Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Agustus 2013

Cara Jokowi Menata Kota akan Diajarkan di Singapura

Jakarta — Ilmuwan dari Singapore University of Technology and Design, Profesor Chan Heng Chee, penasaran dengan cara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menata sebuah kota. Atas dasar itu, ia mengikuti Jokowi blusukan ke Pasar Tanah Abang dan Waduk Pluit, Selasa (20/8/2013).

"Saya berkeliling kota untuk melihat bagaimana pemimpin kota menata kotanya. Bagaimana pendekatan Jokowi di Solo dan Jakarta dapat mengubah kedua kota itu," kata Chan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa siang.

"Terutama dalam perilaku sehari-hari warga dan tata organisasi. Padahal, setahu saya, untuk menata itu sangat sulit," kata wanita tersebut.

Chan mengatakan, dirinya memilih Jokowi di Solo dan Jakarta sebagai obyek penelitian karena menganggap aspek-aspek yang mendukung hasil penelitiannya lengkap. Ada pemimpin kota yang memiliki banyak rencana soal menata sebuah kota dan tentunya ada masalah tata kota yang terjadi. Selanjutnya *

Minggu, 18 Agustus 2013

Jokowi Ingin Waduk di Jakarta Seperti di Singapura

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan dia berencana mengubah bantaran Waduk Ria-rio, Pulo Gadung, Jakarta Timur, menjadi seperti bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara, saat ini. "Sama kayak sini (Waduk Pluit), nanti di kanan kiri juga akan dibuat taman," ujar Jokowi usai peresmian taman Waduk Pluit, Sabtu, 17 Agustus 2013.

Waduk Pluit sendiri baru berubah. Lima hektar dari waduk seluas 20 hektar itu kini sudah menjadi taman. Jokowi menyebut nantinya di Waduk Ria-rio, pengerjaan taman akan dilakukan di sebelah barat dan selatan dulu. Dari situ, barulah dikembangkan ke daerah lain.

Menurut dia pula, berdasarkan desain waduk, Ria-rio akan mirip seperti taman-taman di Singapura. Jokowi berjanji tak akan ada bangunan beton atau hotel di situ. Selanjutnya *

Jumat, 09 Agustus 2013

Warga Puas, Jokowi Diminta Perluas Kampung Deret

Warga RT 014 RW 01, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, merasa puas dengan program kampung deret di kawasan hunian mereka. Kini warga di RT 13 meminta agar program serupa diterapkan di permukiman mereka.

"(Warga) minta di deretan semua. Ada 500 meter yang mau dibangun lagi. Kita minta ke pak RT, nanti didata dan verifikasi. Kalau (dihuni) penuh, bagus," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menengok kampung deret Tanah Tinggi, Kamis (8/8/2013) siang. Selanjutnya *

Rabu, 07 Agustus 2013

Warga Tak Dengar SBY, Foto Bareng Jokowi: Komentar Mereka

Ibarat bintang, Joko Widodo sedang terang benderang. Begitu terangnya, sinarnya bahkan mengalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Drama terjadi ketika SBY meninjau sistem pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di halaman kantor Baznas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).

Awal cerita, Gubernur Joko Widodo atau Jokowi yang turut mendampingi SBY, keluar dari ruangan terlebih dahulu beberapa menit sebelum SBY. Selanjutnya *

Senin, 05 Agustus 2013

Obrolan Khusus Jokowi dan Setiawan Djody

Jakarta - Seniman dan pengusaha Setiawan Djody menggelar buka puasa bersama di kediamannya, di kawasan Kemanggisan Jakarta Barat. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh seperti ketua PBNU Said Agil Siradj dan Sutan Bhatoegana, anggota DPR perioder 2009-2014 dari Partai Demokrat. Juga ada bekas vokalis band Dewa, Once.

Tapi yang paling ditunggu tentu saja Gubernur DKI Joko Widodo yang hadir menjelang adzan Isya. Kehadiran Jokowi disambung hangat Djody dan keluarga serta sahabat dan kerabat. Mengenakan baju koko putih dan celana hitam, Jokowi menyapa tamu yang hadir. Selanjutnya *

Bila Banyak Pemimpin Seperti Jokowi, Indonesia Kalahkan Malaysia

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu merajai hasil survei terkait calon presiden pada Pemilu 2014. Di tengah tingkat elektabilitas Jokowi yang kian melesat ini, muncul sejumlah isu yang mempertanyakan apakah Joko Widodo (Jokowi) merupakan kader PDI Perjuangan. Sebab karir Jokowi sangat cepat dari menjabat sebagai Walikota Solo lalu memimpin Ibukota.

Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menegaskan Jokowi bukanlah kader yang muncul tiba-tiba. Jokowi sudah sejak lama terlibat dalam proses kaderisasi partai dan bukan tanpa alasan dimajukan dalam Pilkada Solo hingga dua periode. Kini Jokowi menjabat di struktur PDI Perjuangan Jawa Tengah.

"Jokowi itu kader murni PDI Perjuangan," kata Sabam dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (4/8/2013).

Jokowi, lanjut Sabam, pun akhirnya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, untuk memperbaiki kondisi Ibukota. Menurut Sabam, hal itu juga bukan tanpa alasan. Selama memimpin Solo, Jokowi berhasil menata kota budaya itu dengan baik, dan di saat yang sama Jokowi menampilkan figur yang bersih, jujur dan merakyat.

"Bila saja ada setengahnya kepala daerah seperti Jokowi di Indonesia, maka Indonesia akan maju dan akan mengalahkan kemajuan Malasyia, Singapura dan Thailand," puji Sabam, yang merupakan deklarator sekaligus juga ideolog PDI Perjuangan. Selanjutnya *

Sabtu, 03 Agustus 2013

Pengurus Daerah Pilih Jokowi Ketimbang Mega

Jakarta - Para pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di daerah mulai mengalihkan dukungan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjadi calon presiden.Sejumlah pengurus partai bergambar banteng bermoncong putih itu di daerah Jawa Timur yang ditemui Tempo meminta Megawati tidak maju lagi.

Wakil Ketua PDIP Daerah Jawa Timur, Bambang Juwono, mengatakan sejumlah pengurus cabang di daerahnya sudah menyatakan dukungan untuk Jokowi. "Mereka meminta pengurus Jawa Timur menyampaikan dukungan ini ke pengurus pusat,” kata Juwono, yang dihubungi kemarin.

Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Kabupaten Madiun, Y. Riestu Nugroho, menilai Jokowi layak diusung sebagai calon presiden. “Harapan masyarakat terhadap Jokowi sangat kuat,” kata Riestu kepada Tempo. Menurut dia, kinerja Jokowi di Jakarta cukup bagus, meski belum setahun menjabat. “Dia mau turun ke rakyat.” Jokowi, kata Riestu, berpengalaman memimpin daerah. Selanjutnya *

Kata Maarif, Jokowi Layak Jadi Capres

Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi syarat sebagai calon pemimpin bangsa. Namun dia meminta Jokowi membuktikan dulu berhasil menyelesaikan persoalan Jakarta.

"Saya bilang, jika Anda berhasil di Jakarta, pimpin republik ini," kata Syafii Maarif ketika dihubungi, Jumat, 2 Agustus 2013.Kemarin Syafii dan Jokowi bertemu di Maarif Institute.Pertemuan selama 40 menit ini merupakan kelanjutan dari pertemuan mereka saat mengisi acara di Kampus Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Selanjutnya *

Roy Marten: Jokowi Pegang Indonesia, Ahok Jakarta

Jakarta-Roy Marten mengaku masih terus mengumpulkan dukungan agar Jokowi mau maju menjadi presiden. Ia menargetkan sudah bisa mengumpulkan 10 juta tanda tangan dukungan dalam waktu 3 bulan. Caranya dengan mendatangi wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.

"Kami sudah melakukan deklarasi di Kendal, Jakarta, Kalimantan, setelah lebaran ini akan keliling lagi, rencananya dari Sabang sampai Merauke," ujar suami dari artis Eva Maria ini di sela-sela peresmian Roy Marten Production di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, tadi malam.

Roy dan kawan-kawannya menginisiasi pembentukan Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) 2014 bulan lalu. Gerakan relawan ini dimaksudkan untuk mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. Selanjutnya *

Selasa, 30 Juli 2013

Dibilang Blusukan Pengangguran, Jokowi: Ngerti Enggak Sih Manajemen?

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru tertawa ketika Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hari ini mengatakan bahwa blusukan adalah untuk seorang pengangguran.

"Lho memang saya termasuk pengangguran juga," ujar Joko Widodo sambil tertawa saat ingin meninggalkan Balaikota, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Joko Widodo yang justru terkenal dengan gaya kepemimpinan yang suka blusukan ini menerangkan, kegiatannya turun ke lapangan tersebut sebagai bentuk manajemen perencanaan dan manajemen kontroling atau pengendalian.

Joko Widodo mengungkapkan kegiatan blusukan yang ia lakukan pertama kali saat baru beberapa hari dirinya dilantik itu sebagai manajemen perencanaan, dengan mendengarkan keluhan dan keinginan warga, juga mengetahui persoalan di lapangan.

"Melihat masalah di lapangan, yang artinya untuk menguasai medan," kata pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini. Selanjutnya *

Kamis, 25 Juli 2013

Jokowi Laporkan Preman Tanah Abang ke Kapolda

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serius menyatakan "perang" melawan preman di Pasar Tanah Abang. Dia mengaku sudah melapor terkait preman-preman pelindung PKL itu kepada Kapolda Metro Jaya.

"Preman-preman itu termasuk saya laporkan juga ke Kapolda," kata Jokowi seusai menjadi narasumber dalam sebuah diskusi bertema kepemimpinan nasional, di Mapolda Metro jaya, Kamis (25/7/2013).

Jokowi menyatakan, dia menargetkan penataan PKL tuntas seusai Idul Fitri. Dia mendesak Dinas Perhubungan DKI beserta Satpol PP terus melakukan upaya persuasif kepada para PKL. Selanjutnya *

Akhirnya, PDI Perjuangan Pertimbangkan Jokowi sebagai Capres 2014

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin meroket. Elektabilitasnya seakan tak terbendung dalam survei sejumlah lembaga. Elektabilitas Jokowi mengalahkan tokoh-tokoh politik yang sudah lebih dulu muncul, seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Terakhir, survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) menempatkan Jokowi sebagai tokoh terpopuler 2013. Selama ini, saat ditanya soal kemungkinan "mencapreskan" Jokowi, PDI Perjuangan selalu menyatakan bahwa Jokowi akan berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017.

Kini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, Jokowi menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan terkait Pilres 2014. Selanjutnya *

PDI Perjuangan Belum Restui Jokowi


JAKARTA - Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden terus meningkat. Namun hingga kini PDI Perjuangan belum memutuskan kadernya tersebut sebagai calon yang diusung pada pemilu 2014.

"Belum ada restu secara formal," kata Politisi PDIP Ganjar Pranowo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Ganjar memastikan PDIP menggunakan mekanisme Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk memutuskan calon presiden terpilih.

"PDIP itu paling rasional, maka kemudian kita putuskan berdasarkan perkembangan terjadi. Yang pasti kita belum ambil pengambilan keputusan," ujarnya. Selanjutnya *

Jokowi Dinobatkan Tokoh Terpopuler 2013

JAKARTA - Divisi Riset dan Penerbita Soegeng Sarjadi School of Government menobatkan Gubernur Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai tokoh terpopuler 2013. Popularitas Jokowi menurut responden di angka 25,48 persen, mengalahkan 14 tokoh lainnya.

Demikian disampaikan peneliti SSSG, Ilman Nafian saat merilis telesurvei terpopuler 2013 untuk kategori koran nasional, koran lokal, majalah, media online, radio, televisi, program televisi, televisi, partai, sampai tokoh di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

"Untuk tokoh terpopuler 2013 teratas adalah Joko Widodo dengan 25,48 persen, disusul Prabowo Subianto 10,52 persen, Jusuf Kalla 5,69 persen, Aburizal Bakrie 4,23 persen, dan Dahlan Iskan 4,14 persen," ungkap Ilman. Selanjutnya *

Rabu, 24 Juli 2013

Basuki Disomasi PKL, Jokowi Minta Maaf

JAKARTA — Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) menuntut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf atas pernyataannya yang mengancam akan memenjarakan PKL di Tanah Abang yang menolak direlokasi. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan siap meminta maaf kepada para PKL.

"Ya, enggak apa-apa. Saya yang minta maaf ke PKL. Saya minta maaf kepada siapa pun, siapa tahu saya ada salah," kata Jokowi di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (24/7/2013).

Jokowi mengatakan bahwa pernyataan Basuki untuk memidanakan PKL itu baru dilakukan setelah dirasa PKL melakukan tindak pidana. Apabila tidak melakukan tindak pidana, PKL itu tidak akan dilaporkan ke polisi. Selanjutnya *

Hamzah Haz Dukung Jokowi Nyapres

Jakarta -- Mantan Wakil Presiden era Megawati Soekarnoputri, Hamzah Haz, melihat sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo cocok menjadi presiden. "Beliau memiliki peluang untuk itu," kata Hamzah seusai menemui Jokowi di Balai Kota pada Selasa, 23 Juli 2013.

Mantan Wakil Presiden kesembilan ini mengatakan Jokowi saat ini cukup populer dibandingkan calon lain.  Dengan demikian, menurut dia, Jokowi memiliki bekal yang pas untuk maju. Tapi semua, Hamzah melanjutkan, bergantung pada PDI Perjuangan. Selanjutnya *

Selasa, 23 Juli 2013

Empat Skenario Buat Jokowi

Dokumen hasil survei internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menguji empat skenario buat Jokowi menghadapi pemilihan presiden tahun depan. Jajak pendapat digelar 3-15 Mei lalu ini melibatkan 1.500 responden di 33 provinsi.

Merdeka.com memperoleh dokumen laporan survei berjudul Trajektori Politik 2014 dari seorang sumber mengaku dekat dengan Jokowi.

1. Skenario pertama, PDIP menyorongkan ketua umum Megawati Soekarnoputeri sebagai calon presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang dengan raihan dukungan 35,2 persen. Sedangkan Megawati-Kalla meraup 25,3 persen, disusul Aburizal Bakrie-Mahfud dengan 18,3 persen.

Jumat, 19 Juli 2013

Puan Maharani: Jangan Paksa PDIP Capreskan Jokowi!

Jakarta - Pernyataan peneliti LIPI bahwa PDIP bodoh jika tak mencapreskan Jokowi, mendapat tanggapan keras dari Ketua FPDIP Puan Maharani. Semua pihak diingatkan tidak memaksa partainya mengusung Jokowi sebagai bakal capres hanya karena hasil survey menunjukkan tingginya popularitas icon baru PDIP itu.

"Kami mempunyai mekanisme sendiri. Jangan kami dipaksa mencalonkan seseorang yang mungkin dianggap cukup hasil surveinya," tegas Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Urusan pencapresan adalah perkara keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbagai survei yang bermuculan belakangan ini dia nilai tidak bisa memastikan realitas elektabilitas seorang bakal capres pada 2014 kelak. Selanjutnya *

Kamis, 18 Juli 2013

Jokowi Unggul di Survei, Inilah Rahasianya ...

Ada tiga rahasia mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo unggul di berbagai survei soal calon presiden pada Pemilu 2014.

Pertama, kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR, Jokowi, yang juga politisi PDI Perjuangan, adalah antitesa pemimpin terdahulu. Jokowi dinilai merakyat dan apa adanya, sementara kebanyakan pemimpin saat ini cenderung menjaga jarak dengan rakyat.

Kedua, alumnus Universitas Gadjah Mada ini memperoleh momentum politik ketika terpilih menjadi orang nomor satu di ibu kota.

Ketiga, mantan Wali Kota Solo ini juga dipandang sebagai politisi yang independen dan tidak tergantung oleh partainya.

"Presepsi publik, Jokowi merupakan sosok yang tidak terlalu formal alias ndeso," ujar Hanta. Selanjutnya *

Ical: Golkar akan Pasangkan Saya dengan Jokowi, Asal...

Solo - Terbukanya peluang memasangkan Aburizal Bakrie-Joko Widodo dalam pilpres mendapat sambutan hangat. Ketua Umum yang juga capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie tidak masalah dengan pencalonan itu asal memenuhi dua persyaratan mutlak.

"Syaratnya ada kemauan dari kedua pihak. Kalau pihak Partai Golkar mau dan demikian juga Pak Jokowi mau, maka bisa juga dipasangkan," ujar pria yang akbrab disapa Ical ini kepada wartawan usai buka puasa bersama ratusan anak yatim dan tukang becak di Posko Arianti Dewi, Jalan Bayangkara, Solo, Kamis (18/7/2013) malam. Selanjutnya *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//