Jumat, 15 Maret 2013

Ketua Komisi Bisa Usir Anggota DPR yang Merokok dalam Rapat

Larangan merokok di Gedung DPR sebenarnya ketat. Sedemikian ketatnya sampai-sampai, ketua komisi atau pimpinan rapat di DPR diperkenankan mengusir anggota DPR yang kedapatan merokok dalam ruang rapat.

Namun bagaimana prakteknya selama ini?

"Ya itu harusnya bisa diusir. Tapi memang itu yang sulit untuk ditegakkan, karena kan ketua komisinya ada juga yang merokok," kata anggota Badan Kehormatan (BK), Usman Jafar, saat dihubungi, Jumat (15/3/2013).

Usman menegaskan di ruangan rapat komisi terdapat larangan untuk merokok. Anggota DPR dilarang merokok di dalam ruang rapat baik saat rapat masih berlangsung ataupun sesudah rapat.

"Harusnya mereka kalau mau merokok di luar," ujarnya.

Namun sayangnya BK memang belum mengatur sanksi yang tegas soal merokok ini. BK akan membahas sanksi untuk anggota DPR yang merokok dalam rapat internal.

"Belum tahu (sanksinya) saya, nanti kita bicarakan," tuturnya.

Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat, Parlindungan Hutabarat, dilaporkan ke BK karena merokok saat rapat dengan mitra kerja. Atas peristiwa itu, BK memanggil Ketua Komisi X Agus Hermanto.

Selasa, 12 Maret 2013

Djoko Susilo Bagi-bagi Rp 10 Miilyar di Area Parkir, Siapa Penerima?

Duit suap kasus korupsi simulator SIM (Surat Izin Mengemudi) yang menyeret nama Inspektur Jenderal Djoko Susilo ternyata diberikan tempat parkir. Miliaran rupiah uang rasuah itu juga dibungkus dalam sebuah kardus tas kertas. Total uang yang diduga didiruskan Djoko Susilo mencapai Rp 10 miliar.

Uang itu disalurkan melalui tiga pintu: politikus Partai Demokrat (Nazaruddin), Partai Golkar (Aziz Syamsuddin dan Bambang Soesatyo), serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Herman Hery). Pelicin ini diduga berkaitan dengan usaha memuluskan pembahasan anggaran pada 2010, untuk tahun 2011.

Hal itu terungkap dalam laporan majalah utama Tempo edisi 11 Maret 2013 yang berjudul "Minyak Penangkal 'Masuk Angin'. Menurut sumber Tempo, kardus duit berupa kardus air kemasan itu berpindah tangan di area parkir Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Ini bukan kardus biasa: isinya uang kertas yang diperkirakan sejumlah Rp 4 miliar. Pembawanya Wasis Triapambudi, anggota staf Korps Lalu Lintas Kepolisian RI. Penerimanya ajudan politikus Partai Golkar, Aziz Syamsuddin.

Beberapa saat sebelumnya, di kursi luar Kafe De Luca, juga di area parkir mal itu, Aziz Syamsuddin duduk bersama koleganya, Bambang Soesatyo. Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, kepala panitia pengadaan simulator untuk ujian surat izin mengemudi, yang telah berkomunikasi dengan Aziz, datang mendatangi mereka. Ia menyampaikan pesan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo: "Kiriman ada di mobil." Aziz lalu meminta "paket" dipindahkan ke mobil yang ia tumpangi bersama Bambang, sedan hitam Mercy S-Class.

Teddy memimpin proyek simulator mobil dan sepeda motor tahun anggaran 2011 senilai Rp 196,8 miliar. Ia beberapa kali menemani Djoko Susilo menemui anggota Dewan Perwakilan Rakyat demi memuluskan pembahasan anggaran proyek ini. Transaksi di De Luca pada akhir 2010 itu merupakan bagian dari serangkaian lobi yang mereka lakukan.

Perjamuan dengan para politikus dilakukan beberapa kali di antaranya di Restoran Nippon Kan, Hotel Sultan, dan King Crab di Jakarta. Djoko dan Teddy menemui Muhammad Nazaruddin, anggota Dewan dari Partai Demokrat. Menurut seseorang yang mengetahui peristiwa ini, Nazaruddin menawarkan jasa "pengamanan" anggaran Kepolisian, termasuk proyek simulator. Djoko setuju dan meminta Nazaruddin berhubungan dengan Teddy. Di pertemuan kedua, Teddy bertemu dengan Nazaruddin yang ditemani Anas Urbaningrum, ketika itu Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan. Ini membuat nama Anas terseret dalam kasus Simulator SIM

Segera setelah pertemuan-pertemuan itu, menurut sumber yang sama, Teddy sibuk mengantar paket ke para politikus. Ia datang ke Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Ditaruh dalam paper bag dan dalam bentuk uang dolar Amerika Serikat, bingkisan ini merupakan jatah untuk Partai Demokrat. Bagian untuk politikus PDI Perjuangan sejumlah Rp 2 miliar dikirimkan ke kantor Herman Herry, anggota Dewan dari partai itu, di Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Bambang Soesatyo membantah hadir dalam penyerahan uang di Kafe De Luca. Ia mengaku hadir dalam pertemuan lain yang dihadiri Djoko Susilo di ruang VIP Restoran Basara, Menara Summitmas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Bambang menyebutkan pertemuan di Basara dihadiri banyak anggota Komisi Hukum Dewan. Ia mengatakan acara pada awal 2010 itu dihadiri antara lain oleh Nazaruddin dan Herman Herry. Ketua Komisi Benny K. Harman juga datang. Bambang menyatakan hadir karena diajak Aziz Syamsuddin. Adapun Djoko Susilo diteƂ­mani Teddy Rusmawan. Menurut Bambang, Djoko membicarakan Rancangan Undang-Undang Lalu Lintas. Aziz mengakui sering datang ke Kafe De Luca. Namun ia menyatakan belum pernah sekali pun bertemu dengan Teddy.

Pengacara Djoko Susilo, Tommy Sihotang, mengatakan tak pernah mendengar cerita pertemuan kliennya dengan para politikus Senayan. Soal pertemuan dengan Nazaruddin, ia mengatakan, "KPK belum pernah tanya soal itu."

Penghafal Al Quran Bisa Masuk Fakultas Kedokteran

Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan UNS memiliki jalur khusus penerimaan bagi calon mahasiswa yang punya keahlian menghafal Al Quran. Sejak 2012, sudah diterima 8 orang penghafal Al Quran yang berada di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

"Salah satu syaratnya harus hafal minimal 20 juz Al Quran. Ini bentuk apresiasi kepada penghafal Al Quran," katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta perguruan tinggi di Indonesia menggelar karpet merah atau memberi keistimewaan bagi calon mahasiswa miskin.

Nuh mengatakan, perguruan tinggi harus menjadi bagian untuk memutus rantai kemiskinan. "Kita harus buktikan bahwa rantai kemiskinan bisa diputus oleh pendidikan," ujar Nuh saat meresmikan pembangunan 7 gedung baru Universitas Sebelas Maret Surakarta, Senin, 11 Maret 2013.

Dia menilai kemuliaan sebuah kampus bukan dari banyaknya mobil yang diparkir di area kampus. Melainkan seberapa banyak anak tidak mampu yang bisa kuliah di kampus tersebut. "Apalagi jika bisa diterima tanpa ujian tulis," ucapnya.

Perguruan tinggi bisa menerima calon mahasiswa miskin lewat beasiswa Bidikmisi atau program-program beasiswa lainnya. "Mereka berpotensi untuk dikembangkan. Selain itu biar barokah," katanya.

Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan UNS memiliki jalur khusus penerimaan bagi calon mahasiswa yang punya keahlian menghafal Al Quran. Sejak 2012, sudah diterima 8 orang penghafal Al Quran yang berada di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

"Salah satu syaratnya harus hafal minimal 20 juz Al Quran. Ini bentuk apresiasi kepada penghafal Al Quran," katanya.

Nanti Biaya Kuliah di Kampus Negeri Sama Semua

Pemberlakuan aturan Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru di kampus negeri tahun ini mendorong sebagian kampus di Yogyakarta menetapkan besaran biaya kuliah yang akan mencakup seluruh jenis kewajiban pembayaran. Salah satu yang sudah menetapkan besaran nilainya ialah Universitas Negeri Yogyakarta.

Humas Universitas Negeri Yogyakarta, Anwar Effendi, mengatakan kampusnya memutuskan ada tiga jenis nilai biaya kuliah yang akan berlaku bagi mahasiswa baru tahun ini. "Tergantung jenis program studinya," kata dia pada Selasa, 12 Februari 2013.

Bagi mahasiswa baru di jurusan berkategori sosial dan bahasa, biaya kuliah per semester sebesar Rp 2,6 juta. Sementara bagi yang mengambil program di kategori MIPA, Olah Raga dan Seni nilai biayanya Rp 3 juta. Sedangkan bagi pengambil program vokasi atau teknik, nilai biayanya per semester Rp 3,5 juta.

Menurut Anwar, penentuan nilai itu didasarkan pada kebutuhan operasional setiap jurusan dan besaran subsidi pemerintah yang diterima oleh UNY pada tahun ini. Biaya itu juga akan menjadi satu-satunya uang pembayaran kuliah yang disetor mahasiswa baru. "Tak ada lagi biaya lain, seperti untuk praktek dan kebutuhan lainnya," kata dia.

Pembantu Rektor II UNY, Mohammad Alip memastikan nilai UKT itu akan berlaku bagi mahasiswa angkatan 2013 selama masa studinya. Jika ada perubahan besaran nilai biaya operasional jurusan, kata dia, kenaikan biaya hanya akan berlaku bagi mahasiswa baru tahun selanjutnya. "Jadi pasti tak ada kenaikan biaya bagi mahasiswa lama," ujar dia.

Kata Alip, kampusnya tahun ini akan menerima sekitar 6000-an mahasiswa baru. Dengan jumlah mahasiswa sebesar itu, sebagian biaya operasional kampusnya pada tahun ini ditutupi oleh subsidi pemerintah seperti dari Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). "Tahun ini UNY terima BOPTN sebesar Rp32 milyar," kata dia.

Sementara itu, UGM hingga kini masih sedang merumuskan besaran UKT. Humas kampus itu, Wijayanti mengatakan hingga kini besaran nilainya belum ditetapkan. "Prinsipnya, besaran UKT nanti di UGM diusahakan tetap menjamin adanya pendidikan berkualitas, tapi tetap memberi kemudahan bagi mereka yang kurang mampu," ujar dia.

Jumat, 08 Maret 2013

Aksi Damai, Anggota TNI Gendong Polisi

Aksi damai menyikapi kerusuhan antar-aparat di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dilakukan oleh salah satu anggota Detasemen Polisi Militer 4/IV Surakarta, Kopral Kepala Partika Subagyo, Jumat (8/3/2013).

Setelah bersalaman dengan anggota polisi yang saat itu tengah bertugas, Partika langsung mengajak polisi gendongan secara bergantian. Aksi tersebut pun mendapat sambutan baik dari para anggota polisi yang sedang bertugas.

Setelah menggendong beberapa petugas, Partika pun meminta anggota polisi menggendong dirinya. Tawa pun pecah melihat aksi tersebut, termasuk para wartawan yang hadir meliput.

"Saya prihatin atas kerusuhan di OKU, dan saya harap hal tersebut tidak terjadi di Solo," kata kopral yang terkenal melakukan aksi unik di Kota Solo.

Senada dengan Kopral Subagyo, Kasat Sabhara Komisaris Samsi Dukha mengatakan, peristiwa di OKU biarlah terjadi di sana, dan jangan sampai merembet ke Solo. "Kami berharap masalah yang di sana (OKU) cepat selesai," katanya seusai acara aksi damai.

Petisi Hukum Rasyid Rajasa Didukung 2.061 Orang

Petisi yang meminta terdakwa kasus BMW maut, Rasyid Rajasa ditahan telah didukung oleh lebih dari dua ribu orang. Dalam halaman situs petisi tersebut, Jumat 8 Maret 2013, tercatat tepatnya sudah 2.061 orang menandatangani petisi "Perlakukan, Periksa, dan Adili Rasyid Rajasa Sesuai Rasa Keadilan Masyarakat".

Petisi ini dikirim langsung melalui surat elektronik kepada Ketua Mahkamah Agung RIM. Hatta Ali, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Komisi Hukum DPR RI I Gede Pasek Suardika, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung RI Basrief Arief, dan Ketua Ombudsman RI Danang Girindra Wardhana.

Adalah Muhammad Isnur, aktivis Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, yang menginisiasi pembuatan petisi ini pada awal Februari lalu. Hingga sekarang, petisi masih beredar di dunia maya.

Pembuatan petisi berawal dari ramainya diskusi di social media soal kasus BMW maut. "Banyak yang bilang (Rasyid tidak ditahan) itu enggak fair. Ada yang salah dalam penerapan hukum buat Rasyid Rajasa, ada beda perlakuan (diskriminasi),” kata Isnur.

Isnur membandingkan perlakuan atas Rasyid, putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, dengan Afriyani Susanti saat menjadi tersangka kasus Xenia maut. Menurut dia, alasan jaminan Rasyid tidak akan lari maupun menghilangkan barang bukti juga seharusnya bisa diberlakukan pada Afriyani dulu. "Memangnya Afriyani akan lari dan hilangkan barang bukti?"

Tak hanya itu, Isnur juga mengungkit kasus AAL, remaja asal Palu, Sulawesi Tengah yang mencuri sandal. "AAL saja ditahan." Isnur berharap penegak hukum bekerja lebih profesional. Sebab, kasus ini bisa dicontoh oleh kasus lain di masa datang. "Bisa membuat hukum kita chaos."

Kecelakaan BMW maut yang melibatkan Rasyid terjadi pada 1 Januari 2013 di Tol Jagorawi. Rasyid, pengendara mobil BMW X5, menabrak mobil Daihatsu Luxio. Akibatnya, dua penumpang Luxio, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan bulan meninggal dunia. Sementara, tiga lainnya mengalami luka serius yakni Nung, 30 tahun, M. Rifan, dan Supriyati, 30 tahun.

Meski begitu, Acid, panggilannya, belum sehari pun menghuni ruang tahanan. Ia bahkan bisa pelesir ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dan leluasa main futsal. Polda Metro Jaya maupun Kejaksaan Negeri Jakarta Timur beralasan keluarga Rasyid menjamin dia tak mungkin lari, menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya. Simak kasus BMW Maut dan perlakuan hukumnya di sini.

Ir Budi Dharmawan : Politik itu Akal-akalan

Direktur Utama PT Cengkeh Zanzibar Ir Budi Dharmawan mendukung salah satu calon pada Pilgub 2013. Bapak tiga anak kelahiran Juwana, Pati, 26 November 1936 itu dengan terang-terangan akan bersikap netral dan tidak lagi menjadi pendukung para calon gubernur maupun wakil gubernur Jawa Tengah.

Sepinya masyarakat yang mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah dinilainya karena masyarakat semakin cerdas. Politik tidak pernah sehat dan orang lebih memilih hidup sendiri dan malas ikut membangun negara melalui partai politik atau birokrasi.

''Masyarakat lebih memilih ikut membangun negara secara independen. Bosan dengan seringnya dibuat muter-muter partai. Lha mau membangun negara kok lewat partai dan muter-muter dahulu sebagai tuntutan Amerika dengan demokrasi kapitalis liberalnya yang dimainkan oleh oknum yang tidak jujur,'' tutur Ketua Yayasan Obor Tani itu.

Apalagi, kata dia, konstalasi politik tawar menawar dan tidak bekerja secara langsung untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, diharapkan segera berakhir.

Politik akal-akalan seperti mendaftar di KPU dengan waktu yang mepet dilakukan untuk mengganjal kanan dan kiri rival politiknya.

''Lucunya, soal pencalonan gubernur dengan dana Rp 200 miliar pun diumumkan dan menjadi headline di sejumlah media. Lha wong mau bantu rakyat kok diumumke biayanya. Mereka tentu akan pinjam uang kesana kemari, setelah jadi tentu harus mengembalikan, caranya, lebih banyak dengan korupsi. Kalau bagi saya, Rp 200 miliar itu bisa untuk membuka kebun dan mensejahterakan masyarakat dengan bersama-sama mengelolanya,'' paparnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//