saat diadakan rukyat dalam keadaan mendung. Sementara arah pengamatan hilal di lokasi rukyat Cakung saat ini sudah terhalang gedung-gedung tinggi Jakarta.

“Sudah lama kami mensurvei lokasi rukyat di Cakung. Tempatnya dan alat yang dipakai sangat sederhana. Sementara di barat sana terdapat gedung pencakar langit,” tambah Kiai Ghazalie.

Ketiga, tim rukyat yang menyatakan berhasil melihat hilal adalah orang yang itu-itu saja. Hakim yang menyumpah juga hakim yang itu-itu saja. Sangat kompak. “Tolong disampaikan hakim mana yang menyumpah dan dan di wilayah mana,” kata Kiai Ghazali,

Keempat, ahli falak NU itu mengingatkan, rukyat tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan, dan harus disertai ilmunya. Laporan hasil rukyat tidak cukup hanya dengan sumpah tetapi juga harus disertai data mengenai posisi matahari tenggelam, berapa jarak antara bulan dan matahari, serta bagaimana kondisi kemiringan hilal yang berhasil diamati.

Maka tegas Lajnah Falakiyah PBNU meminta pihak Kementeterian Agama segera mengadakan peninjauan kembali apakah layak Cakung digunakan untuk melakukan rukyat.

“Perlu ada tinjauan dari Kemenag agar tidak menjadi insiden terus-menerus. Ini bikan main-main. Saya minta hakim yang menyumpah dipanggil Mahkamah Agung untuk diperingatkan,” kata Kiai Ghazalie. NU Online juga menerima laporan dari berbagai daerah dan beberapa pesantren bahwa tim rukyat Cakung menyebarkan hasil rukyatnya sehingga membuat gelisah warga.

Semoga tulisan ini dapat menjernihkan polemik yang terjadi serta menepis isu dan tuduhan miring kepada pemerintah & ormas-ormas yang menetapkan 1 ramadhan jatuh hari sabtu 21 juli 2012. Sehingga kita lebih cerdas bersikap dan lebih khusyu dalam beribadah. Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.

Jokowi: Silaturahmi di TPS Kalah Setiap Akhir Pekan di Bulan Romadlon

Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menggunakan bulan Ramadan untuk bertemu warga Jakarta. Calon yang memperoleh 1,8 juta suara di putaran pertama ini, akan mengisi kegiatan Ramadan di Jakarta tiap akhir pekan.

"Kegiatannya menyesuaikan dengan Ramadan, tetap berdialog dengan masyarakat dengan berbuka puasa bersama, salat tarawih tiap akhir pekan," kata anggota tim sukses Jokowi, Riffa Juffiasari, kepada detikcom, Jumat (20/7/2012).

Menurut Riffa, untuk lokasinya, akan diprioritaskan ke wilayah yang perolehan suaranya kalah dari calon incumbent Fauzi Bowo. "Kita bekerja dari hasil evaluasi, daerah sasaran di mana saja TPS yang kita kalah," kata Riffa.

Riffa menuturkan, Jokowi sedianya datang ke Jakarta akhir pekan ini. Namun karena hari pertama puasa jatuh pada Sabtu 21 Juli, Jokowi akhirnya memilih tetap di Solo. "Karena ada urusan dinas dan mungkin puasa pertama beliau punya agenda di sana," ujarnya.

Dihubungi terpisah, jubir timses Jokowi-Ahok, M Taufik, menyatakan Ahok juga akan ikut serta mendampingi Jokowi dalam beberapa kegiatan Ramadan. Hanya saja Ahok punya waktu lebih banyak karena ia tinggal di Jakarta.

"Di hari aktif kerja, Pak Jokowi kan sibuk sebagai Wali Kota Solo, jadi beliau hanya bisa bersama warga Jakarta di akhir pekan," tutur Taufik.

"Ya tentu ini juga dalam rangka menghadapi putaran kedua," imbuhnya.

Terapsi: Penyetrika & Pelipat Baju dari Mahasiswa FK-UGM Yogyakarta, Harga Rp 25.000,-

Yogyakarta - Menyeterika dan melipat pakaian hingga rapi adalah pekerjaan yang mudah. Namun tidak semua orang bisa mengerjakannya karena akan menyita waktu dan tenaga. Tidak mengherankan, kalau sekarang orang memilih jasa laundry untuk menyerahkan pekerjaan ini.

Sekarang ini sudah ada cara cepat untuk menyeterika dan melipat baju dengan cepat dan mudah. Pelipat Baju yang diberi nama Terapsi itu adalah karya kreatif 5 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM)), yakni Nisa Salsabila Shafarudin, Nurida Khasanah, Dimas Reza Rahmana, Fitrah Pawalangi dan Ngurah Nata Baskara.

Mereka berhasil membuat alat pelipat baju yang terbuat dari bahan kertas karton duplek. Cukup dengan tiga kali melipat karton duplek, pakaian yang sudah diseterika langsung rapi seketika.

"Alat ini untuk menyetrika dan melipat baju menjadi lebih cepat, rapi dan hemat energi," kata Nisa di kampus UGM di Bulaksumur, Jumat (20/7/2012).

Menurut Nisa, bahan dasar alat pelipat baju adalah kertas karton duplek ukuran 60 x 80 cm. Kertas dipotong simetris untuk mandapatkan lipatan tiga bagian. Karton duplek bagian dalam dilapisi dengan kertas kesing. Sedangkan pelapis luar karton dibungkus kain furing.

"Karton duplek dan kertas kesing ini kita pilih karena tahan terhadap panas seterika, dan harganya pun lebih murah," ungkapnya.

Dia menjelaskan dengan Pelipat Baju Terapsi ini hanya membutuhkan waktu 11 detik untuk melipat baju. Jauh lebih cepat dari cara melipat baju pada umumnya. Tidak hanya itu, alat pelipat baju ini mampu menghemat 2/3 penggunaan listrik.

"Dari 100 usaha laundry yang kita survei rata-rata membutuhkan waktu 33 detik," katanya.

Dimas Reza Rahmana menambahkan saat ini Terapsi dijual dengan harga Rp 25 ribu/buah. Untuk produksinya, menggandeng salah satu panti asuhan di Yogyakarta.

"Yang mengerjakan 20 anak panti. Harapan kita, memberi mereka lapangan pekerjaan dan mereka pun bisa mengisi waktu luang di panti," kata Dimas.

Menurut dia, pengerjaan pesanan sesuai dengan permintaan pembeli. Kemasan juga disesuaikan dengan warna dan corak yang diinginkan pembeli. Pemilik laundry juga menyambut positif alat tersebut, namun harus disesuaikan dengan ukuran lebar meja setrika.

"Alat tersebut tengah dalam proses pendaftaran hak paten," tutup Dimas.

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM menciptakan inovasi berupa Terapsi (Pelipat Baju Cepat, Rapi dan Berseni). Alat ini membantu mempercepat pelipatan dan menghemat listrik.
Lima mahasiswa tersebut, Nisa Salsabila Shafarudin, Andi Ashady Fitrah Pawallangi, Nurida Khasanah, Muhammad Dimas Reza Rahmana dan Anak Agung Ngurah Nata Baskara. Andy menjelaskan proses penciptaan alat ini berawal ketika bisnis laundry menjamur.

Berdasar survei Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2012, ada 7.384 usaha laundry. “Dari uji pengamatan di 100 tempat laundry, rata-rata dibutuhkan 33 detik untuk melipat baju dengan posisi seterika tetap menyala,” katanya (20/7).

Mereka kemudian menciptakan alat yang bisa mempercepat proses pelipatan sekaligus menghemat listrik. Terciptalah Terapsi berbahan karton dupleks bertekstur halus, ringan dan tahan panas. Karton diberi kain furing aneka warna serta dihiasi kain perca batik sehingga tampilannya cantik.
Sebuah baju diletakkan di atas Terapsi posisi bagian depan menghadap bawah. Setelah itu, baju dilipat lewat tiga langkah, sesuai ukuran lipatan yang sudah disesuaikan. Ada dua ukuran, besar 60x80 cm dan kecil 60x75 cm. 

Melipat dengan Terapsi membutuhkan waktu 11 detik. Proses melipat yang pendek membuat kebutuhan listrik makin hemat. Timnya lantas menghitung apabila satu tempat laundry memiliki tiga seterika dengan daya 330 watt terus beroperasi selama 12 jam penuh. Tarif listrik PLN sebesar Rp 100/kwh. “Kalau seluruh laundry di DIJ menggunakan alat ini maka pengeluaran listrik bisa dihemat hingga Rp 151,75 juta,” ujarnya.
Andy mengatakan, sejak diproduksi April 2012, produknya sudah laris dibeli pelanggan, langsung maupun online. Terapsi sudah terjual 120 buah ke berbagai tempat seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar dan Ngawi. 

Nisa menambahkan, alat ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan yang mudah terurai. Meski begitu, jika digunakan sesuai aturan yang ada alat ini bisa tahan enam bulan hingga setahun. Supaya lebih menarik pembeli, timnya menciptakan warna kain furing dan motif hiasan yang bisa dipesan sesuai keinginan pembeli. Saat ini tersedia sekitar tujuh warna yakni merah, merah muda, ungu, orange, biru muda, biru tua dan hijau. 

Produk ini dijual Rp 25 ribu, sebagian keuntungan disumbangkan ke panti asuhan yang jadi rekan kerja mereka. “Kami bukan memperkerjakan anak di bawah umur, tapi memberi keahlian dan penghasilan ketika mengisi waktu luang,” katanya. Nurida mengatakan alat ini tengah diajukan untuk dipatenkan agar bisa dikembangkan. Rencananya, alat ini akan dijual dalam bentuk Terapsi plus mejanya. “Namun saat ini kami masih fokus pada penjualan sebelum dikembangkan,” katanya. 

Kata Nurida, hal ini tidak lepas dari bisnis laundry yang masih terus berkembang jumlahnya sehingga jadi pasar potensial alat ini. Karya inovasi kelima mahasiswa ini juga berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-25 untuk kategori Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan di UMY beberapa waktu lalu.

Video


Bambang Soesatyo, Menyindir Presiden SBY

Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyindir Presiden SBY yang telah mengeluarkan pernyataan permintaan mundur kepada menteri dari parpol yang tak bisa membagi tugas negara.

Menurut Bambang, Presiden SBY tak boleh menyalahkan menterinya jika dirinya sendiri masih menjabat di parpol.

"Seharusnya Presiden juga memberi contoh kepada bawahannya agar tidak menjadi bagian dari pengurus parpol," ujar Bambang melalui pesan singkat elektronik, Jumat (20/7/2012).

Permintaan mundur bagi menteri yang tak becus membagi energi di pemerintahan dan parpol ini disampaikan Presiden SBY dalam pidato pengantar Rapat Kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (19/7/2012) kemarin.

Presiden mengingatkan agar para pembantunya yang berasal dari parpol tetap memprioritaskan tugas pokok melayani rakyat hingga akhir masa tugas 2014 mendatang.

"Mari bersama-sama seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik mengundurkan diri," tegas Presiden SBY.

Sebagaimana diketahui, sejumlah petinggi hingga ketua umum (ketum) parpol masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pimpinan Presiden SBY. Sejumlah petinggi partai besutan SBY, Partai Demokrat (PD), juga ikut dalam barisan menteri-menteri tersebut. Bahkan, Presiden SBY sendiri juga menjabat Ketua Dewan dan Ketua Majelis Tinggi PD.

"Selama presiden tetap menjadi pengurus parpol dengan menjadi Ketua Dewan Pembina dan tokoh sentral parpol, maka tidak boleh menyalahkan menterinya," sindir Bambang selaku Wakil Bendahara Umum Partai Golkar dan juga anggota Komisi III DPR itu.

Sumber:  *

Kekalahan Foke-Nara: Dukungan PAN Tidak Solid

JAKARTA - Tak maksimalnya suara yang diperoleh pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, salah satu faktornya karena tak mendapat dukungan solid dari kader partai pengusung, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).

Itu diakui oleh Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiyarto. Menurutnya, ketika putaran pertama, ada beberapa kader yang mendukung Didik J Rachbini yang berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid, ada pula yang mendukung Faisal Basri-Biem Benyamin.

"Memang suara Foke tak maksimal, ada kontribusi itu meski tidak dominan. Kader kami bertebaran di Hidayat dan Faisal. Yang bertebaran sudah dikonsolidasikan. Karena konstelasinya seperti itu," ujar Bima di diskusi 'Masih Patutkah Survei Politik Dipercaya? 'di Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).

Menurut Bima, dengan masuknya Foke-Nara pada putaran kedua bersama pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, PAN mengaku lebih solid.

Mengingat, banyak kader yang terpecah pada putaran pertama dengan tidak memenangkan Foke-Nara, kini satu suara mendukungnya.

Bima mengatakan, secara personal banyak kader PAN tak memberikan suaranya kepada Foke, tapi lebih memilih Jokowi karena kedekatan.

Beberapa waktu lalu, tak sedikit petinggi PAN kerap menyindir cara komunikasi politik Foke yang tidak menarik antusiasme publik.

Meski banyak personal yang mendukung Jokowi, PAN tak serta merta mendukung Jokowi. Sebab, ada ikatan undang-undang bahwa sebuah partai yang mendukung calon tertentu sejak awal dan tercatat di KPUD, tak boleh mencabut dukungannya. (*)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//